5 Hal Ini Akan Terjadi Jika Kamu Tidak Mengganti Pakaian Dalam Setiap Hari Guys!

Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Diah Ana Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakaian Dalam.

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Guys, berapa kali sehari kamu mengganti pakaian dalam?

Bagi para pecinta kebersihan, mereka akan menggantinya minimal dua kali dalam sehari.

Namun terkadang beberapa alasan membuat kita lupa atau sengaja untuk tidak menggantinya.

Hal ini kemudian akan berdampak pada kebersihan daerah senstif kita.

Contohnya sesaat setelah mandi, jika kamu mengganti pakaian dalam maka kamu akan merasa fresh dan bersih.

Namun jika kamu tidak menggantinya kamu akan merasakan tidak nyaman dan kotor.

Dalam postingan kali ini, tim TribunStyle.com akan mengajakmu untuk berdiskusi tentang akibat dari tidak menjaga kehigienisan daerah sensitif.

1. Sensasi gatal

Keringat yang dilepaskan pada daerah sensitif membuat kita merasa gatal dan berkeinginan untuk menggaruk.

Hal ini karena jamur dan bakteri berkembang biak di kulit yang menyebabkan rasa gatal.

2. Ruam

Kulit akan menjadi ruam jika terus dipenuhi dengan mikroba yang terus berkembang pada pakaian dalam yang tidak dicuci.

3. Kutu

Meskipun terlihat tidak mungkin, nyatanya kutu dapat hidup di bulu sekitar kemaluan.

Dan tidak mencuci pakaian dalam dapat menyebabkan kutu berkembang biak dengan sangat baik.

4. Bau busuk

Saat kita tidak mencuci pakaian dalam kita, maka di saat tersebut kita memutuskan untuk memperburuk bau di area sensitif kita.

Hal ini dapat terbukti ketika kamu meletakkan pakaian dalammu di atas mikroskop.

Maka kamu akan menemukan jutaan bakteri dan kotoran di sana, dikutip Boldsky.com.

5. Infeksi

Infeksi bisa terjadi ketika kondisi kulit semakin memburuk dan tidak dapat beradaptasi.

Dalam bahasa kedokteran kita akan mengenal dengan UTI atau urinary tracy infection.

UTI merupakan infeksi yang terjadi di salauran kencing.

Infeksi ini dimulai dengan masuknya bakteri ke dalam lubang kemih dan terus menjalar naik dari uretra ke ginjal.