Breaking News:

Palestina vs Israel

Krisis Air! Tak Cuma Dilanda Kelaparan, Pengungsi Gaza Kini Terpaksa Minum Air Bekas Cuci Piring

Di tengah ancaman perang Israel-Hamas, pengungsi dari kamp Jabaliya terpaksa minum air bekas cuci piring.

Editor: Dhimas Yanuar
AFP/MAHMUD HAMS
Seorang wanita Palestina membersihkan panci masaknya menggunakan air laut karena kekurangan air bersih dan listrik, di sepanjang pantai di Deir el-Balah di Jalur Gaza selatan pada 29 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas . Israel menggempur Gaza yang dikuasai Hamas pada tanggal 29 Oktober, dalam serangan udara dan darat yang meningkat ketika PBB memperingatkan bahwa ketertiban sipil. 

TRIBUNSTYLE.COM - Betapa tragisnya nasib para pengungsi Gaza di tengah ancaman perang Israel-Hamas.

Jutaan pengungsi kamp Jabaliya di Jalur Gaza utara dilanda krisis air bersih. Selain itu, kelaparan juga melanda para pengungsi.

Nahasnya lagi, mereka terancam tidak mendapat bantuan dari UNRWA.

Jamal Mahmoud Jamal al-Kafarna, lahir Agustus 2023 di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, meninggal karena kelaparan pada 18 Januari bersama ibunya. // Warga Palestina menghadapi risiko kelaparan akut seiring meningkatnya perang Israel-Hamas di Gaza.
Jamal Mahmoud Jamal al-Kafarna, lahir Agustus 2023 di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, meninggal karena kelaparan pada 18 Januari bersama ibunya. // Warga Palestina menghadapi risiko kelaparan akut seiring meningkatnya perang Israel-Hamas di Gaza. (Anadolu Agency // Twitter/X)

Situasi mengerikan ini terjadi pasca fasilitas desalinasi terganggu karena kekurangan bahan bakar dan listrik sejak pertengahan Oktober tahun lalu.

Kondisi ini yang membuat fasilitas desalinasi gagal melakukan penyaringan sehingga stok air bersih terus menipis di tengah membludaknya jumlah pengungsi.

Situasi tersebut makin diperparah dengan tindakan pemerintah Israel yang memberlakukan blokade pasokan air bersih yang mengalir ke Gaza.

Hingga membuat 2,3 juta warga Gaza makin kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari–hari.

“Orang-orang di Gaza hidup dalam bencana, mereka rentan terhadap kematian karena kelaparan, kekurangan gizi, kehausan, atau karena peluru, cedera, dan bangunan runtuh di atas kepala mereka,” kata Christian Lindmeier, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca juga: Kejam! Tuduhan dan Fitnah Israel pada UNRWA, Warga Gaza yang Kelaparan Bisa Semakin Merana

Pengungsi Minum Air Bekas Cuci Piring

Umumnya tiap orang membutuhkan pasokan air sekitar 15 liter hari untuk memenuhi semua kebutuhan mereka, mulai dari minum hingga mandi dan membersihkan rumah.

Namun demi bertahan hidup di tengah ancaman krisis air bersih, para pengungsi terpaksa menggunakan air bekas untuk mencukupi kebutuhan sehari–hari

Seperti Karam Abu Nada, warga Palestina di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara yang mengaku terbiasa menggunakan air yang tercemar untuk mencuci, membersihkan, dan memasak.

Hal ini dilakukan lantaran truk pengangkut air bersih terus mengalami penundaan pengiriman, mereka bahkan harus menunggu hingga 10 hari lamanya hanya untuk mendapatkan air.

Nasib serupa juga dialami Raed Radwan, warga Palestina berusia 50 tahun dari Kota Gaza.

Radwan dan keluarganya kini mengkonsumsi air sumur yang tercemar, tak hanya itu ia juga harus mengurangi konsumsi air demi bisa bertahan hidup.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelGaza
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved