Sedangkan, LA pun membeberkan alasan dan penyebab dirinya membunuh adiknya yang juga Kepala Desa Wadolao.
Sebelum menebas sang adik menggunakan parang, dia lebih dulu menikam korban memakai badik.
Diapun mengungkap motif dirinya hingga tega menghabisi nyawa adiknya tersebut.
Berdasarkan pengakuannya, LA mengaku kecewa dimaki-maki oleh korban.
“Saya bilang simpan juga harga diriku kasihan, saya ini mantan kepala desa kemudian kakakmu,” katanya dikutip dari rekaman video yang diterima pada Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Ibu Kandung Habisi Nyawa Anak di Indramayu, Korban Diikat & Dipukul Pakai Tongkat Kayu Milik Kakek
Sedangkan, Kasatreskrim Polres Muna, AKP Asrun, menyebut, pihaknya masih mendalami motif pelaku membunuh korban.
“Itu (motif) belum kami dapat info, kecuali ada keterangan dari saksi dan pelaku setelah dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Cekcok Saat Penggusuran Kios di Pasar
Sebelum peristiwa pembunuhan sadis dan mengerikan itu terjadi, korban LM dan pelaku LA sempat terlibat percekcokan.
Saat itu, kata AKP Asrun, LM cekcok dengan kakaknya LA saat akan melakukan penertiban kios di pasar.
LM meminta LA untuk menggeser kios miliknya karena terkena pelebaran jalan dan pembangunan gedung pasar.
Hanya saja, LA enggan menggeser kios miliknya sehingga terjadi cekcok antara kakak beradik tersebut.
LA kemudian mengambil badik atau keris miliknya dan langsung menusuk korban hingga jatuh tersungkur ke tanah.
Pelaku kemudian mencabut parangnya dan langsung menebas korban hingga bersimbah darah.
Kepolisian pun mengungkap kronologi pembunuhan sadis dan mengerikan terhadap sosok Kepala Desa Wodolao Muna tersebut.