Virus Corona

3 Mitos dalam Melindungi Diri dari Virus Corona yang Banyak Dipercaya Masyarakat

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi masker.

TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona yang menyebar di seluruh dunia bahkan di Indonesia membuat kebanyakan orang menjadi khawatir. 

Banyak orang berusaha untuk menjaga diri untuk tetap sehat agar tidak tertular virus corona atau covid-19. 

Mulai dari rajin mencuci tangan, melakukan physical distancing, hingga mengonsumsi makanan yang bergizi. 

Selain itu, pandemi virus corona juga menyebabkan kepanikan pada banyak orang. 

Kepanikan ini menyebabkan banyak orang mempercayai mitos-mitos yang tidak diketahui kebenarannya. 

Salah satunya adalah tentang bagaimana melindungi diri dari virus corona. 

Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri dan Karantina dalam Mencegah Penyebaran Virus Corona

Semakin Meluas, Simak Perbedaan Cara Mengobati & Mencegah Wabah Virus Corona dan Flu Biasa

Mitos-mitos tersebut bahkan dilakukan oleh banyak orang. 

Dilansir dari Kompas.com, berikut ini adalah mitos-mitos tentang perlindungan diri dari virus corona yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat. 

  • Masker untuk mencegah penularan 
Ilustrasi (iStockphoto/mihalec)

Sejak awal virus corona menyebar di Indonesia, masker menjadi barang langka. 

Adapun masker dijual dengan harga yang sangat tinggi dan ditimbun oleh sejumlah oknum. 

Meski demikian, masih banyak riset yang dlakukan untuk mengetahui efektivitas masker untuk mencegah infeksi virus corona melalui udara. 

Namun, terlepas dari banyaknya riset, hal ini masih menjadi perdebatan. 

Berbagai otoritas kesehatan bahkan tidak merekomendasikan menggunakan masker untuk orang yang sehat, melainkan masker hanya digunakan untuk orang yang sakit. 

Meski demikian, dalam beberapa waktu terakhir, banyak pihak yang merekomendasikan penggunaan masker kain bagi orang yang sehat saat beraktivitas di luar ruangan. 

Selain itu, imbauan untuk menggunakan masker kain juga dilakukan agar masyarakat tidak menimbun masker bedah dan masker N95 yang dibutuhkan oleh tenaga medis. 

Terlepas dari penggunaan masker, protokol kesehatan sudah menjelaskan bagaimana mencegah terjadinya penularan virus corona. 

Untuk mencegahnya adalah sengan menutup mulut dengan lipatan lengan ketika sedang bersin. 

Kemudian, hindari menyentuh wajah, mulut dan hidung dengan tangan kotor. 

  • Menggunakan sarung tangan
Menggunakan sarung tangan untuk melindungi diri dari wabah. (© Barcroft Media / Getty Images © NurPhoto / Getty Images via bright side)

Sarung tangan memang cara terbaik untuk mencegah kuman dan penyakit. 

Akan tetapi, sarung tangan tidak perlu digunakan jika sedang beraktivitas sehari-hari. 

Sarung tangan sebaiknya digunakan oleh tim medis yang menangani virus corona saja, sebab jika digunakan oleh semua orang, hal ini akan menyebabkan kelangkaan sarung tangan sebagai alat pelindung diri oleh tim medis. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan sarung tangan hanya untuk tim medis yang merawat pasien covid-19. 

Sarung tangan digunakan saat berkontak dengan pasien secara langsung. 

  • Vitamin C membantu menyembuhkan lebih cepat
Vitamin C (diabetessciencenews.com)

Banyak informasi yang beredar yang menjelaskan bahwa vitamin C dalam jus jeruk mampu membantu pemulihan pasien covid-19 dengan cepat. 

Sebenarnya, tubuh memerlukan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Menurut National Institute of Health (NIH), mengonsunsi vitanin C harian hanya bisa mengurangi durasi pilek hingga delapan persen. 

Maka, mengonsumsi vitamin C saat sudah sakit tidak akan terlalu banyak membantu pemulihan tubuh dari penyakit. 

(TribunStyle.com/Anggie)

Berbagai Cara yang Terbukti Berhasil untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

Amankah Memakai Masker Kain untuk Mencegah Tertular Virus Corona? Ternyata Begini Penjelasan Ahli

4 Jenis Masker yang Direkomendasikan Mencegah Infeksi Virus Corona, Perhatikan Bahan & Kode Ini