Breaking News:

Pilpres 2019

Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Ke-2 Capres, UPDATE SURVEI TERBARU Rabu 20 Februari 2019

Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Usai Debat Ke-2 Capres, UPDATE SURVEI TERBARU Rabu 20 Februari 2019.

Kompas.com/ Garry Lotulung
Calon Presiden 2019 Jokowi vs Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto 

Sementara di Jawa Tengah V yang terdiri dari Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta, ia menguasai 77,7 persen. Kedua daerah pemilihan di atas, Sulawesi Selatan II maupun Jawa Tengah V secara emosional berkaitan erat dengan keberadaan Jusuf Kalla dan Jokowi.

Dengan besaran suara pemilih yang dikuasai, Jokowi membangun benteng penguasaan di berbagai wilayah. Apabila dihitung, terdapat 25 wilayah yang berhasil dimenangkan dengan jarak perbedaan di atas 20 persen. Dari sebanyak itu, 10 besar wilayah berselisih hingga di atas 35 persen (Grafik 2).

Selain daerah yang menjadi benteng kemenangan terkuat dari Prabowo maupun Jokowi, hasil Pemilu 2014 lalu juga menggambarkan wilayah-wilayah yang menjadi battle ground bagi kedua sosok tersebut. Setidaknya, terdapat 13 daerah pemilihan yang menjadi potret persaingan terketat.

Pada seluruh wilayah tersebut, selisih kemenangan ataupun kekalahan sangat tipis, di bawah selisih total kemenangan ataupun kekalahan mereka secara nasional (di bawah 6,3 persen).

Persaingan paling ketat ada di daerah pemilihan DKI II, yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat (termasuk suara dari pemilih yang bermukim di luar negeri). Jokowi unggul, meraih 50,2 persen dan kemenangan tersebut terpaut sangat tipis, 0,3 persen saja.

FAJAR RAMADHAN UNTUK KOMPAS
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa para buruh usai menghadiri peringatan HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/1/2019).

Selain DKI II, daerah pemilihan Riau II dan Aceh I juga berselisih sangat tipis, 0,5 persen. Di Riau II, yang meliputi Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Pelalawan tersebut Prabowo meraih 49,7 persen.

Begitu juga di Aceh II yang meliputi Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Kota Lhokseumawe dan Langsa.

Kemenangan tipis Prabowo terjadi di Riau I. Pada daerah pemilihan yang meliputi Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kepulauan Meranti, hingga Kota Pekanbaru dan Dumai, Prabowo meraih 50,4 persen terpaut 0,8 persen suara saja dari Jokowi.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling berpamitan di saksikan ketua KPU usai menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres-Cawapres yang pertama di Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. Debat pertama tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Yang Bersih dan Kepastian Hukum, di hadiri undangan dan pendukung kedua kubu.

Selain keempat daerah di atas, perbedaan sangat tipis juga terjadi di Jawa Timur III (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo) dan di Maluku. Pada kedua daerah tersebut, selisih suara yang dimenangi Jokowi tidak lebih dari 1 persen saja.

Pada daerah pemilihan Jambi, Lampung I, Sumatera Utara II, Jawa Tengah VIII, Jawa Timur X, Jawa Timur V, dan Jawa Timur IX persaingan juga tergolong ketat. Akan tetapi, selisih suara yang diraih kedua sosok terpaut relatif lebih besar, namun masih di bawah 6 persen. (Grafik 3).

Dengan konfigurasi persaingan ketat di 13 daerah pemilihan, menjadi menarik diketahui apakah pola persaingan yang sama akan terjadi pada Pemilu 2019 mendatang? Siapa sosok calon presiden yang berhasil menjadi pemenang di wilayah tersebut?

Jika dicermati pada setiap wilayah, terdapat beragam alasan yang membentuk sedemikian ketatnya pola persaingan. Dengan mengambil contoh pada wilayah kemenangan terbesar Jokowi-Kalla ataupun Prabowo-Hatta, misalnya, unsur-unsur emosional pemilih seperti tempat kelahiran ataupun asal usul tokoh, turut berperan.

Sisi lain yang menarik dicermati, unsur-unsur kekuatan partai politik di setiap daerah juga turut berperan, kendati tidak berlaku menyeluruh. Kajian terhadap seluruh hasil Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan, kemenangan PDIP di berbagai daerah pemilihan pada banyak kasus juga selaras dengan kemenangan Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Calon presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto, disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah), berjabat tangan untuk mengawali debat kedua calon presiden pada Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Pada Pemilu 2019 kali ini, tidak hanya kedua pertimbangan di atas, namun posisi Jokowi sebagai presiden dalam kurun empat tahun terakhir diperkirakan menjadi faktor yang turut berperan. Begitu pula, penyelenggaraan Pilkada serentak yang mengukuhkan aktor-aktor politik baru dinilai turut membentuk konfigurasi baru di setiap daerah.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
JokowiPrabowo SubiantoPolitica Wavedebatsurvei
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved