Sontak para massa aksi, khususnya para laki-laki langsung berbondong-bondong mendekati pagar Gedung DPR.
Orator di atas mobil komando memimpin ritme tarik-dorong yang dilakukan para massa aksi untuk merobohkan pagar besi berawarna hitam itu.
Sekira 10 menit berlangsung, pihak kepolisian dari dalam Gedung DPR RI menyampaikan imbauan peringatan kepada para mahasiswa peserta aksi.
"Silakan melakukan penyampaian pendapat dengan tertib," tegas polisi, melalui pengeras suara dari dalam Gedung DPR RI.
"Wajah-wajah Anda kami shooting, akan kami rekam jika kalian melakukan perusakan," ucap polisi.
Sebelumnya, massa aksi tolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja membakar water barrier di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi aksi, water barrier atau road barrier berwarna oranye disulut api oleh beberapa peserta aksi.
Api kemudian membakar perlahan-lahan benda yang kerap digunakan sebagai pembatas jalan itu.
Seiring berkobarnya api melahap water barrier, asap hitam mengepul dan menyebar tak karuan.
Selain itu, amarah mahasiswa begitu terlihat dengan spanduk-spanduk yang digantung di pagar Gedung DPR RI.
Kemudian, berbagai tulisan menggunakan cat semprot atau phylox di tembok pagar Gedung DPR RI.
Di antara tulisan itu berbunyi "Ini bukan gedung, ini tong sampah" dan "Batalkan UU Cipta Kerja".
(WartaKotaLive/Joanita Ary, Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)
Diolah dari artikel WartaKotalive.com dengan judul Jefri Nichol Tolak UU Cipta Kerja Ikutan Demo dan Lempar Tikus Mati Bareng Mahasiswa di DPR dan Tribunnews.com dengan judul Jefri Nichol Ikut Aksi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPR