Pilpres 2019
Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Ke-2 Capres, UPDATE SURVEI TERBARU Rabu 20 Februari 2019
Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Ke-2 Capres, UPDATE SURVEI TERBARU Rabu 20 Februari 2019.
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
Dengan beragam faktor yang diperkirakan mewarnai persaingan Pemilu Presiden 2019 mendatang, tampaknya masih tampak samar menentukan siapa yang mampu menguasai 13 wilayah persaingan terketat.
Masih tampak samar menentukan siapa yang mampu menguasai 13 wilayah persaingan terketat.
Mengambil contoh di wilayah DKI II, misalnya. Dari sisi pemerintahan, Jokowi pernah menjadi gubernur DKI yang dipilih langsung oleh warga DKI, termasuk di Dapil ini. Begitu pula dari sisi kekuatan partai politik. Bercermin pada hasil Pemilu 2014 lalu, PDI P unggul di DKI II. Sebanyak 26,7 persen suara berhasil diraih.

Namun, hasil Pilkada DKI 2017 diperkirakan turut mengubah konfigurasi dukungan. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul, sebesar 62,1 persen di Jakarta Selatan dan 57,7 persen di Jakarta Pusat. Para pendukung Sandiaga, yang kini menjadi calon wakil presiden, diperkirakan memberikan kontribusi bagi Prabowo di DKI II. Oleh karena itu, jika sebelumnya persaingan Jokowi menguasai DKI II dengan selisih 0,3 persen saja, maka kali ini masih sangat terbuka beralih penguasaan.
Kondisi persaingan yang sulit terprediksikan siapa yang berhasil menjadi pemenang juga terjadi di Provinsi Riau. Pemilu 2014 lalu, daerah pemilihan Riau I berhasil dikuasai Prabowo dan sebaliknya Riau II dikuasai Jokowi dengan selisih di bawah 1 persen.
Pada kedua daerah tersebut, Golkar dan PDI P, dua partai yang kini menjadi pendukung Jokowi, berhasil menguasai Riau. Golkar di Dapil Riau II menjadi pemenang, menguasai hingga 26,7 persen. PDI P menjadi pemenang di Dapil Riau I menguasai 16,1 persen, mengambil alih penguasaan Golkar. Akan tetapi, kehadiran Sandiaga Uno, yang dilahirkan di Rumbai, Pekanbaru Riau, menjadi daya tarik emosional masyarakat di sana dalam memilih putra kelahiran Riau.
Jika ditelisik, pada setiap daerah pemilihan lainnya juga memiliki faktor pendukung yang membuat setiap sosok memiliki besaran peluang yang sama kuat dalam menguasai wilayah pertarungan ketat. Dalam hal ini, faktor-faktor identitas sosial, latar belakang politik, personalitas, hingga kinerja sosok calon presiden saling berkelindan, menuntun para pemilih dalam menentukan pilihannya.
Siapa pun yang berhasil menguasai battleground ini, layak menjadi pemenang paripurna (BESTIAN NAINGGOLAN/LITBANG KOMPAS)
Sumber: Di 13 Wilayah ini, Jokowi dan Prabowo Bersaing Ketat