"Ngasih solidaritas sih. Maksudnya melebur bareng rakyat, khususnya hari ini para mahasiswa," kata Jefri saat ditemui di lokasi.
Pemeran film Dear Nathan itu berharap nantinya akan ada demo yang lebih besar melibatkan seluruh elemen masyarakat bersatu untuk melakukan gerakan penolakan UU Cipta Kerja bersama-sama.
"Semoga nanti ada lagi gerakan. Seluruh elemen enggak cuma mahasiswa tetapi dari buruh, dari rakyat-rakyat yang lain ikut bersatu," ucapnya.
Jefri tegas menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan DPR RI.
"Kalau lo Google aja, masalah UU Ciptaker keluar tuh semua, poin-poinnya," katanya.
"Salah satunya cuti panjang enggak diadain lagi. Cuti ibu hamil enggak ada lagi. Upah juga gue enggak tahu detailnya, tetapi ada permasalahan," sambungnya.
Menurutnya, UU Cipta Kerja memiliki banyak permasalahan.
"Soal PHK juga. Banyak permasalahan, kayak perusahaan bisa PHK seenak jidatnya," tegasnya.
"Kayak UU ini dibuat lebih berwakil kepada oligarki sama pengusaha daripada sama rakyat," ungkap Jefri.
Lebih lanjut, aktor muda Indonesia itu mengaku akan kembali mengikuti aksi lain bersama masyarakat nantinya.
"Kalau gue libur shooting sih, gue pasti turun (aksi) sih. Kebetulan gue lagi libur kerja, jadi ya (ikut aksi)," ungkapnya.
Sebelumnya, aksi masyarakat sipil bersama elemen mahasiswa menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja mulai memanas.
Pantauan Tribunnews.com, massa aksi mulai mendekati pagar bagian tengah Gedung DPR RI.
Momen tersebut terjadi saat orator dari atas mobil komando menyerukan, bagi peserta aksi yang memiliki semangat lebih agar bisa mendekat ke pagar bagian tengah Gedung DPR RI.
"Teman-teman, bagi yang punya semangat lebih. Ayo kita goyangkan pagar Gedung DPR," kata seseorang di atas mobil komando.