WASPADA! Bahaya Tidur Menggunakan Kipas Angin Bisa Timbulkan Beberapa Penyakit Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tidur Pakai Kipas Angin

TRIBUNSTYLE.COM - Kipas angin menjadi alternatif yang pas untuk mengusir hawa panas ketika tidur. Ternyata ada sejumlah dampak buruk bagi kesehatan yang senantiasa mengintai.

Angin yang dihasilkan kipas angin memang terasa menyejukkan.

Tak sedikit pula orang yang susah tertidur jika udara terasa panas.

Namun, menyalakan kipas angin seharian juga tidak baik bagi tubuh.

Terlalu sering terkena hembusan angin bisa menimbulkan efek buruk seperti dehidrasi hingga bell's palsy.

Tak hanya itu, ada beberapa dampak buruk lainnya yang ditimbulkan saat menggunakan kipas angin semalaman.

Terkadang, malam hari banyak orang yang merasa gerah dan membuat susah untuk terlelap.

Udara panas ini membuat banyak orang tidur dengan menyalakan kipas angin semalaman.

Hembusan angin dari kipas yang menyala membuat sejuk serta membuat orang tidur lebih lelap.

Namun, ternyata tidur dengan kipas angin yang menyala semalaman mendatangkan dampak buruk bagi tubuh.

Ilustrasi merasakan hembusan angin di depan kipas angin (Freepik)

Inilah tujuh dampak buruk tidur dengan kipas angin menyala:

1. Kekurangan oksigen

Tubuh akan kekurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah.

Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi.

Udara yang berputar-putar di dalam tubuh tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup.

2. Penyakit gigi dan gusi

Setelah semalaman terpapar udara dari kipas angin, mulut dan tenggorokan akan menjadi kering.

Dalam jangka waktu panjang, hal itu dapat mengakibatkan masalah pada gusi dan gigi.

Disarankan ketika tidur dan terpaksa harus memakai kipas angin, untuk membuka jendela atau pintu agar udara bisa berganti.

3. Bell's palsy

Bell's palsy adalah penyakit di mana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum dan susah berekspresi.

Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam.

Ketika wajah terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, kemungkinan akan mengalami penyakit bell's palsy.

Tidur Pakai Kipas Angin (dbagus.com)

4. Asma

Penderita penyakit asma atau mudah terkena alergi debu wajib menjauhi kipas angin.

Sebab, kipas angin yang menyala biasanya akan menyedot debu di sekitarnya.

Kipas angin perlu dibersihkan secara rutin.

Terpapar kipas angin yang kotor dapat menyebabkan tenggorokan menjadi gatal, batuk dan mengalami gejala asma.

5. Dehidrasi dan Hipotermia

Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan cairan.

Sedangkan hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius.

Normalnya suhu tubuh manusia yakni 37 derajat celcius.

Terpapar hembusan kipas angin saat tidur dapat menyerap cairan dalam tubuh, kelembaban tubuh akan menurun hingga tubuh kekurangan cairan bahkan dehidrasi.

Ada kemungkinan pula tubuh akan terserang gejala hipotermia karena angin dari kipas angin menyebabkan berkurangnya suhu pada tubuh.

Ilustrasi (Saludmovil)

6. Sinus

Saat menyalakan kipas angin, maka udara di dalam ruangan akan kering.

Udara kering membuat selaput lendir dalam rongga hidung menjadi kering.

Semakin kering selaput tersebut, maka produksi lendir akan semakin banyak.

Dampaknya, lendir akan menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menyebabkan iritasi sinus.

7. Leher kaku

Angin dingin yang dikeluarkan kipas angin menyebabkan otot leher menjadi kencang.

Otot yang kencang semalaman mengakibatkan leher dan bahu kaku bahkan kram.

Memiliki masalah dengan tidur termasuk salah satu hal yang membuat kita secara tidak sadar untuk begadang.

Padahal, terlalu sering begadang bisa memberi dampak buruk bagi tubuh.

5 Masalah Kesehatan Akibat Tidur Terlalu Lama, dari Obesitas hingga Penyakit Jantung

Berikut adalah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh tidur terlalu lama.

Tidur adalah salah satu hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dengan tidur yang cukup, maka tubuh akan mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan siap beraktivitas di pagi hari.

Idealnya, waktu tidur yang baik adalah 6 hingga 8 jam dalam sehari.

Meskipun baik untuk menjaga kesehatan, ternyata tidur terlalu lama bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Ilustrasi (intermountainhealthcare)

Oleh karenanya, kita perlu tidur dalam waktu yang cukup.

Lalu, masalah kesehatan apa saja yang sering muncul akibat tidur terlalu lama?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah masalah kesehatan yang muncul akibat tidur terlalu lama.

  • Meningkatkan risiko obesitas
Obesitas (cancerresearchuk.org)

Tidur terlalu lama ternyata bisa meningkatkan risiko mengalami obesitas.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Sleep Medicine Reviews, menunjukkan bahwa tidur yang lama dikaitkan dengan pengaruh terhadap risiko terkena obesitas dan diabetes tipe 2.

Semakin lama seseorang tidur maka semakin sedikit pula waktu yang digunakan untuk aktivitas fisik sehingga semakin sedikit kalori yang terbakar.

Hal ini tentunya akan menyebabkan risiko obesitas.

  • Meningkatkan risiko diabetes. 
Ilustrasi (Freepik)

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care, risiko diabetes tipe 2 meningkat sebesar 24 persen untuk setiap jam tidur diatas tujuh jam per malam.

Selain itu, menurut laman Prevention, terlalu bayak tidur bisa meningkatkan kadar gula darah yang memicu meningkatnya risiko penyakit diabetes.

  • Meningkatkan risiko penyakit jantung
Ilustrasi (hellosehat)

Tidur terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Health and Nutririon Examination Survey (NHANES) menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam per malam akan meningkatkan risiko nyeri dada yang disebabkan oleh aliran darah.

Selain itu, orang yang terlalu lama tidur juga akan 10 kali lebih berisiko mengalami penyakit jantung koroner.

  • Mengganggu kesuburan
Ilustrasi (hellomonaco)

Dilansir dari Huffington Post, penelitian yang dilakukan pada perempuan Korea yang akan menjalani fertilisasai in vito menemukan bahwa perempuan yang tidur tujuh hingga delapan jam per hari memiliki peluang hamil yang tinggi.

Peneliti juga menyatakan bahwa tidur di luar kisaran normal bisa mempengaruhi hormon dan siklus sirkadian yang bisa mengganggu kesuburan.

  • Konsentrasi terganggu
Ilustrasi (Freepik.com)

Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Geriatrics Society menemukan bahwa kebiasaan tidur lama akan membuat otak menua hingga dua tahun dan akan menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi.

Orang yang memiliki durasi tidur lebih panjang cenderung memiliki masalah dengan fungsi mental dasar dan mungkin berhubungan dengan seberapa sering terbangun di malam hari.

Karena sering terbangun di malam hari, maka kualitas tidur akan menurun dan menyebabkan terganggunya konsentrasi saat beraktivitas.

(TribunStyle.com/Nafis/Anggie)

7 Dampak Buruk yang Timbul Saat Tidur Malam Menggunakan Kipas Angin, Dehidrasi hingga Bell Palsy