TRIBUNSTYLE.COM - Puasa di tahun 2019 ini baru memasuki hari kedua.
Buka puasa adalah momen yang paling ditunggu-tunggu untuk menghilangkan rasa lapar dan haus.
Takjil manis menjadi menu wajib bagi beberapa orang.
Selama buka puasa, makanan manis kerap jadi hidangan wajib yang ada di setiap meja.
• Hanya dengan Rp 5 Ribu, Takjil Es Buah Mewah Segar Siap di Santap Sambil Menikmati Suasana Kota Solo
Akan tetapi, sebenarnya apakah menu berbuka puasa harus selalu serba manis?
Dari terakhir kali makan, yaitu saat sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena kita tidak mendapat asupan makanan lain.
Gula darah adalah sumber energi utama tubuh.
Itu kenapa kita mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa.
Untuk menggantikan energi yang hilang ini, kita butuh menu berbuka puasa yang tepat.
Gula bisa cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa.
Namun, kebanyakan makanan manis, seperti teh manis atau pisang goreng, tidak memiliki gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama seharian beraktivitas.
Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, kita merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.
Lalu, apa tidak boleh makan makanan manis yang mengandung gula?
Idealnya, menu berbuka puasa sebaiknya memang yang manis untuk mengembalikan energi.