Berita Viral
Tak cuma ITB, Kampus Unpad Pernah Kerja Sama Bayar UKT Pakai Pinjol, Alasan Bantu yang Kesulitan
Selain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran sempat bekerja sama dengan dengan platform pinjaman online untuk pembayaran kuliah.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Selain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran sempat bekerja sama dengan dengan platform pinjaman online untuk pembayaran kuliah.
Tak cuma Institut Teknologi Bandung (ITB), rupanya sudah ada kampus yang pernah bekerja sama dengan platform pinjaman online (Pinjol) untuk pembayaran kuliah.
Salah satunya yakni Universitas Padjajaran.
Keputusan kerja sama ini disebut telah melalui proses evaluasi dan konsultasi.
Lantas, bagaimana penjelasan dari kampus Unpad tentang hal ini?
Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat, membenarkan salah satu fakultas di Unpad sempat bekerja sama dengan dengan platform pinjaman online (Pinjol) PT Inclusive Finance Group atau Danacita untuk pembiayaan kuliah atau uang kuliah tunggal (UKT).
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi mengatakan, pada tahun 2021, ketika terjadi kesulitan pembayaran UKT akibat pandemi Covid-19, Unpad memikirkan berbagai upaya untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan pembayaran kuliah.
Baca juga: 93 Mahasiswa Terancam Tidak Bisa Kuliah Gegara Bayar UKT Sistem Pinjol, ITB Beri Penjelasan
"Unpad tidak bekerja sama dengan pinjol dalam konotasi negatif, tapi Unpad welcome pada bisnis fintech. Danacita sendiri dalam perspektif Unpad di tahun 2021 adalah sebuah perusahaan fintech yang sehat dan terverifikasi oleh OJK sebagai perusahaan yang aman," kata kata Dandi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/1/2024).
Dandi menjelaskan, hanya Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad yang menjadi mitra Danacita.
Keputusan kerja sama ini juga setelah melalui proses evaluasi dan konsultasi.
Kerja sama antara Danacita dan FKG Unpad dibuat untuk satu tahun, terhitung mulai 6 Oktober 2021 hingga 6 Oktober 2022, dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS).
"Jadi bukan MoU antara Unpad dan Danacita, ini yang bekerja sama hanya FKG. Kerja sama dalam bentuk PKS memang bisa dilakukan mandiri oleh unit-unit kerja termasuk fakultas," ujarnya.
Selama rentang satu tahun kerja sama, hanya empat mahasiswa FKG yang memanfaatkan pinjaman online Danacita.
Empat mahasiswa tersebut pun sudah melunasi pinjaman.
Kemudian, pada tahun 2022, FKG Unpad tidak memperpanjang kerja sama dengan Danacita hingga hari ini.
"Jadi saat ini tidak ada lagi kerja sama Unpad dan Danacita. Sekali lagi, Unpad tidak pernah bekerja sama dengan pinjol," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, sempat ramai kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Danacita untuk cicilan pembayaran UKT mahasiswa.
Belakangan diketahui, ternyata ada 86 perguruan tinggi yang juga menjadi mitra Danacita.
Dilansir dari laman resmi, Danacita adalah bagian dari ErudiFi, perusahaan dengan misi membangun masa depan generasi muda di Asia Tenggara.
Baca juga: GEGER Kampus ITB Tawarkan Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Cicilan Per Bulan, Ada Bunganya, OJK Buka Suara
Perusahaan ini menghadirkan bantuan biaya atau pendanaan pendidikan terjangkau, baik bagi para pelajar maupun tenaga profesional.
Sejak berdiri pada 2018, Danacita menyebut telah mendampingi pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi dan kursus pengembangan diri lewat program cicilan.
Adapun Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa mengatakan, Danacita telah memperoleh izin atau legalitas pada 2 Agustus 2021.
93 Mahasiswa Terancam Tidak Bisa Kuliah Gegara Bayar UKT Sistem Pinjol, ITB Beri Penjelasan
Pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) di ITB dengan sistem pinjol sempat membuat heboh warganet.
Tentu protes keras dilayangkan para mahasiswa ITB.
Sebanyak lima orang perwakilan mahasiswa diterima jajaran rektoran Institut Teknologi Bandung (ITB) di ruang rapat lantai 5 rektorat untuk menyampaikan aspirasi mereka, Senin (29/1/2024).
Dalam audiensi itu, ada empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
Pimpinan ITB menerima mahasiswa dan menjelaskan kebijakan kampus mengenai uang kuliah tunggal (UKT), bantuan beasiswa, dan bantuan-bantuan lainnya.
"Kami harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tata cara pembayaran UKT, dan akan memproses FRS dalam jadwal waktu yang disusun Direktorat Pendidikan," kata Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB, Naomi Haswanto saat dikonfirmasi.
Dia menambahkan, pimpinan ITB mengimbau kepada mahasiswa untuk selalu berprasangka baik ke ITB karena pastinya pihak kampus tak akan merugikan mahasiswanya.
Baca juga: GEGER Kampus ITB Tawarkan Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Cicilan Per Bulan, Ada Bunganya, OJK Buka Suara
Sejumlah mahasiswa dari ITB berunjuk tasa di depan kantor rektor, Jalan Sulanjana, Senin (29/1/2024) siang.
Aksi itu untuk menolak kebijakan rektorat tentang pembayaran UKT menggunakan skema pinjaman online.
Adapun empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam aksi itu:
1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;
2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;
3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;
4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.
Sempat Viral
Akun X (dahulu Twitter) ITBfess membuat heboh lantaran menyoroti pamflet berisi informasi terkait pembayaran biaya kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa dicicil.
"Anjaaaay, disuruh pinjol sama itb!
Kami segenap civitas akademik ITB mengucapkan
"SELAMAT MEMBAYAR CICILAN BESERTA BUNGANYA"," tulis akun tersebut.
Tertera dalam pamflet tersebut informasi mengenai cicilan yang bisa diambil selama 6 sampai 12 bulan.
Kemudian juga tertulis bahwa pengajuan tanpa DP dan tanpa jaminan apapun.
Disajikan pula simulasi pembayaran cicilan dimana jika mengajukan biaya pendidikan sebesar Rp12.500.000 dalam 12 bulan, maka setiap bulan mahasiswa dapat mencicil Rp1.291.667.
Angka tersebut sudah termasuk biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan sebesar 3 persen.
Terancam
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, Yogi Syahputra, mengatakan sebanyak 93 mahasiswa terancam tidak bisa kuliah karena soal UKT ini.
Mereka tidak menemukan solusi lain, sedangkan tenggat waktu pembayaran UKT, Selasa (30/1/2024).
"Ini sudah berlangsung kurang lebih lima hari belum ada progres signifikan, maka dari itu opsi yang kami pilih adalah aksi di gedung rektorat secara langsung," ujar Yogi, seusai unjuk rasa di gedung rektorat, kemarin.
Yogi mengatakan, mereka sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak rektorat dan mencari solusi bagi mahasiswa yang menunggak UKT.
Namun, solusi yang diberikan rektorat hanya cuti dan menggunakan pinjaman online (pinjol) Danacita dengan bunga sekitar 20 persen.
"Kampus memberikan solusi yakni melalui pinjaman online Rp 12,5 juta dan membayarkan rentang waktu 12 bulan dengan membayarkan Rp 15,5 juta. Itu kisaran 20 persen, dan ini sangat memberatkan," ujarnya.
Pilihan lainnya, cuti, juga sangat memberatkan karena mahasiswa tetap harus membayar.
"Cuti mesti bayar kisaran 25-50 persen. Jadi, ini semua kebijakan sama sekali tidak masuk akal," ujarnya.
Yogi mengatakan, mahasiswa yang menunggak itu bukannya tidak mau bayar, tapi keberatan dengan UKT yang ditetapkan ITB Rp 12,5 juta.
"Sedangkan banyak orang tua mahasiswa yang gajinya UMR, orang tua pekerjaannya hanya buruh."
"Mereka mengajukan keringanan, tapi dari ITB menutup akses tersebut, tidak ada keringanan sama sekali sehingga dampaknya adalah tunggakan," kata Yogi.
Pihaknya, ujar Yogi, juga mempermasalahkan ITB yang bekerjasama dengan perusahaan pinjaman online dari luar ITB bernama Danacita sebagai salah satu solusi untuk mahasiswa membayar UKT.
"Bunganya terlalu besar, yakni 12 bulan sekitar 20 persen. Pinjam Rp 12,5 juta, kita harus bayar Rp 15,5 juta."
"Sementara mereka bukan orang-orang mampu."
"Ini sangat biadab, sangat tidak masuk akal, dan kami meminta solusi konkret lainnya yang berkeadilan untuk teman-teman semua," ucapnya.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, meminta mahasiswa untuk selalu berprasangka baik kepada ITB.
Pihak kampus, ujarnya, tak akan mungkin merugikan mahasiswanya.
Pimpinan ITB, menurut Naomi, juga telah menerima mahasiswa dan menjelaskan kebijakan kampus mengenai UKT, bantuan beasiswa, dan bantuan-bantuan lainnya.
"Kami harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tata cara pembayaran UKT, dan akan memproses FRS dalam jadwal waktu yang disusun Direktorat Pendidikan," ujar Naomi, kemarin.
(*)
(Diolah dari artikel Kompas.com) (TribunJabar.id / TribunJabar.id)
Sumber: Kompas.com
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek |
|
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora |
|
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" |
|
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak |
|
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus |
|
|---|