CPNS 2018
Banyak Peserta Tidak Lolos Passing Grade Tes SKD CPNS, Ini Skema Baru Tutupi Kebutuhan Formasi
Pengumuman SKD CPNS 2018. Sistem raking SKD CPNS 2018. Peserta SKD Banyak Tidak Lolos Passing Grade, Ini Skema Baru Tutupi Kebutuhan Formasi CPNS 2018
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Pemerintah mengambil skema baru merespon banyaknya peserta yang tidak lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2018.
Pemerintah mengambil opsi perankingan guna menutupi kebutuhan formasi CPNS 2018.
Melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sebenarnya memiliki dua opsi.
Opsi pertama yakni menurunkan passing grade dan kedua menerapkan sistem ranking.
Opsi menurunkan passing grade dinilai tak relevan karena pemerintah enggan merekrut Aparatur Sipil Negara (ASN) tak berkualitas.
Atau pun opsi ujian ulang yang mustahil dilakukan karena tidak ada anggaran tambahan.
Skema baru yang relevan untuk mengisi kebutuhan formasi yakni perankingan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana.

Bima menerangkan dengan skema itu pemerintah bisa memenuhi kebutuhan formasi CPNS 2018 tanpa khawatir soal kualitas.
Skema itu dapat membantu pemerintah mengisi formasi yang mendesak seperti posisi guru dan tenaga kesehatan.
"Sekarang kalau di daerah bagaimana solusinya. Kita lihat kalau ini dibiarkan kosong bagaimana, kalau diisi bagaimana."
"Formasi tahun ini itu sebagian terbesar adalah guru dan tenaga kesehatan. Kalau guru dan tenaga kesehatan kosong, ini siapa yang akan mengajarkan anak - anak."
"Kan lebih baik ada gurunya dari pada tidak sama sekali. Jadi itu perlu," katanya saat meninjau pelaksanaan seleksi CPNS di Kota Malang seperti dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com, Jumat (16/11/2018).

Bima juga membeberkan alasan pemerintaka mengambil opsi menurunkan passing garde.
"Caranya bagaimana, kalau diturunkan passing grade, kan dapatnya PNS yang elek - elek (jelek - jelek)."
"Balik lagi ke guru yang tidak berkualitas. Apakah kita mau anak - anak kita diajar oleh guru - guru yang tidak berkualitas. Nggak mau, siapa yang mau."
"Jadi harus bagus. Nah, mungkin penurunan passing grade itu tidak menjadi pilihan."
"Tapi anak - anak (peserta) tes ini yang passing gradenya belum memenuhi itu banyak yang skor totalnya tinggi sekali."
"Kemudian kita lakukan perankingan di sana. Yang jumlahnya tinggi - tinggi ini berapa orang sih, untuk mengisi formasi - formasi yang kosong itu."
"Itu kan tidak mengurangi passing grade. Artinya kita tidak menurunkan kualitas PNS-nya gitu," ungkapnya.

Skema Sistem Rangkin Terus Dimatangkan
Proses perankingan ini menunggu jumlah peserta yang lolos passing grade di SKD.
Setelah itu penentuan kelulusan peserta SKD melalui peroses ranking disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Jumlah yang dibutuhkan untuk SKB yakni tiga kali formasi yang dibutuhkan.
"Kita harus lihat dulu yang lulus murni harus seberapa banyak. Katakanlah ada tiga jabatan, lulus murni ada sembilan orang, ya kan udah penuh. Kan tidak diperlukan lagi."
"Tapi misalnya dari tiga jabatan itu ada lima orang yang lulus murni, berarti dia butuh orang orang lagi."
"Tapi yang empat orang ini menunggu yang lima orang itu selesai dulu prosesnya," katanya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin mengatakan regulasi sistem ranking masih terus dibahas.
Ia berharap rumusan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dapat menyeimbangkan kualitas seleksi yang dihasilkan serta target 238 ribu formasi CPNS 2018 dapat terpenuhi.
"Sekarang tim panselnas sedang menyusun kembali ramuan untuk mengatasi ini," kata Syafruddin seperti dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com, Selasa (13/11/2018).

(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
BACA JUGA:
• Diberondong Pertanyaan Sistem Ranking atau Passing Grade CPNS 2018, Admin BKN Beri Jawaban Ini
• Sebut Mengusik Rasa Keadilan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Minta Baiq Nuril Dibebaskan
• Misteri Linggis yang Digunakan Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, Diambil dari Brankas Rumah Korban
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: