Virus Corona

WASPADA! Corona Bisa Menular Tanpa Gejala, Ini 5 Fakta Terkait Carrier, Perhatikan Cara Mengenalinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Virus corona bisa menempel di sembarang tempat. Rajinlah cuci tangan

TRIBUNSTYLE.COM - Waspada dan ekstra hati-hatilah! Virus corona atau Covid-19 bisa menular dari pasien tanpa gejala apapun. Berikut ini 5 hal yang patut kamu ketahui tentang carrier atau pembawa virus corona yang bisa jadi dia sendiri tidak menunjukkan gejala kena virus corona. 

Merebaknya wabah virus corona tengah menjadi sorotan saat ini.

Di Indonesia, kasus virus corona telah mencapai 2.956 kasus hingga Rabu (8/4/2020).

Angka kematian karena virus corona kini berjumlah 244 dan pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 222 orang.

Sementara itu, baru-baru ini ditemukan fakta baru terkait penularan virus corona.

Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020).(AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT) (AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT)

Wali Kota di Jerman Ini Sengaja Terinfeksi Virus Corona, Sesali Keputusannya: Ternyata Lebih Parah

Bikin Terkejut! Bill Gates Prediksi Pandemi Corona Baru Berakhir Tahun Depan, Ternyata Ini Alasannya

Seperti kita ketahui, mereka yang terinfeksi virus corona biasanya mengalami demam tinggi, batuk, pilek dan sesak nafas.

Namun, ternyata virus corona juga bisa menular dari pasien tanpa gejala.

Sebelumnya, studi dari Journal of American Medical Association mengungkapkan fakta baru terkait penularan tersebut.

Hal itu dibuktikan dengan adanya kasus dimana seorang perempuan dari Wuhan terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala.

Perempuan itu kemudian menginfeksi lima kerabatnya.

Dalam dunia medis, orang yang tertular virus tanpa menunjukkan gejala sering disebut sebagai carrier.

Lantas, bagaimana mengetahui ciri-ciri mereka yang terkena corona tanpa gejala?

TribunStyle rangkum dari berbagai sumber, berikut 5 hal yang patut kamu ketahui terkait carrier atau pembawa virus.

1. Hilangnya kemampuan indera penciuman

Ilustrasi tes Covid-19 (Freepik)

Salah satu ciri mereka yang terkena corona tanpa gejala adalah hilangnya kemampuan indera penciuman.

Kondisi dimana seseorang kehilangan kemampuan indera penciuman sering disebut anosmia.

Hal itu juga diungkapkan dalam Jurnal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery.

Dalam jurnal itu, anosmia disebut jadi salah satu cara mengidentifikasi kemungkinan infeksi covid-19.

2. Hilangnya kemampuan indera perasa

Selain indera penciuman, hilangnya kemampuan indera perasa juga bisa jadi ciri seorang carrier.

Profesor Tim Spector dari King's College membenarkan hal tersebut.

Kehilangan kemampuan indera perasa atau dysgeusia dapat membuktikan bahwa seseorang terinfeksi virus corona.

Lidah sebagai indera perasa (brightside.me)

Ratu Kecantikan Bergegas Letakkan Mahkota, Pilih Bekerja Kembali Sebagai Dokter untuk Lawan Corona

3. Rasio infeksi

Rasio infeksi tanpa gejala justru lebih banyak muncul pada anak-anak dibanding orang dewasa.

Hal itu diungkapkan oleh Hiroshi Nishiura, ahli Epidemiologi di Universitas Hokkaido.

Diketahui, anak-anak lebih sering terkena virus tersebut tanpa menunjukkan gejala.

Alhasil, mereka membawa virus dan tanpa sadar menularkannya.

4. Persentase pasien tanpa gejala

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock) (Shutterstock)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada setidaknya 25 persen pasien corona yang tidak menunjukkan gejala.

Sementara itu, pasien tanpa gejala di China juga disebut mencapai 30 persen.

5. Kasus hidden carrier di berbagai negara

Mereka yang dinamai hidden carrier sama sekali tak mengalami gejala virus corona seperti sesak nafas, batuk, demam dan pilek.

Dilansir dari Business Insider, ada sekitar sepertiga dari pasien yang dites positif corona mengalami anosmia di Korea Selatan, China, dan Italia.

Kolaborasi #MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama bertajuk “Jangan Mudik” pada Minggu (29/3). (Media Lawan Covid-19)

"Di Korea Selatan, di mana pengujian telah lebih luas, 30 persen pasien yang dites positif mengalami anosmia sebagai gejala utama yang mereka hadapi dalam kasus-kasus ringan," ujar Profesor Lembaga Rhinologi Inggris, Clare Hopkins, dan presiden Asosiasi Otorhinolaryngology Inggris Profesor Nirmal Kumar dalam sebuah pernyataan.

Mereka mengatakan bahwa banyak pasien di seluruh dunia yang telah dites positif covid-19 hanya menunjukkan gejala kehilangan indera penciuman dan indera perasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien yang mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain,"

"Iran telah melaporkan peningkatan mendadak dalam kasus anosmia, dan banyak rekan dari AS, Prancis, dan Italia Utara mengalami hal yang sama." demikian penjelasan keduanya.

(TribunStyle.com/Tiara Susma)

Pandemi Corona Melanda, Jokowi Beri BLT Rp 600 Ribu Per Keluarga selama 3 Bulan, Apa Syaratnya?

Kini Sembuh dari Corona, Andrea Dian Apresiasi Perjuangan Tenaga Medis, Hebat Banget Mereka