TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini adalah mitos tentang virus corona yang berkembang di masyarakat luas dan ternyata tidak benar.
Virus corona yang menyebar dari Wuhan, China telah menginfeksi ribuan orang di seluruh dunia.
Setidaknya 115 negara telah melaporkan infeksi virus corona di wilayahnya.
China menempati posisi teratas jumlah infeksi virus corona karena virus ini berasal dari negara tersebut.
Negara-negara lain juga memiliki kasus infeksi yang cukup banyak, misalnya di Italia yang telah mencapai sekitar 9000 kasus dan Korea Selatan yang mencapai sekitar 7500 kasus.
Di Indonesia sendiri baru saja ditambahkan 13 kasus baru pada Senin (9/3/2020) kemarin.
Dengan penambahan 13 kasus infeksi, maka indonesia memilki total kasus infeksi virus corona sebanyak 19 kasus.
Seiring mewabahnya virus corona, ada berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
Padahal, mitos-mitos tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Dilansir oleh Medical News Today, berikut ini adalah berbagi mitos tentang virus corona yang tidak benar.
- Covid-19 atau virus corona hanya mengifeksi orang dewasa
Sebenarnya, virus corona bisa menginfeksi segala usia dan tidak hanya orang dewasa.
Namun, orang dewasa atau individu yang lebih tua memang lebih berisiko terjangkit virus corona.
Terlebih jika kondisi kesehatan orang dewasa tersebut sedang tidak sehat dan mudah terserang penyakit.
Selain itu, riwayat kesehatan seseorang juga bisa menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko terjangkitnya virus corona.
- Menyemprotkan klorin atau alkohol bisa membunuh virus corona
Menyemprotkan klorin atau alkohol ke tubuh bisa membahayakan, terutama jika memasuki area mata dan mulut.
Bahan kimia seperti klorin dan alkohol memang bisa digunakan untuk membunuh virus corona di permukaan benda mati.
Tetapi penggunaan bahan ini tidak boleh digunakan pada kulit karena bisa menimbulkan masalah iritasi.
Selain itu, kedua bahan juga tidak bisa membunuh virus corona yang ada dalam tubuh.
- Semua orang yang terinfeksi virus corona akan meninggal
Pernyataan ini sama sekali tidak benar, karena virus corona hanya berakibat fatal pada sebagian orang, seperti orang yang sedang tidak sehat atau memiliki riwayat penyakit tertentu.
Dalam sebuah laporan terbaru, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China menyimpulkan sekitar 80% kasus virus corona yang terjadi bergejala ringan.
- Obat antibiotik bisa membunuh virus corona
Berbagai jenis obat antibiotik sebenarnya digunakan untuk membunih bakteri.
Sedangkan corona sendiri bukan bakteri, melainkan virus.
Hal ini tentu tentu tidak benar karena penggunaan antibiotik hanya bisa menyembuhkan infeksi bakteri dalam tubuh.
- Barang impor bisa menularkan virus corona
Hal ini juga tidak benar, sebuah penelitian menyebutkan virus tidak bisa bertahan lebih lama pada permukaan benda mati.
Virus sendiri bisa bertahan hidup dan memperbanyak diri pada induk inang yang ditempatinya.
Berbeda dengan bakteri yang bisa hidup tanpa induk inang walau berada di benda mati sekalipun.
CDC menjelaskan virus corona tidak bisa bertahan hidup lama pada benda mati dan kemungkinan penyebaran dari produk atau kemasan yang berasal dari China atau negara lain yang terinfeksi sangat rendah. (TribunStyle.com/Anggie)
• Update Penyebaran Virus Corona di Seluruh Dunia, Total Kasus dan Persentase Kesembuhan
• 5 Asupan Makanan Ini Mendongkrak Sistem Kekebalan Tubuh, Ampuh Menangkal Virus Corona, Apa Saja?
• Jumlah Kasus Infeksi Virus Corona di Indonesia Bertambah 13 Orang, Total Menjadi 19 Orang