Virus Corona

Tak Perlu Panik Berlebih saat Tak Enak Badan, Ini Beda Batuk, Pilek, Alergi dan Gejala Virus Corona

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi demam

TRIBUNSTYLE.COM - Tak perlu paranoid ketika tak enak badan, kenali beda batuk, pilek, alergi, dan gejala virus corona berikut ini.

Infeksi virus atau bakteri memang kerap menimbulkan gejala pilek, batuk, radang tenggorokan, bersin, dan demam.

Diketahui pula bahwa virus corona juga menginfeksi saluran pernapasan.

Itu sama halnya dengan rhinovirus, virus umum pada manusia yang menyebabkan pilek.

Oleh karenanya, gejala virus corona sangat mirip dengan gejala flu biasa.

Hal ini membuat banyak orang sulit membedakan gejala virus corona dengan batuk, pilek biasa, atau alergi.

Padahal ketiga gejala itu memiliki karakteristik yang berbeda.

Berikut ini masing-masing karakteristik batuk, pilek, alergi, dan gejala virus corona.

Dilansir dari situs resmi WHO, gejala terjangkit COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.

Beberapa pasien mengeluhkan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, serta diare.

Gejala-gejala tersebut awalnya ringan dan muncul secara bertahap.

Namun, ada pula pasien positif COVID-19 yang tidak mengalami gejala tersebut.

Ilustrasi orang batuk (remainhealthy.net)

Cara Agar Tetap Aman dari Infeksi Virus Corona di Berbagai Tempat, Jangan Lupa Sering Cuci Tangan

Gara-gara Virus Corona, 6 Sekolah Internasional di Jakarta Tutup Sementara, Siswa Belajar Online

Beda Batuk Biasa dan gejala Virus Corona

Menurut WHO, 67,7 persen atau sekitar dua pertiga pasien yang terjangkit virus corona mengalami batuk kering.

Sementara 33,4 persen pasien mengalami batuk berdahak.

"Batuk bisa jadi tanda. Terlebih jika batuknya kering. Yang perlu jadi perhatian, saat batuk disertai demam," jelas Dr. Waleed Javaid dari RS Mount Sinai Downtown AS, seperti dilansir dari New York Post (6/3/2020) melalui Kompas.com.

Selain batuk, sebagian orang yang terinfeksi virus corona juga merasakan sesak napas, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Javaid mengatakan, tidak semua batuk kering atau berdahak merupakan gejala virus corona.

Batuk kering bisa jadi tanda radang tenggorokan, sedangkan batuk berdahak bisa jadi gejala salesma, alergi, bronkitis, atau pneumonia.

Kendati demikian, apa pun penyebabnya, pasien yang mengalami batuk yang tak kunjung sembuh disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Ilustrasi Pilek (Science News)

Beda Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona

Hanya sebagian kecil atau lima persen penderita infeksi virus corona pertama di China yang menunjukkan gejala pilek dan hidung tersumbat.

"Covid-19 sangat jarang disertai pilek," kata Dr. Marta Feldmesser dari RS Lenox Hill AS, kepada New York Post (6/3/2020).

Menurut Feldmesser, pilek pada penderita infeksi virus corona disertai gejala mirip flu seperti demam, batuk, sesak napas, tubuh terasa sakit, sampai sakit kepala.

Sementara itu, baik pilek biasa maupun alergi, umumnya disertai bersin, mata gatal, dan batuk.

Melansir DW, penderita infeksi virus corona umumnya mengalami gangguan saluran pernapasan bagian bawah.

Sebagian besar penderita yang terinfeksi mengalami batuk kering, sesak napas atau pneumonia, tetapi tidak disertai sakit tenggorokan.

Feldmesse berpendapat, gejala pilek biasa ataupun alergi jarang tumpang tindih dengan gejala infeksi virus corona.

"Yang jelas, saat ada yang batuk, wajib dipantau apakah disertai demam. Jika ada demam, itu bisa jadi tanda masalah kesehatan," kata dia.

Ilustrasi flu (broadgategp.co.uk)
 

Upaya Pencegahan COVID-19

Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin yang mampu menyembuhkan COVID-19 maupun mencegahnya.

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari ancaman virus corona?

Seorang desainer, Weiman Kow, membuat komik informatif mengenai virus corona.

Komik yang berisi informasi seputar hal-hal penting yang harus diketahui terkait virus corona itu dapat diunduh secara gratis melalui situs comicsforgood.com.

Nazra Hanif Lutfiana melalui unggahan Twitter Unicef Indonesia menerjemahkan komik tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

Virus corona menyebar karena percikan dahak.

Cara penyebaran virus corona (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Oleh karenanya, jika ada seseorang batuk, bersin, atau sakit, ini yang harus dilakukan:

  • Jaga jarak kurang lebih 1 meter agar aman dari percikan dahak.
Jaga jarak (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))
  • Berikan mereka masker untuk melindungi orang-orang sekitar.
Berikan masker (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Hindari keramaian karena tidak ada yang tahu siapa saja yang sedang sakit.

Hindari keramaian (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Terkadang, percikan dahak menempel bada benda-benda di sekitar.

Virus bisa menempel di benda-benda sekitar (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Jika menyentuhnya, virus akan tertular.

Penularan virus corona (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan berikut ini.

1. Jangan menyentuh wajah, baik diri sendiri maupun orang lain.

Jangan sentuh wajah diri sendiri maupun orang lain setelah memegang benda di tempat umum (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

Jika memang harus, cuci tangan dahulu dengan sabun secara menyeluruh.

Cuci tangan secara menyeluruh (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

2. Buang masker setelah dirasa kotor dan jangan pakai lebih dari sehari.

Penggunaan masker (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

3. Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah beraktivitas di tempat umum.

Selalu cuci tangan dengan sabun (Weiman Kow (Terjemahan: Nazra Hanif Lutfiana))

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Vivo V19 Rilis Hari Ini, Simak Harga & Spesifikasi Lengkap: Kamera Depan 32 MP Super Night Selfie

Gerayangi Teman Tanpa Ampun Hingga Viral, 5 Pelajar Pembully Siswi SMK Ditetapkan Jadi Tersangka