Virus Corona

Korban Virus Corona 2000 Jiwa, Xi Jinping Klaim Sukses Tangani, AS: China Tidak Jujur Sejak Awal

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak mengenakan masker mengendarai skuternya melewati seorang polisi (kanan) yang mengenakan alat pelindung di luar Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate, Hong Kong (11/2/2020), setelah evakuasi lebih dari 100 orang dari perumahan dan empat warga di dua apartemen berbeda dinyatakan positif terkena virus corona.

TRIBUNSTYLE.COM - Update terbaru korban virus corona capai 2000 jiwa - Xi Jinping klaim sukses tangani, Senator AS: China bermuka dua dan dugaan virus corona dari laboratorium.

Korban meninggal akibat virus corona di China hingga Rabu (19/2/2020) ini sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.

Dalam laporan harian yang dipaparkan, dilansir dari Kompas.com, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei juga memaparkan, 1.693 orang terinfeksi virus dengan nama resmi Covid-19 itu.

Dengan demikian, kasus penularan virus corona di seantero China sudah mencapai lebih dari 74.000 orang, sebagaimana dilaporkan AFP.

Sementara itu, total jumlah korban meninggal mencapai 2.005 orang jika lima kasus kematian yang terjadi di luar "Negeri Panda" juga dihitung.

Kebanyakan dari kasus tersebut berlangsung di Hubei, provinsi yang pertama kali mencatatkan virus itu sejak Desember 2019 lalu.

Kasus kematian pada Rabu merupakan lonjakan setelah sehari sebelumnya (18/2/2020), China memaparkan 93 orang meninggal dalam laporan harian.

Meski begitu, jumlah tersebut adalah yang terendah jika yang dijadikan patokan adalah data korban virus corona dalam sepekan terakhir.

Sebuah studi yang dirilis oleh otoritas China menyatakan bahwa kebanyakan pasien Covid-19 mempunyai kasus penyakit yang tergolong ringan.

3 dari 78 WNI Kru Kapal Diamond Princess Positif Virus Corona, Ini Permintaan RI kepada Jepang

Kalutnya Perawatan Pasien Virus Corona di China, Seorang Kakek Baru Dapat Kasur 3 Jam Sebelum Tewas

Donald Trump dan Xi Jinping (Shanghaiist.com)

Klaim Xi Jinping menang lawan virus corona

Sementara korban meninggal dan kasus virus corona semakin bertambah setiap harinya, Presiden China Xi Jinping justru mengklaim China telah memenangkan pertempuran melawan virus corona.

Menurut Xi Jinping, langkah-langkah yang sudah diambil China untuk mencegah dan mengendalikan epidemi Covid-19 (virus corona) mencapai kemajuan yang pesat dan telah mencapai waktu yang penting.

Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (18/2), Xi menyatakan rasa terima kasihnya kepada Ratu Elizabeth II dan Johnson atas simpati mereka terhadap perjuangan China melawan wabah Covid-19.

Dia mencatat bahwa Inggris telah menawarkan pasokan barang kepada China untuk mendukung keadaan, yang menunjukkan persahabatan antara kedua negara dan kedua bangsa.

Melansir Xinhua, sejak wabah menyebar, China selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan rakyatnya, memberikan perhatian penuh untuk keuntungan institusionalnya, memobilisasi seluruh negara, dan mengadopsi langkah-langkah pencegahan dan kontrol yang paling komprehensif, ketat dan menyeluruh, kata Xi.

VIRAL Satu Keluarga Kena Virus Corona, Masuk Rumah Sakit Ditolak, Minta Tolong di Medsos, Diblokir

Sebanyak 104 Spesimen Suspect Virus Corona di Indonesia Diteliti, 102 Dinyatakan Negatif

"Berkat upaya yang sulit itu, kami menyaksikan perubahan yang positif, dan langkah-langkah pencegahan dan kontrol China mencapai kemajuan yang pesat," tambahnya.

Sekarang, tambahnya, pertempuran melawan epidemi telah tiba pada saat yang genting.

Dia menekankan bahwa China akan berusaha untuk mengurangi dampak epidemi sambil secara tegas melakukan upaya pencegahan dan pengendalian.

"Menjunjung tinggi gagasan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, China tidak hanya bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan rakyatnya, tetapi juga berkomitmen untuk melindungi kesehatan publik internasional," kata Xi.

Mengutip The Star, Xi juga bilang, China telah melakukan upaya besar-besaran, dan secara efektif menahan penyebaran virus global.

Dia menambahkan bahwa pihak China akan terus bekerja sama dengan Inggris dan semua negara lain secara terbuka dan transparan.

Virus Corona Diprediksi Dua Buku Lawas Ini, Disebut Sebagai Senjata Biologis, Ternyata Ini Faktanya

Mahasiswa di China Ungkap Resep Hingga Bisa Sembuh dari Virus Corona, Nama Obatnya HIV Kaletra

Laboratorium virus di dekat pasar makanan ekstrem Wuhan. (The Sun)

Senat AS: China bermuka dua dan tutupi fakta virus corona dari laboratorium virus menular di Wuhan

Seorang senator AS mengklaim bahwa virus corona yang tengah mewabah berasal dari sebuah laboratorium yang berlokasi di Wuhan.

Anggota senat Tom Cotton menunjuk Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan, dalam wawancaranya dengan Fox News’s Sunday Morning Futures.

Lab itu disebut dekat dengan Pasar Seafood Huanan, lokasi yang oleh para pakar diyakini sebagai tempat pertama kali virus corona merebak.

"Kami tentu tidak tahu dari mana penyakit itu berasal, dan tentunya kami harus menyelidikinya," jelas Cotton dikutip The Washington Post Senin (17/2/2020).

Senator AS asal Arkansas itu mengatakan bahwa jarak antara laboratorium yang dia tuding dengan Pasar Seafood Huanan hanya beberapa kilometer.

Dia berujar, fasilitas itu adalah laboratorium super keamanan hayati level 4 satu-satunya yang dipunyai China dan meneliti penyakit menular pada manusia.

Meski begitu, senator asal Partai Republik tersebut mengakui tidak punya bukti bahwa virus dengan nama resmi Covid-19 itu datang dari sana.

"Karena China bermuka dua dan tidak jujur sejak awal, tentunya kami semua harus mempertanyakan apa yang bukti bisa sajikan," paparnya.

"Dan saat ini, mereka (Negeri 'Panda') tidak memberikan bukti yang dibutuhkan," jelas senator yang menjabat sejak 3 Januari 2015 itu.

Virus Corona Telah Menelan 1775 Korban Meninggal Dunia, Wabah Diprediksi Akan Hilang Bulan April

Benarkah Indonesia Sudah Kena Virus Corona Tapi Tak Terdeteksi? Profesor Ini Bongkar Alasan Cemas

Penampakan virus corona. (Medical Device Network)

Sebagai respons dari komentar Cotton, sejumlah pakar kemudian menampik kemungkinan bahwa virus corona itu adalah buatan manusia.

Richard Ebright, profesor kimia di Universitas Rutgers, menerangkan bahwa tidak terindikasi susunan genome virus itu sudah diatur.

"Karena itu, teori bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang sengaja dilepaskan tentu saja tidak benar," tegas Ebright.

Vipin Narang, associate professor di Institut Teknologi Massachusetts berkata, tidak mungkin jika hanya karena kecelakaan di lab, populasi dalam jumlah besar terdampak.

Begitu komentarnya menyeruak, Cotton langsung mengunggah serangkaian kicauan di Twitter yang isinya, membantah keterangan para pakar.

Dalam twit-nya, dia berusaha membuat penekanan kemungkinan Covid-19 adalah senjata biologis buatan manusia, atau karena kecelakaan.

Harian asal Inggris Daily Mail adalah yang pertama kali menyembulkan teori konspirasi hubungan virus corona dengan laboratorium di Wuhan.

Kemudian Washington Times juga ikut meramaikannya dengan menurunkan judul Coronavirus may have originated in lab linked to China’s biowarfare program. (*).

Brutal, Rebutan Cairan Pencegah Virus Corona Berujung Tawuran, Nenek & Bocah Ditusuk Hingga Terkapar

Virus Corona - Sebanyak 238 WNI yang Menjalani Observasi di Natuna Dinyatakan Sehat dan Dipulangkan