Berita Kriminal

TAMPANG GRT Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Tangan Dilindas, Jasad Ditaruh Bagasi Mobil

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang GTR anak anggota DPR yang aniaya pacarnya, Dini Sera Afrianti hingga tewas.

"Bisa jadi di Black Hole-nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tuturnya.

Ada Video Pelaku Gilas Tangan Korban

GTR sempat gilas tangan Dini Sera

Dimas juga memperoleh informasi dari sebuah video yang memperlihatkan GTR sempat menggilas tangan korban selama berada di basement tempat hiburan malam.

Hal itu, sambungnya, terlihat dari adanya bekas roda ban mobil yang berada di tangan Dini.

Bahkan, kata Dimas, Dini sempat ditinggal oleh GTR di basement.

"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR datang ke Black Hole dengan kawan-kawannya."

"Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.

Kemudian, Dimas juga memperoleh bukti video yang direkam oleh GTR selama di basement.

"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," ujarnya.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Tiga Remaja di Aceh Tega Aniaya dan Rampas Ponsel Seorang Anak, Korban Dipukuli

Kata Polisi

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan saat ini jasad Dini tengah diautopsi di RSUD dr Soetomo.

Hendro pun mengatakan usai autopsi selesai, dokter akan mengumumkan penyebab kematian dari Dini.

"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke Dini.

Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya.

Untuk membuktikan kejanggalan, polisi tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban tetapi juga memeriksa rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk di apartemen

Hal ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Madura/Luhur Pambudi/Tony Hermawan)

Diolah dari artikel Tribunnews.com