Kisah Pria Pati Jateng Lamar Gadis Bawa Seserahan Mewah, Ada Mobil, Motor PCX , Uang Ratusan Juta

“Banyak keuntungan melakukan hal seperti ini, apalagi dari segi biaya. Bahkan menu makanan juga dimasak oleh keluarga dan tetangga secara sukarela".

“Make-up artist dan fotografer juga teman sendiri. Untung saja ada teman-teman yang pakai ponsel mahal untuk berfoto di pesta pernikahan kami. Total biaya yang dikeluarkan untuk pesta pernikahan hanya sekitar RM5.000 setara Rp 16 juta rupiah", kenangnya.

Nida yang menjalankan bisnis kerupuk lekor bersama suaminya mengatakan, baju kurung pengantin berwarna putih dibeli dari butik lokal dengan harga kurang dari RM600.

Nida mengaku keputusan menggelar pesta pernikahan yang sederhana sulit diterima oleh keluarga kedua belah pihak.

Namun setelah ia dan suaminya menjelaskan bahwa kehidupan setelah menikah membutuhkan biaya yang banyak, anggota keluarga pun setuju dengan apa yang mereka lakukan.

"Awalnya agak aneh diterima oleh keluarga, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi ketika diberi penjelasan, mereka menerimanya dengan baik. Meski banyak yang menghujat tapi mereka hanya menutup telinga".

“Kelebihan uang ini bisa kami simpan untuk keadaan darurat. Kami baru saja kembali dari bulan madu di Sabah. Kami bahagia bisa berlibur dan Alhamdulillah masih punya uang dan tabungan. Yang lebih penting, kami tidak punya utang".

“Saran saya bagi yang terinspirasi tapi takut untuk mengikuti ide kita… harus sedikit bertekad melawan arus ini. Ubah pemikiran untuk menggelar pesta mewah, padahal setelah menikah, kebutuhan pasti semakin bertambah,” katanya lagi.

(Diolah dari artikel Banjarmasinpost.com dan TribunStyle.com/Ika Bramasti).