Breaking News:

berita viral

Viral Tahu Goreng Berisi Plester di Program Makan Bergizi Gratis, Pihak SPPG Akhirnya Angkat Bicara

Kasus unik dalam program gizi gratis bikin heboh Sukabumi, begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana.

andri untuk tribun jabar/TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Kasus unik dalam program gizi gratis bikin heboh Sukabumi, begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana. 

Kasus unik dalam program gizi gratis bikin heboh Sukabumi, begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana.

TRIBUNSTYLE.COM - Insiden mengejutkan terjadi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Menu tahu goreng yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditemukan berisi plester luka.

Temuan ini sontak membuat heboh warga dan akhirnya mendapat tanggapan resmi dari pihak dapur penyelenggara.

Program MBG sendiri merupakan salah satu inisiatif unggulan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Tujuannya adalah menyediakan makanan bergizi gratis bagi kelompok rentan mulai dari siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui hingga balita — demi menekan angka malnutrisi dan stunting serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Namun, di tengah pelaksanaan program yang berniat baik itu, muncul insiden yang tak terduga.

Plester di Dalam Tahu Goreng

Kejadian ini pertama kali diungkap oleh Andri (23), kakak dari salah satu siswa SD penerima MBG.

Ia mengaku menemukan benda asing di dalam tahu goreng yang dibawa pulang oleh adiknya dari sekolah.

"Jadi pas pulang mau dimakan menunya itu ada goreng tahu. Setelah digigit kok ada yang keras untuk digigit. Setelah dicek, kulit terigu goreng tahu itu ada plesternya," ucap Andri, dikutip dari Tribunjabar, Selasa (21/10/2025).

Andri mengaku kaget sekaligus kesal, apalagi makanan tersebut merupakan bagian dari program unggulan pemerintah.

Ia pun memutuskan memotret temuannya dan mengunggahnya ke media sosial.

"Setelah itu dipoto dan saya posting di media sosial. Viral lah rame," katanya.

Unggahannya langsung menyebar luas, memicu reaksi warganet yang mempertanyakan standar kebersihan dalam penyediaan makanan MBG.

Bawa Bukti ke Dapur MBG

Tak ingin tudingan dianggap hoaks, Andri memutuskan datang langsung ke pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) untuk menyerahkan bukti fisik berupa tahu goreng dan plester yang ditemukan di dalamnya.

"Intinya datang ke sini mengirimkan barang bukti. Apa yang diunggah di medsos itu bukan hoaks, tapi memang benar. Plester itu ada, dan bukti gorengan tahu masih kami simpan," jelas Andri.

Pihak SPPG pun segera merespons dengan mendatangi keluarga Andri untuk meminta maaf secara langsung.

"Tadi juga pihak SPPG meminta maaf kepada kami, dan kami secara terbuka memaafkan itu," ungkapnya.

Meski sudah memaafkan, Andri berharap insiden serupa tak kembali terulang.

"Ke depan saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Kami sebagai keluarga hanya ingin MBG ini berjalan dengan baik dan tidak membawa dampak buruk bagi anak-anak sekolah," tegasnya.

Pihak Dapur SPPG Akui Kelalaian dan Evaluasi Proses

Menanggapi viralnya kasus ini, Hana Nabilah Azmi, Kepala SPPG Cigunung Desa Sukaresmi, akhirnya buka suara.

Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kelalaian yang terjadi.

“Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Masalah ini sudah clear. Barang bukti sudah kami terima, dan kami juga sudah bertemu langsung dengan pihak keluarga yang memposting kejadian tersebut," ujar Hana.

Hana menegaskan, pihaknya langsung melakukan evaluasi internal untuk memperketat pengawasan proses produksi makanan MBG, terutama pada aspek pengemasan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) para relawan.

"Kami akan menekankan pentingnya prosedur keselamatan. Tidak boleh ada relawan yang melepas APD saat bertugas. Kami juga akan lebih teliti dalam quality control,” tambahnya.

Ajak Warga Klarifikasi Langsung

Selain meminta maaf, Hana juga mengimbau masyarakat agar melakukan klarifikasi langsung bila menemukan hal serupa di lapangan, alih-alih langsung menyebarkannya di media sosial.

"Jika ada keluhan atau insiden, lebih baik dikomunikasikan dulu. Kami terbuka, siapapun bisa datang langsung ke dapur kami," pungkasnya.

Insiden “tahu berplester” ini pun diharapkan menjadi pelajaran penting agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ke depan bisa berjalan lebih baik, higienis, dan tetap membawa manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Tribunstyle.com | Ahlan Al Khairi

Sumber: Tribun Lampung
Tags:
MBGPresiden IndonesiaPrabowo Subianto
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved