Berita Kriminal

Penampakan 'Takhta' Yayasan Bina Prestasi Nasional dalam Kasus Subang Tuti-Amel & Yosef Hidayah

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi SMP dan SMK yang dinaungi oleh Yayasan Bina Prestasi Nasional terlihat kumuh dan tak ada aktivitas. Yayasan tersebut milik Yosef Hidayah, salah satu tersangka kasus Subang pembunuhan ibu dan anak.

Konflik yayasan menguat terutama karena tersangka lain, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi bendahara yayasan.

Namun Mimin kemudian digantikan Tuti.

Belakangan, Yoris mengatakan bahwa Yosep meminta Danu untuk menjadi bendahara di yayasan.

Setelah Yoris dinonaktifkan, Yosep menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.

Terima Dana Bos Tapi Siswa Fiktif

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar turut menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep Hidayah.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pencairan dana BOS tersebut didalami untuk mengetahui ke mana dana itu mengalir.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," ujar Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).

Saat ini, kata dia, sejumlah pengurus yayasan sudah diperiksa. Polisi juga memblokir empat rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Berdasarkan temuan-temuan kami di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif."

"Kami juga melakukan blokir beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS dan BPMU," ucapnya.

Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan BPMU.

Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata Surawan, penyidik kemudian mendalami motif pelaku menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.

"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," katanya.

Yosep Diduga Eksekutor

Halaman
123