Zeng tinggal di provinsi Hunan, China, memiliki seorang istri, bercerai, dan kemudian dekat dengan Huang.
Pada 1990-an, pasangan itu menikah dan memiliki kehidupan pernikahan yang cukup damai.
Setelah menikah, Huang bekerja keras untuk mendapatkan uang, mengurus pekerjaan rumah tangga dan merawat keluarga dengan baik.
Kemudian Huang melahirkan seorang putra yang tampan dan diberi nama Xiaopeng.
Bertahun-tahun kemudian, Xiaopeng tumbuh dengan sangat baik.
Tidak hanya tampan, dia juga pemuda yang pekerja keras.
Dia membuka peternakan babi di rumah, dengan penghasilan tetap yang membuat orangtuanya merasa sangat aman.
Tanpa diduga, ketika Xiaopeng berusia 19 tahun, Zeng tiba-tiba curiga bahwa dia bukan anak kandungnya.
Dia sering bertengkar dengan istrinya tentang masalah ini, mengklaim bahwa Huang telah main serong.
Untuk menyelesaikan perselisihan keluarga, Zeng mengundang wartawan untuk turun tangan.
Wartawan mengetahui bahwa setelah Huang menikah dengan Zeng, semua yang ada di rumah ditangani sendiri olehnya, para tetangga selalu memujinya.
Bahkan ibu mertuanya pun senang dengan menantunya itu.
Jadi mengapa Huang yang sempurna di mata semua orang, tetapi Zeng bersikeras meragukan istrinya?
Zeng sendiri mengatakan bahwa ada bukti untuk mencurigai istrinya.
Belum lama ini, Zeng sedang melihat-lihat media sosial saat menemukan akun anaknya dengan nama Fang Xin