Kisah Sedih Anak Keluarga Miskin Ditolak di SMPN, Terlanjur Beli Alat Sekolah Hingga Mengurung Diri
Kekecewaan harus dirasakannya Pasha, saat tahu namanya tak tercantum di papan pengumuman SMPN 2 Karangmojo, Gunungkidul, DIY.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Dampak adanya Sistem Zonasi PPDB 2019, kekecewaan harus dirasakan Muhammad Pasha Pratama.
Pasalnya, nama Pasha tak tercantum di papan pengumuman SMPN 2 Karangmojo, Gunungkidul, DIY.
Muhammad Pasha Pratama (12), warga Padukuhan Bulu, RT 05 RW 14, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, harus merasakan kekecewaan.
Kekecewaan harus dirasakannya lantaran Pasha tahu namanya tak tercantum di papan pengumuman SMPN 2 Karangmojo, Gunungkidul, DIY.
• Mengapa Sistem Zonasi PPDB 2019 Berpolemik? Simak 7 Fakta Masalahnya, Termasuk Pemerataan Tak Adil
Nenek Pasha, Rebi (65), menceritakan, ibu kandung cucunya itu sudah lama meninggal dunia dan ayahnya, Sugeng, mengidap gangguan jiwa.
Sementara itu, Pasha ternyata tak seorang diri.
• Hari Pertama PPDB 2019 Jalur Zonasi DKI Jakarta, Masyarakat Masih Serbu Sekolah Favorit
Romi Kurniawan (12), yang rumahnya tidak jauh dari rumah Pasha, sempat ditolak di SMPN Karangmojo.
Namun, karena kondisi ekonomi keluarganya lebih baik dari Pasha, Romi akhirnya mendaftarkan diri di sekolah swasta.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Kondisi keluarga Pasha
Pasha hanya bisa tertunduk malu ketika para wartawan berkunjung ke rumah sederhana milik kakek dan neneknya di Padukuhan Bulu.
Dia masih tampak kecewa karena tidak bisa masuk ke SMPN 2 Karangmojo.
Padahal, sekolah tersebut hanya berjarak 2 kilometer dari rumah kakek neneknya.
Pasha dan ayahnya, Sugeng, telah lama tinggal di rumah kakek-neneknya itu.
Sugeng sendiri pun kondisinya sedang mengalami gangguan jiwa.