Breaking News:

Ngeri! Pria Mesum Masuk Toko Roti di Depok Jabar, Kasir Syok Mendadak Dipeluk, Modus Numpang Toilet

Seorang pria mesum nekat melecehkan kasir toko roti di Depok, Jawa Barat. Korban syok tiba-tiba dipeluk dari belakang oleh pelaku.

Editor: Putri Asti
Instagram
Detik-detik pria mesum masuk toko roti dan lecehkan kasir di Depok, Jawa Barat 

@geein4 “Astafirullah harus extra jaga anak2 kita para orang tua dimanapun selalu dampingi”

@selly.octaviani8 “Astagfirullah... smg tuh bpk2 kena azab lgsg dri Allah.. aamiin”

@harisadiningrat “Rekam, parani, langsung ndase tatapke kran banyu!, gari tinggal lungo”

Namun sampai berita ini ditulis belum diketahui pasti kapan dan dimana video ini direkam.

Tabiat Guru Bejat Lecehkan 17 Siswa Laki-laki di Buton, Ada Kelainan Sejak Kuliah, Terkuak Modusnya

Terbongkar tabiat bejat guru SMP lecehkan 17 siswa laki-laki di Buton, Sulawesi Tenggara. Ternyata punya kelainan sejak kuliah, ini modusnya!

Benar-benar bejat kelakuan guru di Buton, Sulawesi Tenggara ini, ia tega melecehkan murid laki-laki.

Tak tanggung-tanggung, jumlah korban yang dilecehkan oleh oknum guru tersebut sebanyak 17 siswa.

Ternyata, oknum guru tersebut sudah ketahuan memiliki kelainan seksual sejak masih kuliah.

Ya, seorang oknum guru berlaku bejat, melakukan kasus penyimpangan seksual dengan melecehkan 17 siswa laki-laki di Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara menyerahkan diri ke polisi, Rabu (31/1/2024).

Ilustrasi oknum guru SMP di Buton lecehkan 17 siswa laki-laki
Ilustrasi oknum guru SMP di Buton lecehkan 17 siswa laki-laki (suarapapua)

Sang guru tampak berjalan memasuki Markas Komando Kepolisian Sektor atau Polsek Sampolawa.

Ia tampak menggunakan jaket berwarna army.

Baca juga: Detik-detik Video Guru Diduga Lecehkan Siswi di Lab Komputer, Sempat Kontak Fisik, Tapi Bantah Cabul

Kapolsek Sampolawa, IPTU Herman Mota menjelaskan oknum guru ini sudah menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Yang kemarin dilaporkan oleh korban-korban menyerahkan dirinya ke Polsek Sampolawa demi keamanan," ungkapnya, Rabu (31/1/2024).

Sebelumnya, seorang oknum guru disalah satu sekolah di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara dilaporkan ke polisi soal dugaan pelecehan seksual menyimpang, Senin (29/1/2024).

Oknum guru berinisial R tersebut, diduga melakukan pelecehan terhadap beberapa anak laki-laki yang tidak lain merupakan siswanya.

Terduga pelaku R menyerahkan dirinya karena peristiwa itu viral sehingga merasa frustasi.

Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan seksual (Indianexpress)

Herman menjelaskan R mengaku menyerahkan dirinya karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Saat ini, R sudah kami amankan di Polsek Sampolawa," imbuhnya.

Ia menambahkan penyimpangan seksual ini dialaminya sejak masa kuliah.

Herman Mota menjelaskan setelah melakukan penelusuran, pihaknya menerima informasi sebanyak 17 siswa diduga dilecehkan serta enam di antaranya menerima pelecehan secara seksual.

Berdasarkan penelusuran, sebanyak enam siswa tersebut mengalami pelecehan secara seksual hingga pada area intim, sedangkan 11 lainnya hanya sebatas peluk dan cium.

* Modus

Korban dugaan pelecehan seksual menyimpang oknum guru di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara dibelikan barang agar dibiarkan berbuat tak senonoh.

Hal ini berdasarkan pengakuan korban, saat Polsek Sampolawa dan UPTD PPA Kabupaten Buton Selatan mengunjungi rumah salah satu siswa oknum guru tersebut, Senin (29/1/2024).

Sesuai hasil interogasi, korban mengaku menerima sejumlah barang yang dibelikan oleh oknum guru, sering mendapatkan traktiran makan serta dibawa jalan-jalan.

Guru Sekolah, Marlin menjelaskan pertama kali mengetahui kasus ini setelah korban SL menemuinya di kebun belakang sekolah untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya.

"Usai mendengar hal tersebut, saya melakukan koordinasi bersama guru dan kepala sekolah," jelasnya saat berbincang bersama awak TribunnewsSultra.com, Senin (29/1/2024).

"Setelah itu, kami memanggil siapa saja yang pernah berinteraksi dengan oknum guru tersebut dengan perlakuan tidak biasa," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Sekolah, Halim menjelaskan oknum guru tersebut akan diproses sesuai dengan mekanisme serta tetap akan diberikan ganjaran atas perbuatan yang telah dilakukan.

"Tetap ada ganjarannya, serta untuk menghindari masalah baru sementara oknum guru tersebut tidak diperbolehkan mengajar sampai proses hukum selesai," tukasnya.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Pimpinan Pesantren di Aceh Lecehkan 8 Santriwati, Modus Ilmu Zikir Hati Tapi Raba-raba

* Sanksi Tegas

Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Selatan bakal memberikan sanksi tegas ke oknum guru yang terlibat dalam pelecehan seksual menyimpang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Selatan, La Makiki mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika oknum guru bersangkutan terbukti bersalah.

"Iya, pastinya ada sanksi tegas yang kami berikan," ungkapnya saat dikonfirmasi lewat telepon oleh awak media, pada Rabu (31/12024).

Kata dia, langkah awal yang dilakukan oleh pihaknya adalah membebastugaskan oknum guru tersebut hingga proses hukum selesai.

Kemudian, mengenai oknum guru tersebut merupakan guru penggerak atau percontohan, La Makiki belum mengetahui hal tersebut.

"Kami belum mengetahui soal guru penggerak ini. Namun, kami akan mengecek kembali," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru disalah satu sekolah di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara dilaporkan ke polisi soal dugaan pelecehan seksual menyimpang, Senin (29/1/2024).

Sosok oknum guru berinisial R tersebut, diduga melakukan pelecehan terhadap beberapa anak laki-laki yang tidak lain merupakan anak didiknya.

Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Sampolawa, IPTU Herman Mota menjelaskan setelah melakukan penelusuran, pihaknya menerima informasi sebanyak 17 siswa diduga dilecehkan serta enam di antaranya menerima pelecehan seksual.

Sebanyak enam siswa tersebut mengalami pelecehan seksual hingga pada area intim, sedangkan 11 lainnya hanya sebatas peluk dan cium.

Kapolsek Sampolawa menjelaskan oknum guru ini sudah menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan ditahan di Rutan Polres Buton.

Kata dia, terduga pelaku R menyerahkan dirinya karena peristiwa tersebut sudah viral, sehingga merasa frustasi.

Selain itu, Herman menjelaskan R mengaku menyerahkan dirinya karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Tags:
toko rotikasirDepokJawa Baratpelecehan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved