TRIBUNSTYLE.COM - Berbagai makanan ternyata tidak baik jika dikonsumsi untuk menu sahur.
Saat melaksanakan ibadah puasa, sahur memiliki peran yang penting untuk menjaga energi selama berpuasa.
Sahur sendiri berperan seperti sarapan di pagi hari, dimana makanan yang dikonsumsi ketika sahur akan memberi asupan nutrisi dan energi untuk melaksanakan ibadah puasa dan beraktivitas.
Meski demikian, menu makanan yang dikonsumsi ketika sahur tidak boleh sembarangan dan harus diperhatikan betul.
• Puasa Ramadhan, Apakah Makan Sahur Tetap Bisa Dilanjutkan Meski Sudah Imsak? Ini Penjelasannya
• 7 Masakan Bila Dipanaskan Ulang Berubah Jadi Racun, Jangan Jadi Menu Berbuka / Sahur Ramadhan 2020
Sebab, ada berbagai menu makanan yang tidak sesuai jika dijadikan sebagai menu sahur.
Lalu, menu makanan apa saja yang sebaiknya dihindari ketika sahur?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai jenis makanan yang harus dihindari ketika sahur.
- Makanan cepat saji
Memakan makanan cepat saji ketika sahur memang cepat dan praktis, akan tetapi hal ini lebih baik dihindari.
Makanan cepat saji mengandung banyak minyak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Selain itu, makan sahur dengan menu makanan cepat saji juga akan membuat cepat haus saat melakukan puasa di siang hari.
- Mie instan
Mie instan menjadi pilihan banyak orang ketika makan sahur, karena rasanya yang enak dan mudah dibuat.
Meskipun rasanya enak dan mudah dalam pembuatannya, mie instan tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk asupan puasa sehari-hari.
Selain itu, mie instan juga tinggi sodium dan MSG, sehingga akan membuat cepat haus.
- Salmon
Salmon memang terkenal dengan kandungan nutrisinya yang tinggi serta baik untuk kesehatan.
Akan tetapi, sebaiknya mengonsumsi salmon tidak terlalu banyak ketika sahur.
Kandungan vitamin B6 yang terdapat dalam ikan salmo akan menghasilkan hormon pemicu kantuk, yaitu hormon melatonin.
Pastikan tidak terlalu banyak mengonsumsi ikan salmon saat sahur agar tidak mengganggu aktivitas di siang hari saat berpuasa.
- Makanan pedas
Makanan pedas juga harus dihindari ketika sahur karena bisa memicu berbagai masalah pencernaan.
Masalah pencernaan yang disebabkan oleh asam lambung antara lain adalah radang, sakit perut, dan kondisi perut yang tidak nyaman.
- Kol
Kol atau kobus memang salah satu sayuran yang bergizi, akan tetapi kurangi konsumsinya ketika sahur.
Kol mengandung karbohidrat yang susah dicerna sehingga bisa membuat perut terasa kembung saat melakukan ibadah puasa.
(TribunStyle.com/Anggie)
• Jadi Sajian Favorit untuk Buka Puasa, Ini 4 Manfaat Buah Kurma untuk Kesehatan, Bisa Cegah Sembelit
•5 Makanan dan Minuman yang Menjadi Menu Khas Berbuka Puasa Ramadhan, dari Kolak hingga Gorengan
7 Masakan Bila Dipanaskan Ulang Berubah Jadi Racun, Jangan Jadi Menu Berbuka / Sahur Ramadhan 2020
Hati-hati, jangan sampai ibadah puasa Ramadhan 1441 H dijalani sambil menahan sakit perut karena memanaskan ulang makanan ini saat sahur atau berbuka puasa Ramadhan 2020 . Makanan apa saja yang tak boleh dipanasi ulang?
Agar menjalankan puasa seharian penuh bisa lancar, maka diperlukan makan sahur.
Menu sahur pun biasanya disajikan sederhana, tidak seperti halnya ketika berbuka puasa.
Beberapa orang memasak makanan yang mudah dan cepat agar tidak keburu imsak.
Oleh karena alasan tak sempat, banyak orang yang kemudian menyimpan makanan pada malam hari dan memanaskan ulang saat sahur.
Memang, lidah orang akan lebih berselera jika makanan disajikan hangat.
• 5 Kalimat Dzikir Agar Senantiasa Mengingat Allah, Amalkan Sepanjang Bulan Ramadhan 2020
• 3 Pilihan Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2020 untuk Jaga Imun Tubuh, Bisa Dilakukan di Dalam Rumah
Namun, sebenarnya ada beberapa makanan yang justru bisa berbahaya dan berdampak buruk bagi tubuh ketika dipanaskan ulang.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 7 makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali.
1. Bayam
Sayur bayam kaya akan nutrisi dan sangat bagus bagi pencernaan.
Bayam mengandung dua nutrisi yang baik bagi tubuh, yakni nitrat dan zat besi.
Namun, perlu untuk diperhatikan bahwa bayam tidak boleh dimasak hingga dua kali.
Nitrat bisa berubah menjadi nitrit, zat yang memicu terjadinya kanker, jika dipanaskan berulang kali atau berlebihan.
2. Seledri
Daun seledri biasanya digunakan untuk memperkuat aroma masakan.
Sama seperti bayam, seledri juga mengandung nitrat yang dapat berubah menjadi nitrit jika dipanaskan ulang.
Seledri sering ditemukan di dalam sajian sup atau makanan berkuah lainnya.
Jika ingin bisa memanaskan sup untuk disantap saat sahur, lebih baik masaklah tanpa menggunakan seledri.
3. Kentang
Kentang merupakan makanan yang kaya akan karbohidrat dan bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi.
Makanan ini juga sering disebut sebagai solusi bagi mereka yang menjalani program diet.
Nah, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu hindari memanaskan kembali kentang yang sudah dimasak.
Kentang yang dipanaskan lalu dibiarkan dingin akan menjadi tempat pertumbuhan bakteri C. botulinum.
Bakteri tersebut bisa mengakibatkan keracunan yang dinamakan Botulisme.
Gejalanya antara lain sulit menelan, sulit bicara, lemah, hingga pandangan kabur.
4. Lobak
Lobak merupakan salah satu makanan yang dianggap bisa mengusir racun dari dalam tubuh.
Namun, jika salah mengolahnya bukan mengusir racun, melainkan malah menjadi racun bagi tubuh.
Sama seperti bayam dan seledri, lobak juga mengandung nitrat yang berbahaya jika dipanaskan ulang.
5. Jamur
Makanan yang tidak boleh dipanaskan lebih dari satu kali selanjutnya adalah jamur.
Jika ingin menyantap jamur selagi hangat, lebih baik memakannya sesaat ketika selesai dimasak.
Struktur protein jamur akan berubah menjadi senyawa berbahaya jika dipanaskan berulang kali.
Selain perubahan rasa dan kehilangan gizi, memakan jamur yang dipanaskan ulang bisa menyebabkan masalah pencernaan.
6. Telur
Siapa sangka, telur juga salah satu makanan yang tidak boleh dipanaskan lebih dari sekali.
Memanaskan telur yang sudah matang bisa mengubahnya menjadi racun yang menyebabkan masalah pencernaan.
7. Makanan Bersantan
Orang Indonesia memang sangat gemar dengan makanan yang mengandung santan.
Makanan bersantan sangat identik dengan masakan Padang di mana rendang disebut sebagai makanan terenak di dunia.
Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi makanan santan terlalu sering juga tidak baik bagi kesehatan.
Hindari pula memanaskan makanan bersantan berulang kali.
Hal itu dikarenakan lemak santan akan berubah menjadi lemak jahat yang memicu peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
• Cara Membedakan Kurma Manis Palsu & Manis Buatan, Makanan Khas yang Nikmat Disantap saat Buka Puasa
• 10 Makanan & Minuman Harus Dihindari Demi Cegah Tertular Virus Corona, Turunkan Kekebalan & Rapuh