TRIBUNSTYLE.COM - LGBT adalah akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan "komunitas gay".
Pengunaan istilah ini digunakan karena lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Kita tahu banyak artikel yang menyebiut LGBT jelas menimbulan bahaya dari kesehatan.
Seperti, Kanker Dubur, Kanker Mulut, Meningitis (radang selaput otak) hingga HIV/ AIDS yang didapat.
• Astaga! Hanya Orang Tak Berbusana Saja yang Bisa Makan di Restoran Mewah ini! Minat Datang?
Tak hanya dari segi kesehatan saja.
Banyak bahaya lain bagi LGBT dan lingkungannya.
Lalu apa saja ?
Inilah penjelasannya yang merangkum dari berbagai sumber.
1.Peningkatan Gejala Sosial
Dari sudut sosiologi pula,ia akan menyebabkan peningkatan gejala sosial dan maksiat hingga tidak dapat dikendalikan.
Jika dilihat dari sisi psikologi, kebiasaan buruk ini akan mempengaruhi kejiwaan dan memberi efek yang sangat kuat pada syaraf.
Sebagai akibatnya pelaku merasa dirinya bukan lelaki atau perempuan sejati, dan merasa khawatir terhadap identitas diri dan seksualitasnya.
Hal ini juga bisa memberi efek terhadap akal, menyebabkan pelakunya menjadi pemurung.
Seorang homoseks selalu merasa tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.
2. Rusak keluarga dan Timbulkan Pertikaian
Gejala ini juga bisa merusakkan institusi keluarga dan membunuh keturunan.
Keluarga adalah unit dasar suatu masyarakat dan selanjutnya pembentukan sebuah bangsa dan negara.
Namun dengan fenomena Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang menular ke seluruh masyarakat dunia, termasuk negara kita, ia memberi berbagai efek kepada institusi keluarga yang tradisi sifatnya.
Kondisi ini tentunya akan mengakibatkan rasa kecewa di kalangan anggota keluarga yang lain.
Ini juga berpotensi menimbulkan pertikaian sesama anggota keluarga dan kerabat.
3. Pengaruhi Anak-anak
Sebagai manusia normal, setidaknya pelaku LGBT akan berhadapan dengan tekanan emosi.
Jika perilaku pasangan yang melanggar fitrah alam ini tidak dirawat hingga dia kembali normal, ia akan memperbesar potensi tekanan mental yang lebih berat kepada pihak lain.
Jika ada anak yang tumbuh dalam rumah tangga atau keluarga yang terlibat, tentunya akan mempengaruhi anak-anak yang ada.
4. Keamanan Anak Bisa Terancam
Kaum homo seksual memberikan peran sebesar 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Negara Amerika Serikat.
Yang cukup mencengangkan bahwa populasi kaum homo ini sebenarnya hanya 2% dari keseluruhan penduduk Amerika.
Yang hal itu berarti bahwa 1 dari 20 kasus homo seksual bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak.
Adapun 1 dari 490 kasus perzinaan bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak.
Jadi, apakah LBGT baik?
Bagaimana menurut kalian? (TribunStyle.com/ Burhanudin Ghafar Rahman)