TRIBUNSTYLE.COM - Simak update terbaru virus corona - China sudah tak masuk daftar 10 besar negara terpapar Covid-19, ada 1 negara bercuaca tropis yaitu Brazil.
Sudah lebih dari 5 bulan dunia terpapar virus corona baru bernama Covid-19.
Berawal dari sebuah konfirmasi WHO dan China tentang adanya virus baru di Wuhan, Hubei, China, pada akhir 2019.
Pada bulan Mei ini sejumlah negara mulai menunjukkan perlambatan laju penyebaran kasus Covid-19 dengan caranya masing-masing.
Seperti China yang telah melonggarkan peraturan lockdown di berbagai provinsi di negaranya.
Dengan menjadi negara yang pertama kali mengidentifikasi dan melaporkan adanya virus corona Covid-19 terbaru, mereka berhasil mengurangi penyebaran virus tersebut.
Dilaporkan oleh Kompas.com disebutkan bahwa hampir seluruh pasien Covid-19 di rumah sakit di Wuhan telah seluruhnya dipulangkan.
• Wabah Corona Melanda Pabrik Sampoerna, 2 Meninggal, 9 Karyawan PDP dan Ratusan Reaktif Covid-19
• Viral Aksi Aamir Khan Bagi-bagi Uang Jutaan di Dalam Tepung untuk Korban Virus Corona, Ini Faktanya
Secara nasional, jumlah kasus baru yang dilaporkan setiap harinya di China juga telah mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir.
Melansir Worldometers, Sabtu (2/5/2020), jumlah total kasus virus corona yang tercatat di China hingga kini 82.874 kasus.
Dari jumlah tersebut, 4.633 orang meninggal dunia, dan 77.642 pasien telah dinyatakan sembuh.
Sementara, jumlah kasus aktif adalah sebanyak 599 pasien dengan 561 orang berada dalam kondisi ringan dan 38 orang dalam keadaan serius.
Berdasarkan angka-angka tersebut, China sudah tidak lagi termasuk ke dalam 10 negara yang mencatatkan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Dilansir dari data Worldometers, berikut 10 negara yang kini mencatatkan kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat
1.129.059 kasus
65.711 kasus meninggal
161.551 sembuh
2. Spanyol
242.988 kasus
24.824 kasus meninggal
142.250 sembuh
3. Italia
207.428 kasus
28.236 meninggal
78.249 sembuh
4. Inggris / UK
178.685 kasus
27.583 meninggal
892 sembuh
5. Perancis
167.346 kasus
24.594 meninggal
50.212 sembuh
6. Jerman
164.077 kasus
6.736 meninggal
126.900 sembuh
7. Turki
122.392 kasus
3.258 meninggal
53.808 sembuh
8. Rusia
114.431 kasus
1.169 meninggal
13.220 sembuh
9. Iran
95.646 kasus
6.091 meninggal
76.318 sembuh
10. Brazil
92.109 kasus
6.410 meninggal
38.039 sembuh
6 gejala baru virus corona Covid-19, sakit yang dirasakan tak melulu demam, sesak napas, dan batuk-batuk.
Sebagai virus baru, virus corona Covid-19 masih belum seperti penyakit lain yang sudah ditentukan gejala dan penyebabnya.
Sehingga Covid-19 ini masih banyak diteliti dan masih butuh waktu untuk membuat vaksin dan pengobatannya.
Dilansir dari Kompas.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengonfirmasi enam gejala baru Covid-19.
Salah satu kesulitan dalam mengendalikan pandemi Covid-19 adalah gejala yang tidak jelas dan beragam yang ditunjukkan oleh pasien terinfeksi.
Dengan masa inkubasi sekitar lima hari, orang yang terinfeksi virus corona bisa menularkan penyakit ke orang lain terlebih dahulu.
Sehingga hal ini menjadikan mereka yang terinfeksi tak menyadari dirinya terpapar virus corona Covid-19 ini.
Kondisi kesehatan orang yang terinfeksi corona bisa berbeda satu dengan yang lain.
Bisa saja pasien positif Covid-19 mengalami pneumonia atau peradangan paru-paru akut, sementara yang lain tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Hal inilah yang membuat identifikasi virus corona sangat sulit dan membutuhkan gerak cepat dari petugas medis.
Gejala Covid-19
Disebutkan dari WHO dan CDC, gejala utama Covid-19 adalah demam, batuk, dan sesak napas.
Namun ketika pandemi terus berlangsung, gejala-gejala baru dari pasien terinfeksi bermunculan.
Hal inilah yang membuat CDC menambahkan enam gejala baru untuk Covid-19.
Enam gejala baru itu meliputi:
- Panas dingin
- Badan gemetar berulang kali disertai menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa
Gejala Covid-19 lain yang masih diteliti
Dilansir IFL Science, Senin (27/4/2020), enam gejala baru itu merupakan indikator penting dalam pemeriksaan Covid-19, selain tiga gejala lain (demam, batuk, dan sesak napas) yang sudah dikenal sebelumnya.
Gejala lain yang telah dikaitkan dengan penyakit ini termasuk diare, ruam pada kulit dan kelelahan, serta gejala yang biasa dialami selama musim demam seperti pilek dan mata merah, sehingga sulit untuk membedakan antara keduanya.
Beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 bisa saja tak merasakan gejala apapun, tetapi mereka tetap dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.
Mario Ramirez, mantan direktur pelaksana Office of Pandemics and Emerging Threats di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama berkata kepada The Washington Post, frekuensi gejala pada penyakit baru dapat berubah seiring waktu.
Ini sama seperti penyakit musiman seperti influenza.
"Saya yakin, enam gejala yang baru saja ditetapkan CDC sesuai dengan Covid-19," kata Ramirez dilansir The Washington Post, Selasa (28/4/2020).
Ramirez yang juga seorang dokter UGD meyakini bahwa enam gejala itu memang sesuai dengan Covid-19 mengingat lonjakan jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di AS. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Tak Lagi Masuk Daftar, Ini 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia".
• POPULER Pemuda 16 Tahun Meninggal Terindikasi Corona, Awalnya Tangan Kesemutan & Tidur Seharian
• HEBOH Pemudik Pingsan di Toilet Minimarket, Wajahnya Pucat & Tangannya Membiru, Dievakuasi Pakai APD