Uniqlo Akan Memproduksi Masker Kain dari Bahan yang Digunakan untuk Lini Pakaian Airism

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uniqlo

TRIBUNSTYLE.COM - Untuk menyediakan masker wajah, Uniqlo akan memproduksi masker dari kain yang digunakan untuk lini pakaian Airism.

Produsen pakaian asal Jepang, Uniqlo yang dimiliki oleh Fast Retailing berencana akan memproduksi masker wajah.

Masker wajah yang akan diproduksi Uniqlo terbuat dari bahan kain yang digunakan untuk lini pakaian Airism.

Hal ini dilakukan untuk merespon permintaan yang kuat untuk masker wajah sebagai pelindung penyebaran virus corona.

Dilansir dari Reuters, Uniqlo sebelumnya sangat hati-hati dalam memutuskan untuk membuat masker wajah.

TOLAK Pakai Masker, Akhirnya Terkuak Rahasia Donald Trump Cegah Corona, Banyak Beredar di Indonesia

Imbas Corona, Limbah Masker Medis di Jakarta Timur Capai Puluhan Kilogram Dalam Dua Pekan

Uniqlo (Shutterstock)

Namun, juru bicara Uniqlo menjelaskan bahwa pihaknya telah berubah pikiran karena banyaknya permintaan pelanggan untuk memproduksi masker.

"Rincian harga dan tanggal peluncuran akan diumumkan kemudian," kata juru bicara tersebut, Senin (25/5/2020).

Kain yang digunakan oleh Uniqlo dalam meproduksi masker adalah kain yang juga digunakan dalam pakaian Airism.

Pakaian Airism menggunakan kain yang dikembangkan secara khusus dan memiliki karakter halus seperti sutra.

Uniqlo juga mengklaim bahwa kain tersebut membuat pemakainya merasa tetap sejuk di musim panas, dan mampu melepaskan kelembapan dan panas.

Sebelum Uniqlo, berbagai perusaan pakaian olahraga juga memproduksi masker dan APD, namun hanya diperuntukkan untuk tenaga medis.

Salah satunya adalah Under Armour yang memproduksi APD dan masker untuk tenaga medis.

Vans dan The North Face Galang Donasi Untuk Penanganan Virus Corona melalui VF Foundation

Nike Akan Produksi Masker untuk Tenaga Medis dalam Penanganan Pandemi Virus Corona

Under Armour memproduksi masker untuk membantu tenaga medis menangani virus corona (Under Armour)

Under Armour Memproduksi Masker dan APD untuk Bantu Tim Medis Menangani Covid-19

Diberitakan sebelumnya, dalam menghadapi pandemi virus corona sejumlah brand ikut ambil bagian dengan memproduksi APD atau masker. 

Sala satunya adalah Under Armour yang merupakan brand dari produk-produk atletik. 

Desainer Under Armour sedang menciptakan alat pelindung diri atau APD yang ditujukan untuk tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. 

"Saat panggilan datang dari penyedia layanan kesehatan kami untuk kebutuhan masker, baju pelindung, dan peralatan medis, kami menjadikannya prioritas utama kami untuk menciptakan barang-barang tersebut untuk mereka," kata Maggie Snoke, desainer apparel di tim inovasi Under Armour.

Pada awal April, Under Armour mulai memproduksi masker wajah, pelindung wajah dan fanny pack. 

APD ini diproduksi untuk membantu 28.000 penyedia layanan kesehatan dan staf di University of Maryland Medical System (UMMS). 

 

Under Armour memproduksi masker untuk tenaga medis (Under Armour via Hypebeast.com)

Mereka juga akan menyediakan masker untuk LifeBridge, organisasi kesehatan yang berbasis di Baltimore. 

Under Armour adalah satu dari sekian banyak perusahaan di industri kebugaran yang berupaya untuk membantu penanganan virus corona. 

Saat ini, semua pengujian dan pengembangan produk Under Armour di Lighthouse dihentikan untuk difokuskan pada produksi alat pelindung diri atau APD. 

Perubahan ini juga dilakukan karena Under Armour terkena dampak dari penurunan ekonomi global akibat pandemi virus corona. 

Perusahaan itu mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sementara karyawan di 188 toko di Amerika Utara yang telah ditutup sejak 16 Maret lalu. 

Sementara itu, untuk para eksekutif akan menerima potongan gaji sebesar 25 persen. 

"Meskipun Lighthouse bukanlah fasilitas produksi massal, tiap mesin memiliki kapasitas untuk memenuhi pesanan pasokan yang besar," kata Snoke.

Dalam produksi masker dan alat pelindung diri, Under Armour melibatkan lebih dari 50 karyawan, termasuk peneliti bahan, perancang sepatu, dan perancang pakaian untuk menentukan desain masker. 

"Karena kami harus bekerja cepat, tidak ada waktu untuk berpikir berlebihan, dan itu membuat kami lebih kreatif," kata Snoke.

"Fasilitas Lighthouse adalah kunci utama, karena kami dapat mengevaluasi dan beralih dengan cepat secara real time." tambahnya.

Yang menjadi tantangan besar untuk Under Armour saat ini adalah membuat desain maker yang cocok dengan berbagai bentuk wajah dan bisa diproduksi dalam waktu yang singkat. 

Under Armpur memproduksi masker untuk tenaga medis (Under Armour via Hypebeast.com)

Setelah menguji lebih dari 12 iterasi, akhirnya tim memilih satu desain yang berpodel one-piece dengan tampilan lipatan origami yang tidak perlu dijahit. 

Desain yang tanpa jahitan sangat penting karena masker akan diproduksi lebih cepat. 

Masker ini akan dibuat dengan bahan yang memudahkan pernapasan dan tahan kelembaban, dan diharapkan bisa menghentikan penyebaran virus. 

"Kami dapat menghasilkan sebanyak 100.000 masker per minggu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk memberikan persediaan ini kepada para profesional medis," kata Snoke.

Kini, Under Armour telah mengirimkan masker ke UMMS, setelah bulan lalu mengirimkan sebanyak 1.300 alat pelindung wajah ke seluruh jaringan rumah sakit. 

Tantangan tim Under Armour selanjutnya adalah menyediakan fanny pack yang merupakan perlengkapan khusus petugas kesehatan sebagai garda terdepan penanganan virus corona. 

(TribunStyle.com/Anggie, kompas.com/ Glori K. Wadrianto)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhirnya, Uniqlo Bikin Masker Wajah Pakai Bahan dari Airism".

Lawan Covid-19, Sejumlah Brand Mewah Akan Produksi APD dan Masker, dari Armani hingga Gucci

Viral, Orang Kenakan APD Saat Belanja di Supermarket, Padahal Tenaga Medis Lebih Membutuhkan