Tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.
TRIBUNSTYLE.COM - Siapa sih yang tidak suka makan mi instan? Rasanya hampir setiap orang menyukainya, bahkan anak-anak kecil pun demikian.
Mayoritas penduduk dunia menganggap mi instan bahkan sebagai makanan pokok, seperti nasi yang sangat disukai di negara-negara Asia.
Namun, tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.
Meskipun ada mitos umum seperti menambahkan sayuran ke dalam semangkuk mi instan untuk meningkatkan nilai gizi, masalah yang ditimbulkan adalah sesuatu yang tidak hanya bisa diatasi dengan makanan mentah tersebut.
Konon, seperti dilansir dari Medical Daily, berikut ini beberapa alasan mengapa makan mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.
• Jangan Makan Sahur Dengan Mi Instan, Tidak Hanya Bikin Lemas, Ini Resikonya Bagi Kesehatan
Kesulitan dalam mencernanya
Mi instan dapat menyaring sistem pencernaan, mendorongnya untuk memecah mi olahan selama berjam-jam.
Ini dapat mengganggu kadar gula darah seseorang dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat.
Mi instan mendorong pencernaan menjadi lambat, karena sering mengonsumsi pengawet dan bahan kimia beracun lainnya.
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan paparan berlebih dari butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuinon, dua bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk untuk memperpanjang umur simpan. Keduanya dapat menyebabkan kecemasan, asma dan diare.
Risiko penyakit jantung
Orang-orang yang selalu merencanakan cenderung makan mi instan beberapa kali seminggu.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, terungkap bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang tidak moderat memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik, serangkaian gejala termasuk memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan peluang lebih tinggi penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Mengandung banyak garam