Ini 7 Fakta Haris Simamora, Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi, Linggis, Dendam & Kata Kasar
Inilah 7 Fakta Haris Simamora alias HS, tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi, mulai bunuh pakai linggis, motif dendam & perlakuan kasar.
Editor: Agung Budi Santoso
"Kemudian juga hampir tiap bulan juga ketemu, namanya saudara ya, sepupu. Kemarin tersangka ini ditelepon korban, silakan datang ke rumah karena mau belanja untuk beli baju untuk Natalan," tutur Argo.
3. Membunuh dengan linggis
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat mengatakan, Haris mendapatkan linggis dari brankas rumah korban untuk melakukan pembunuhan.
"Adapun modus operandi pelaku yang berinisial HS yaitu pelaku melakukan pembunuhan dengan linggis. Di mana linggis tersebut didapat dari brankas yang ada di rumah korban. linggis itu bisa langsung terlihat jika memasuki rumah," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, Haris tiba di rumah korban pada Senin (12/11/2018) sekitar pukul 21.00.
Haris kemudian membunuh Diperum dan istrinya sekitar pukul 23.00 saat keduanya tengah tertidur di ruang tamu.
4. Membunuh seorang diri
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Haris membunuh keluarga Diperum seorang diri.
Meski demikian, polisi masih melakukan pengembangan untuk memastikan ada tidaknya tersangka lain dalam kasus ini.

"Nanti kami masih pengembangan ke (tersangka) yang lain," ujar Argo.
5. Dikenal kurang bersosialisasi
Haris dikenal sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Hal itu disampaikan Mastaufik, satpam salah satu sekolah di dekat rumah korban, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Sebelum keluarga almarhum, Haris dulu yang mengelola kontrakan sama toko juga, itu kira-kira dua tahun lalu. Kesehariannya (Haris) tidak kayak almarhum, dia (Haris) selalu di dalam. Sosialisasinya kurang," kata Mastaufik.
Mastaufik menambahkan, keseharian Haris berbeda dengan korban yang dikenal bersahabat dan akrab dengan warga sekitar.
Korban kerap menyapa dan mengajak ngobrol pembeli di warungnya.
"(Haris) paling menyapa kalau sekadar saja. Kalau korban baik banget, seru, asyik orangnya. Saya kan suka beli juga di warung itu saat dijaga Haris. Habis beli begitu saja sudah, kurang basa-basi orangnya," ujar Mastaufik.
6. Ditangkap saat hendak mendaki gunung
Argo menuturkan, Haris diamankan di Garut, Jawa Barat.