Breaking News:

Berita Viral

Sosok Safrin Zebua, Kepsek di Nias Sumut Pukul Kening Murid SMK hingga Meninggal, Terancam Dipecat

Inilah sosok Safrin Zebua, kepala sekolah di Nias Selatan, Sumatera Utara yang diduga lakukan penganiayaan hingga sebabkan murid SMK tewas.

Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Inilah sosok Safrin Zebua, kepala sekolah di Nias Selatan, Sumatera Utara yang diduga lakukan penganiayaan hingga sebabkan murid SMK tewas. 

"Saat ini yang bersangkutan dibebastugaskan terlebih dahulu untuk kepentingan pemeriksaan," katanya.

Ia menuturkan, saat ini proses pembelajaran tetap dilakukan tanpa kepala sekolah karena wewenangnya sudah diambil alih.

"Untuk sementara dialihkan ke cabang dinas pendidikan agar pembelajaran bisa tetap berlangsung," pungkasnya.

Duduk Perkara

Keluarga Yaredi (17 tahun), seorang siswa di Nias Selatan, Sumatera Utara, yang diduga meninggal setelah mengalami kekerasan fisik dari kepala sekolah, menyerukan keadilan kepada pihak berwenang.

Mereka menegaskan penolakan mereka terhadap tindakan kekerasan yang menimpa anak mereka.

Baca juga: Gegara Sembunyi di Plafon dan Tak Ikut Upacara, Guru Tampar Murid di Pemalang, Bupati Turun Tangan

Safrin Zebua diduga lakukan penganiayaan berujung meninggalnya siswa SMK di Nias Selatan, Sumatera Utara
Safrin Zebua diduga lakukan penganiayaan berujung meninggalnya siswa SMK di Nias Selatan, Sumatera Utara (via TribunJateng.com)

Sekhezatulo Ndruru mengungkapkan tragedi kekerasan yang menimpa Yaredi hingga menyebabkan kematiannya setelah menerima hukuman dari kepala sekolah pada Sabtu (23/3/2024) pagi.

Pada saat itu, Yaredi bersama dengan rekan-rekannya sedang melakukan kegiatan lapangan di Kantor Camat Sidua’ori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Mereka diminta oleh wakil camat untuk memindahkan generator listrik.

"Ada beberapa siswa yang bersedia dan beberapa lainnya tidak bersedia untuk memindahkan generator karena dianggap terlalu berat.  Namun, akhirnya mereka tetap memindahkan generator tersebut.

Namun, wakil camat melaporkan kepada kepala sekolah bahwa anak-anak sulit diarahkan," kata Sekhezatulo, yang dikenal dengan nama panggilan Hasrat, ayah dari Yaredi, Kamis (18/4/2024).

Berdasarkan informasi dari teman-teman anaknya, Hasrat menyimpulkan bahwa Yaredi adalah salah satu yang pertama kali dipukul oleh Safrin Zebua.

Kemudian, siswa lainnya juga menerima hukuman yang sama dari Safrin Zebua.

Hasrat menyatakan, Safrin Zebua menyerang Yaredi di area kening dengan kekuatan yang cukup besar.

Tidak ada tanda-tanda memar setelah serangan itu, namun kening Yaredi membengkak sebagai akibatnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Yaredi NduruSafrin ZebuapenganiayaanNias SelatanSumatera Utara
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved