Virus Corona

Merasa Tidak Enak Badan Setelah Baca Informasi Tentang Corona? Bisa Jadi itu Reaksi Psikosomatik

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona membuat publik menjadi cemas karena virus corona yang semakin menyebar.

Paparan informasi yang berasal dari media sosial dan media apapun akan membuat orang-orang mengalami gejala yang hampir sama dengan gejala virus corona.

Dilansir dari Metro, kekhawatiran berlebihan mengenai virus corona bisa menyebabkan tubuh merasakan gejala yang mirip dengan gejala virus corona.

Hal ini akan membuat orang berpikiran telah terinfeksi virus corona.

Dokter dari The International Psychology Clinic, dr. Martina Paglia mengatakan bahwa kecemasan bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan gejala virus corona.

5 Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Mengendalikan dan Mengurangi Stres di Tengah Pandemi

Gangguan Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Stres, dari Nyeri Otot hingga Naiknya Kadar Gula Darah

Kecemasan ini akan membuat pikiran tidak dapat membedakan bahaya nyata dan bahaya yang dirasakan.

Lalu, ketika merasa terancam, maka adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh dan menciptakan peningkatan kecemasan.

Gejala yang sering kali muncul adalah nyeri dada, sesak napas dan merasa terlalu panas atau demam.

Dia memperingatkan juka merasa cemas dan panik maka gejala yang dirasakan adalah psikosomatis, dan bukan terserang virus corona.

  • Psikosomatik
Ilustrasi (https://www.rmit.edu.au)

Dilansir dari Psychology Today, psikosomatis adalah suatu penyakit dimana alam bawah sadar menghasilkan gejala fisik tanpa adanya penyakit.

Kondisi ini akan membuat pasien mendatangi petugas medis, tetapi tidak menemukan kondisi medis.

Biasanya, pasien akan disarankan untuk menjalani terapi.

Dilansir dari Patient Info, psikosimatik berarti pikiran (psiko) dan tubuh (soma).

Gangguan psikosomatik adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh.

  • Tidak menular secara fisik
Ilustrasi (extra.ie)

Dilansir dari Psychology Today, meskipun psikosomatik tidak menular secara fisik, penyakit ini bisa menular secara emosional.

Bisa secara pribadi maupun kelimpok melalui informasi yang dibagikan melalui media sosial.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wheaton, berjudul Psychological Predictors of Anxiety in Response to the H1N1 (Swine Flu) Pandemic, mengungkapkan adanya hubungan antara wabah dan psikosomatik.

Ia menemukan bahwa wabah yang dipublikasikan secara luas akan menyebabkan penyakit psikogenik massal.

Artinya, orang sehat bisa salah mengartikan sensasi tubuh yang tidak serius seperti merasa sesak napas atau pusing sebagai bukti bahwa mereka sedang sakit.

Penelitian juga menemukan bahwa kesalahan diagnosis bisa menyebabkan kewaspadaan berlebihan, meningkatkan kecemasan, dan perilaku keselamatan ekstrem.

Dampaknya pada masyarakat luas adalah terlalu banyak menggunakan sumber daya medis seperti masker, hand sanitizer dan lain-lain.

  • Cara mengatasi psikosomatis

Dalam mengatasi psikosomatis, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan sebagai berikut:

  • Hindari menonton, membaca, dan mendengarkan berita yang membuat cemas
  • Cari informasi terkini pada waktu tertentu, sekai atau dua kali sehari saja
  • Tetap terhubung dengan jejaring sosial untuk saling terhubung dengan teman atau saudara jika dibatasi dalam pertemuan
  • Dalam situasi isolasi, sebisa mungkin jaga rutinitas harian
  • Selama masa-masa stres, perhatikan kebutuhan dan perasaan sendiri, misalnya lakukan hal yang menbuat sehat dan rileks namun bisa dinikmati.
  • Berolahraga secara teraturm dan makan makanan sehat.

(TribunStyle.com/Anggie) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasakan Gejala Corona? Hati-hati Kemungkinan Itu Hanya Psikosomatik"

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona, Kendalikan Kecemasan dan Sibukkan Diri

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Kecemasan di Tengah Mewabahnya Virus Corona

Di Tengah Wabah Corona, Cemas & Stres Bisa Akibatkan Kekebalan Tubuh Lemah, Ini Cara Pencegahannya