Breaking News:

Palestina vs Israel

Mustaribeen, Pasukan Keji Israel Menyusup RS Ibnu Sina, Bunuh 3 Pemuda Palestina yang Sedang Sakit

Profil agen Mustaribeen, pasukan keji Israel yang menyamar jadi warga Palestina dan bunuh 3 orang di RS Ibnu Sina.

Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Profil agen IDF Mustaribeen, pasukan keji Israel yang menyamar jadi warga Palestina dan bunuh 3 orang di RS Ibnu Sina. 

Mereka bahkan ikut serta dalam pembakaran ban dan pelemparan batu.

Mereka biasanya memakai keffiyeh dan mengeluarkan bajunya untuk menyembunyikan pistolnya.

Mereka akan terlibat dalam aksi protes serta menghasut pengunjuk rasa untuk melakukan kekerasan lebih lanjut.

Mereka biasanya menargetkan pemuda Palestina yang paling dekat dengan garis depan tentara Israel dan menyerang mereka setelah tentara Israel mulai bergerak.

Dengan menggunakan granat setrum dan pistol, mereka menembaki korbannya dan menangkap mereka dengan kekerasan.

Operator lain, bersama tentara, memberikan perlindungan saat unit tersebut mundur.

Meskipun peran mereka juga mencakup pengumpulan intelijen, tapi baru-baru ini, Israel sebagian besar mengumpulkan informasi intelijen melalui pengawasan berteknologi tinggi, spyware, dan AI.

Teknologi pelacakan yang dimiliki tentara Israel dan penangkapan massal warga Palestina menjadikan aktivitas Musta'ribeen sebagai hal yang tidak relevan, dan mereka paling tidak hanya sekedar peran pendukung.

Pasukan pembunuh

Penggerebekan hari Selasa di rumah sakit Jenin dianggap sebagai operasi psikologis yang dirancang untuk menanamkan ketakutan dan ketidakamanan di kalangan warga Palestina.

Serangan itu berfungsi sebagai unjuk kekuatan, dengan menegaskan kembali pesan bahwa bahkan fasilitas layanan kesehatan – yang dilindungi hukum internasional – tetap rentan terhadap serangan.

Tindakan ini merupakan pertunjukan nyata yang dilakukan kaum Musta'ribeen untuk menciptakan suasana ketidakpercayaan, paranoia, dan ketakutan, guna melemahkan setiap gerakan perlawanan di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.

Banyak aktivis hak asasi manusia Israel dan Palestina memandang unit-unit ini hanya sekedar regu pembunuh.

Tidak ada statistik spesifik mengenai berapa banyak warga Palestina yang dibunuh oleh Musta'ribeen, karena sifat misi mereka yang rahasia.

Namun, organisasi hak asasi manusia terbesar Israel, B’Tselem, memperkirakan antara tahun 2000 dan 2010, agen rahasia membunuh 161 warga Palestina dalam penyergapan, termasuk 19 orang di bawah usia 16 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelIbnu SinaHamas
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved