Berita Kriminal

Penampakan 'Takhta' Yayasan Bina Prestasi Nasional dalam Kasus Subang Tuti-Amel & Yosef Hidayah

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi SMP dan SMK yang dinaungi oleh Yayasan Bina Prestasi Nasional terlihat kumuh dan tak ada aktivitas. Yayasan tersebut milik Yosef Hidayah, salah satu tersangka kasus Subang pembunuhan ibu dan anak.

TRIBUNSTYLE.COM - Pelan-pelan berbagai motif Kasus Subang mulai terkuak. Kasus yang menghilangkan nyawa Tuti dan Amel ini menyeret nama Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah milik keluarga tersangka kasus Subang, Yosef Hidayah.

Yayasan Bina Prestasi Nasional juga diduga menjadi motif utama pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Dugaan motif "kekuasaan" yayasan ini datang dari anak Yosep dan Tuti, Yoris Raja Amanullah.

"Saya menduga kuat motifnya urusan yayasan," ujar Yoris, Kamis (26/10/2023).

Lantas seperti apa profil yayasan ini hingga menjadi dugaan di balik pembunuhan kasus Subang?

Profil Yayasan

Baca juga: TAMBAH RUMIT! Belum Selesai Pembunuhan Tuti & Amel, Aib Busuk Terbaru Yosef Terbongkar, Bau Korupsi

Yayasan Bina Prestasi Nasional berlokasi Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang.

Yayasan ini menaungi dua tingkat sekolah yaitu SMP dan SMK.

Selain itu, Yayasan Bina Prestasi Nasional juga telah terakreditasi Ban-PT dan kompetensi keahlian RPL-TKR.

"Takhta" Yayasan

Kondisi sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Yoris sempat menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga termasuk dalam pengurus yayasan.

Tuti menjabat sebagai bendahara, sementara Amalia menjadi sekretaris.

Sementara Yosep Hidayah, dia tak ikut mengelola yayasan.

Halaman
123