"Dan saat ini, mereka (Negeri 'Panda') tidak memberikan bukti yang dibutuhkan," jelas senator yang menjabat sejak 3 Januari 2015 itu.
• Virus Corona Telah Menelan 1775 Korban Meninggal Dunia, Wabah Diprediksi Akan Hilang Bulan April
• Benarkah Indonesia Sudah Kena Virus Corona Tapi Tak Terdeteksi? Profesor Ini Bongkar Alasan Cemas
Sebagai respons dari komentar Cotton, sejumlah pakar kemudian menampik kemungkinan bahwa virus corona itu adalah buatan manusia.
Richard Ebright, profesor kimia di Universitas Rutgers, menerangkan bahwa tidak terindikasi susunan genome virus itu sudah diatur.
"Karena itu, teori bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang sengaja dilepaskan tentu saja tidak benar," tegas Ebright.
Vipin Narang, associate professor di Institut Teknologi Massachusetts berkata, tidak mungkin jika hanya karena kecelakaan di lab, populasi dalam jumlah besar terdampak.
Begitu komentarnya menyeruak, Cotton langsung mengunggah serangkaian kicauan di Twitter yang isinya, membantah keterangan para pakar.
Dalam twit-nya, dia berusaha membuat penekanan kemungkinan Covid-19 adalah senjata biologis buatan manusia, atau karena kecelakaan.
Harian asal Inggris Daily Mail adalah yang pertama kali menyembulkan teori konspirasi hubungan virus corona dengan laboratorium di Wuhan.
Kemudian Washington Times juga ikut meramaikannya dengan menurunkan judul Coronavirus may have originated in lab linked to China’s biowarfare program. (*).
• Brutal, Rebutan Cairan Pencegah Virus Corona Berujung Tawuran, Nenek & Bocah Ditusuk Hingga Terkapar
• Virus Corona - Sebanyak 238 WNI yang Menjalani Observasi di Natuna Dinyatakan Sehat dan Dipulangkan