Virus Corona

Tugasnya Berisiko Tinggi, Inilah Insentif dan Santunan Kematian untuk Dokter Meninggal karena Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perawat di sebuah rumah sakit di kota Milan Italia tampak kelelahan dalam pergantian shift kerja dengan rekannya.

TRIBUNSTYLE.COM, JAKARTA -  Sejumlah dokter dan staf medis berisiko tinggi dalam tugasnya menangani pasien-pasien virus corona atau Covid-19. 

Terbukti, sejumlah dokter meninggal setelah terinfeksi corona dari para pasien. 

Karena itu, santunan untuk keluarga dokter yang meninggal dunia dalam tugas tangani pasien corona disiapkan sebesar Rp 300 juta. 

Bagaimana dengan staf-staf medis yang menghadapi risiko yang sama? 

Tetap diberikan insentif juga, lihat rinciannya berikut ini .........

Presiden Jokowi meninjau langsung rumah sakit darurat Corona di eks Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (22/3/2020).

Kepada pers, Jokowi mengatakan sejumlah kebijakan pemerintah yang diambil untuk menanggulangi penyebaran Corona.

Nasib Pilu Pengantin Baru Ramai Dipersalahkan Gegara 37 Tamu Positif Corona Termasuk Anak Pengusaha

100 Tahun Lalu Ada Wabah Lebih Ngeri dari Corona, 100 Juta Penduduk Tewas Termasuk dari Indonesia

Alat Pelindung Diri (APD) Tim medis RSUD Lakipadada Tana Toraja, minim dan susah didapatkan, petugas membuat dan memanfaatkan bahan sederhana yang sesuai standar dan aman bagi tenaga medis, Sabtu (21/03/2020). (MUH. AMRAN AMIR)

Diantaranya memberikan insentif kepada tenaga medis yang berjuang di garis depan menghadapi Corona. 

"Kemarin kita rapat dan telah diputuskan oleh menteri keuangan," ujar Jokowi.

Diputuskan diberikan insentif kepada tenaga medis dan berlaku hanya untuk daerah yang telah dinyatakan tanggap darurat.

Adapun rincian insentif kepada para tenaga medis yang disampaikan presiden adalah:

  • Untuk dokter spesialis Rp 15 juta
  • Untuk dokter umum dan dokter gigi Rp 10 juta
  • Untuk perawat Rp 7,5 juta
  • Untuk tenaga medis lainnya Rp 5 juta
  • Insentif berupa santunan kematian tenaga medis Rp 300 juta

Jokowi memastikan rumah sakit darurat corona (Covid-19) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sudah bisa digunakan pada Senin (23/3/2020) sore nanti.

"Kita harapkan, nanti sore ke rumah sakit darurat untuk corona ini telah bisa dipakai," kata Jokowi. 

Meski demikian, Jokowi berharap RS yang telah menjadi rujukan tetap digunakan untuk menangani pasien virus corona.

"Rumah sakit yang ada yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya telah bisa melaksanakan penanganan virus Corona ini," ucap Jokowi.

Nantinya, kata Presiden, RS darutat corona ini bisa menampung 3000 pasien dengan fasilitas ruangan isolasi yang baik.

"untuk 3000 pasien dengan wilayah ruang yang telah ditata dengan sebuah manajemen yang baik," jelasnya.  (Tribunnnews/ Taufik Ismail) 

Perawat di sebuah rumah sakit di kota Milan Italia tampak kelelahan dalam pergantian shift kerja dengan rekannya. (AFP/ Miranda)

6 Dokter Meninggal karena Virus Corona, Maia Estianty Ucap Duka, Singgung Perjuangan Tim Medis

Seperti diberitakan sebelumnya, enam dokter meninggal dunia karena terjangkit virus corona.

Keenam dokter tersebut sebelumnya telah berjuang merawat pasien positif corona yang mewabah Indonesia.

Seperti yang diberitakan, korban wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Para ahli medis yang merawat pasien juga turut menjadi korban.

Terus bertambahnya korban membuat virus corona menjadi momok tersendiri bagi masyarakat.

Mereka pun berusaha semaksimal mungkin untuk menangkal virus ini.

• Maia Estianty & Wanda Ponika Berduka untuk Pahlawan Covid-19, Ungkap 1 Dokter Gugur Tinggalkan Bayi

• Reaksi Irwan Mussry Saat Maia Estianty Galang Dana Hadapi Virus Corona, You Have A Heart of Gold

Tenaga medis dan ilustrasi corona virus. (Kolase TribunNewsmaker - Xinhua via SCMP dan Shutterstock)

Imbauan dari pemerintah pun dilakukan.

Pemerintah telah mencatat adanya 64 kasus baru positif corona di Indonesia per tanggal 22 Maret 2020.

Dari 64 kasus baru tersebut, maka total pasien positif corona di Indonesia secara keseluruhan yakni berjumlah 514 orang.

Dari 514 tersebut, 29 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, ada 48 orang lainnya meninggal dunia.

• Gara-gara Virus Corona, Maia Estianty Rela Pisah dari Irwan Mussry dan Ogah Sentuhan Dengan El Rumi

Jumlah dokter yang diduga menjadi korban virus Corona atau COVID-19, dilaporkan telah mencapai enam orang.

Sebelumnya salah seorang dokter senior, Djoko Judodjoko, dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (21/3/2020), yang juga terpapar virus Corona.

Meninggalnya dokter bedah dari Universitas Indonesia (UI) ini disampaikan dr Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya.

Menurutnya, dr Djoko terinfeksi Corona akibat minimnya alat medis (APD) di rumah sakit tempat dia bertugas.

Dengan meninggalnya dr.Djoko Judodjoko, dilaporkan menambah jumlah dokter yang diduga meninggal akibat virus Corona.

Kini enam dokter yang dikabarkan telah meninggal dunia akibat terpapar virus Corona atau COVID-19.

dirilis PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

• Cegah Corona, Maia Estianty Terpaksa Berpisah dari Irwan Mussry & Takut Sentuh Anak, Ini Katanya

Berikut daftar nama enam dokter meninggal dunia tertular virus corona dikutip dari akun Twitter @PBIDI, Minggu (22/3/2020);

1. dr Hadio Ali SpS, IDI Cabang Jakarta Selatan

2. dr Djoko Judodjoko, SpB, IDI Cabang Kota Bogor

3. dr Laurentius P, SpKJ, IDI Cabang Jakarta Timur

4. dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI Cabang Kota Bekasi

5. dr Ucok Martin Tambunan, SpP, IDI Cabang Medan

6. dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat

Ucapan duka cita pun berdatangan untuk para pahlawan dokter ini, salah satunya dari penyanyi Maia Estianty.

Lewat akun instagram istri pengusaha Irwan Mussry ini mengucapkan duka citanya

• Sikap Tegas Maia Estianty Soal Virus Corona Buat Irwan Mussry & Anak Ahmad Dhani Kena Imbasnya

"SELAMAT JALAN PAHLAWAN COVID 19

Telah gugur pahlawan kita, dalam perang melawan Covid-19.

dr. UM, Sp.P, (Medan).
dr. TD (Bandung).
dr. SH (Jakarta).
dr. DJ, Sp.B KBD (Bogor).
dr. AMP, Sp.THT (Bekasi).
dr. H, Sp.S (Jakarta).
dr Lp SpKJ (Jakarta)

Selamat jalan pahlawan, terimakasih atas pengorbanannya.

Dalam waktu singkat dokter & suster berguguran dalam perjuangan mereka menyelamatkan pasien. Banyak paramedis yang sudah terinfeksi Covid 19.

Salah satu dokter yang gugur masih muda & meninggalkan anak bayi.
Jika masyarakat umum saja bisa mudah tertular, bayangkan resiko yang dihadapi tim medis selama bertugas?

Mereka bersentuhan langsung dengan pasien tanpa perlindungan diri yang memadai.

Itulah alasan kami memperjuangkan APD ( Alat Perlindungan Diri ) bagi tim medis. Mereka berjuang untuk kita bertaruh nyawa & beresiko menularkan keluarga nya.

Saat inipun kita sudah sangat kekurangan tim medis. Apa yang akan terjadi kalau tim medis terus berguguran? Siapa yang akan menyelamatkan pasien yang bertambah pesat?

Di situasi seperti ini kita harus bijak menentukan prioritas. Bijak memakai persediaan yang ada.
Masyarakat umum pakai seperlunya, jangan berlebihan.

Yang lagi “di rumah aja” tentunya tak membutuhkan pelindung apapun. Untuk yang masih bekerja, pemerintah sudah menjamin pasokan 12 juta masker minggu depan

Sudah 3 hari kami & tim relawan mengirimkan APD untuk tim medis di RS Jakarta & Bekasi. Ada sarung tangan & masker.

Kami masih berusaha mencari APD lainnya seperti baju hazmat, pelindung kepala, kaca mata dll.

Banyak sekali DM yang masuk ke tim kami, meminta bantuan. Kami berusaha sebisa nya membantu dalam keterbatasan ini. Untuk daerah di luar Jakarta & Bekasi masih kami pikirkan caranya

Terimakasih kepada teman2 yang sudah ikut berdonasi melalui akun kami di @kitabisacom .
Terimakasih buat tim relawan yang tiada lelah dari pagi sampai malam berkeliling RS mengantar sumbangan APD

Buat yang ingin ikut berdonasi APD untuk tim medis , bisa melalui akun kami di

Klik link bio di atas IG ku : kitabisacom/bantuviruscorona

Salam hormat dari kami semua untuk tim medis. ( Tulisan dari @wandaponika )."

(TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 6 Dokter Korban Virus Corona, Maia Estianty Ucapkan Duka Cita: Selamat Jalan Pahlawan COVID-19