Full Senyum! Kisah TKI di Jepang, Kerja Cuma Potong Rumput Sehari Digaji Rp987 Ribu
Kisah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Jepang, digaji Rp 987 ribu sehari hanya disuruh memotong rumput di kebun.
Editor: Putri Asti
Ya, kisah cinta seorang wanita asal Trenggalek, Jawa Timur yang dinikahi pria asal Finlandia viral di media sosial.
Wanita itu diketahui bernama Puput Nivala.
Puput Nivala curhat bahwa dirinya bahagia hidup bersama suami bulenya itu di Finlandia.
Curhatannya itu dibagikan melalui chanel YouTube Chimy in Finlandia.
Selain itu, Puput Nivala pun mengungkap bagaimana tabiat orang kaya dan miskin di negara yang terkenal makmur tersebut.
Ia mengaku sudah hafal gaya hidup orang Finlandia, bagaimana tidak Puput sudah 8 tahun tinggal di sana.
Di sisi lain, ia juga takjub dengan sistem perpajakan yang dimiliki oleh Finlandia.
Pasalnya uang pajak yang dibayarkan oleh rakyat pada negara dipakai untuk memberikan berbagai fasilitas hingga tunjangan untuk rakyat.
Baca juga: KISAH Wanita Indonesia Bikin Bule Jerman Tergila-gila, Dikirimi 365 Surat Cinta, Serius Temui Ortu

Puput merasa warga Finlandia taat dan ikhlas membayar pajak negara karena mengerti bahwa uang pajak itu akan kembali bisa dirasakan oleh rakyat.
Bahkan, pengangguran pun ikut mendapatkan tunjangan dari negara.
Uang yang mencapai belasan juta itu pun diberikan cuma-cuma oleh negara untuk menunjang hidup rakyatnya meski pengangguran.
Puput mengaku sangat bahagia bisa hidup di Finlandia karena merasakan banyak privilege untuknya.
Ia bisa menikmati banyak fasilitas umut dengan gratis dan cuma-cuma.
Ia juga tak jarang melihat banyak orang yang pergi ke hutan dan bisa memancaing tanpa dipungut biaya.
"Masuk ke hutan di sini gratis dan menjadi salah satu kebahagiaan orang sini." jelasnya, dikutip dari YouTube Chimy in Finlandia, Rabu (17/1/2024).
"Saat musim dingin, orang senang memancing karena tidak dipungut biaya." lanjutnya.
"Orang juga bisa main ski dan ice skating di sini," ungkap wanita yang kerap disapa Chimy.
Baca juga: Sosok Desainer Ini Ternyata Istri Artis, Memesona dengan Gaya Vintage, Pilih Tinggal di Singapura

Tak hanya itu, Puput menceritakan bahwa di Finlandia ada fasilitas sauna yang orang-orang bisa menikmatinya dengan harga sekitar 7 euro.
"Di Finlandia ada 1,5 juta sauna. Jadi orang manapun punya sauna, mau kaya atau miskin." jelasnya.
"Sauna untuk umum juga tidak mahal, harganya sekitar 7 euro (Rp 115 ribu) per jam," ujar Puput Nivala.
Kehebatan penduduk Finlandia adalah orang-orang dari umur sekitar siswa SD sudah bisa berenang hingga diajarkan banyak hal.
"Ada area untuk lari dan loncat ke danau. Kebanyakan orang Finlandia suka berenang dan bisa berenang." ujarnya.
"Pelajaran berenang itu sudah ada sejak masih SD." lanjutnya.
"Kemudian anak-anak juga diajarkan ski dan ice skating," jelasnya.
Selain itu, para pengangguran pun diberi tunjangan yang tidak main-main.
Namun mereka juga harus mengikuti semacam pelatihan dari pemerintah setempat.

"Mereka tetap harus aktif melamar kerja atau mengikuti semacam training dari pemerintah," paparnya.
"Uang segitu mungkin terdengar besar, namun sebenarnya sangat pas-pasan," ujarnya.
"Makanya orang Finlandia justru malu kalau mereka mengajukan tunjangan pengangguran," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah benar-benar memberikan perhatian pada warganya,
"Seperti kemarin aku ikut kursus dari pemerintah, lalu aku bisa bekerja," ujarnya.
"Gaji yang beneran jauh lebih banyak daripada tunjangan pengangguran," imbuhnya.
Angka korupsi yang ada di Finlandia pun sangatlah kecil hingga uang pajak pun bisa tepat sasaran.
Dengan demikian, masyarakat bisa menikmatinya.
"Di sini angka korupsinya juga kecil. Meskipun sebesar apapun pajaknya, akan dikembalikan lagi ke masyarakat," jelasnya.

"Jadi kalau untuk tunjangan seperti ini, masyarakatnya ikhlas. Kita percaya bahwa pajaknya digunakan dengan benar," terangnya.
Di sana banyak orang kaya pun membeli baju bekas tanpa memilih merk-merk yang terkenal seperti biasanya.
"Orang tidak menilai orang lain dari luarnya saja. Tidak kelihatan antara si kaya dan miskin," ujarnya.
"Di sini baju branded juga tidak selalu baru. Banyak orang kaya dan miskin yang beli baju di tempat jual baju bekas," ungkap Chimy," paparnya.
Menurutnya, mencari pekerjaan di Finlandia tidaklah harus memiliki syarat yang rumit seperti di Indonesia.
Di Finlandia, skill adalah yang utama tanpa harus memandang gender atau usia.
"Baik lelaki atau perempuan tidak terlalu dipermasalahkan," ujarnya.
"Kalau kita melamar kerja kan di biasanya ada yang mencantumkan syarat gender, nah kalau di sini tidak perlu seperti itu," jelasnya.
"Juga enggak ada batasan umur, jadi kita ada banyak kesempatan melamar kerja," pungkasnya.
Diolah dari artikel Surya.co.id dan TribunJabar.id
Sumber: Surya
Sosok Adita, Wanita Brebes yang Dinikahi Pria Turki, MUA Bagikan Kisah Pernikahannya |
![]() |
---|
Modul 2 PSE Topik 1 PPG 2025: Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional, Pentingnya CASEL |
![]() |
---|
Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 30, English For Nusantara: Jawaban Worksheet 1.2, Tentang Bekantan |
![]() |
---|
Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 6 Kurikulum Merdeka: Kunci Jawaban lengkap Soal Activity 6a |
![]() |
---|
World Ranger Day 31 Juli: Peringatan untuk Penjaga Hutan Sedunia, Sejarah awal mula IRF |
![]() |
---|