Virus Corona

Bagaimana Virus Corona Menyerang Tubuh? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Coronavirus.

TRIBUNSTYLE.COM - Virus corona atau Covid-19 menjadi perhatian global karena penularannya yang sangat cepat hingga ke berbagai negara.

Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu dan kini sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Berbagai negara melaporkan jumlah infeksi yang terus bertambah setiap harinya, bahkan Organisasi Kesehatan atau WHO telah menetapkan virus corona ini sebagai pandemi global.

Diketahui, virus corona bisa menyerang organ pernapasan atau paru-paru dan menuyebabkan gejala yang mirip seperti pneumonia.

Selain itu, gejala awal dari virus corona tergolong ringan, seperti batuk, radang tenggorokan, nyeri sendi dan sesak napas.

Akan tetapi, ada pula orang yang terinfeksi dan tidak merasakan gejala apapun.

Dilansir dari Healthline, virus corona ini ternyata bisa menimbulkan efek negatif yang berbahaya dan dapat menimbulkan efek pada organ lainnya.

Lalu, bagaimana virus corona menimbulkan efek buruk pada organ tubuh ketika terinfeksi.

Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah cara kerja virus corona yang menginfeksi tubuh.

  • Masa Inkubasi
Ilustrasi virus corona (unsplash/Viktor Forgacs)

Virus corona masuk kedalam tubuh melalui barang-barang yang disentuh kemudian berpindah ke tangan yang digunakan untuk makan atau mengusap hidung atau wajah.

Selain itu, virus corona juga bisa menular melalui droplet ketika berada dekat dengan orang bersin.

Pertama-tama, virus corona akan menginfeksi sel-sel yang melapisi tenggorokan, saluran udara dan alat pernapasan.

Kemudian virus corona akan memperbanyak diri dan menginfeksi lebih banyak sel.

Pada tahap inkubasi ini, tubuh tidak merasakan gejala apapun dan berjalan dalam waktu sekitar 5 hari hingga dua minggu.

  • Menyerang paru-paru
Ilustrasi (tergemes)

Diketahui, virus corona bisa menyerang organ pernapasan seperti paru-paru dan menimbulkan gejala awal seperti batuk-batuk, sesak napas dan radang tenggorokan.

Tingkat keparahan virus corona ini bervariasi, dari tanpa gejala apapun hingga parah.

Orang yang sudah tua dan memiliki penyakit penyerta lebih rentan mengalami gejala yang parah.

"Apa yang sering kita lihat pada pasien yang sakit parah dengan [COVID-19] adalah suatu kondisi yang kita sebut sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS," kata Dr. Laura E. Evans, anggota Society of Critical Care yang juga Dewan Kepemimpinan Kedokteran dan profesor di bidang paru-paru, perawatan kritis, dan obat tidur di University of Washington Medical Center di Seattle melalui healthline. 

Virus ini menyebabkan kerusakan paru-paru, menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah kecil yang berada di paru-paru.

Cairan itu terkumpul di kantung udara paru-paru yang bernama alveoli dan menyebabkan organ paru-paru sulit untuk memasok oksigen ke dalam darah.

Biasanya, orang akan mengalami kesulitan bernapas setelah 5 hari gejala.

  • Menjalar ke organ lainnya
Coronavirus (duke.edu)

Meskipun paru-paru adalah organ utama yang diserang oleh virus corona, tetapi bagian organ lainnya bisa diserang juga oleh virus ini.

"Pada pasien yang sakit parah, sebagian besar pasien itu juga mengalami disfungsi dalam sistem organ lain," kata Evans. 

Akan tetapi, kondisi ini terjadi apabila orang terkena infeksi yang cukup parah, dan kerusakan organ lainnya tidak terjadi secara langsung karena merupakan respons tubuh terhadap infeksi.

  • Gejala pencernaan
Ilustrasi sistem pencernaan (emancipationusa.com)

Beberapa kasus infeksi covid melaporkan adanya gejala gastrointestinal seperti mual atau diare ketika terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, gejala ini lebih jarang terjadi pada orang yang terinfeksi.

Menurut penelitian dari New England Journal of Medicine dan medRxiv melaporkan bahwa sampel tinja seseorang yang terinfeksi virus corona juga terkontaminasi virus.

Akan tetapi para peneliti belum mengetahui apakah virus corona bisa menular melalui tinja atau tidak.

  • Jantung dan pembuluh darah
Ilustrasi (hellosehat)

Evans juga mengatakab bahwa virus corona bisa mempengaruhi jantung dan pemburuh darah.

Hal ini bisa terjadi karena irama jantung yang tidak teratur, kemudian darah tidak cukup masuk ke jaringan dan tekanan darah rendah, sehingga kondisi ini membutuhkan penanganan khusus.

  • Hati dan ginjal
Organ hati (indikatormalang.com)

Ketika sel-sel hati meradang atau rusak, dapat terjadi kebocoran jumlah normal enzim ke dalam aliran darah.

Laporan terbaru dari Trusted Source menemukan adanya tanda-tanda kerusakan hati pada seseorang yang terinfeksi virus corona.

Beberapa orang yang dirawat di rumah sakit karena infeksi virus corona juga mengalami kerusakan ginjal akut.

James Cherry, profesor riset pediatri di Fakultas Kedokteran David Geffen di UCLA mengatakan, kerusakan ginjal bisa disebabkan oleh perubahan organ lain selama infeksi virus corona.

(TribunStyle.com/Anggie)

Virus Corona Belum Reda Kini Muncul Lagi Hantavirus, Hati-hati dengan Hewan Pengerat Ini

Dampak Virus Corona, Jokowi Kalkulasikan Daerah yang Paling Parah, Sumatera Utara Turun 40%

Ilmuwan China Ungkap Rahasia Virus Corona Hilang Tak Bersisa dan Caranya, Ikuti Instruksi WHO