Berita Viral
GEGER Kampus ITB Tawarkan Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Cicilan Per Bulan, Ada Bunganya, OJK Buka Suara
Heboh kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) tawarkan bayar kuliah dengan skema cicilan dan bunga bak pinjol.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Heboh kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) tawarkan bayar kuliah dengan skema cicilan dan bunga bak pinjol.
Baru-baru ini, viral soal Institut Teknologi Bandung (ITB) menawarkan program mencicil biaya kuliah ala pinjaman online.
Skema pembayaran kuliah tunggal (UKT), dengan sistem berupa cicilan dan bunga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun ikut buka suara terkait hal itu.
Akun X (dahulu Twitter) ITBfess membuat heboh lantaran menyoroti pamflet berisi informasi terkait pembayaran biaya kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa dicicil.

"Anjaaaay, disuruh pinjol sama itb! Kami segenap civitas akademik ITB mengucapkan
"SELAMAT MEMBAYAR CICILAN BESERTA BUNGANYA"," tulis akun tersebut.
Tertera dalam pamflet tersebut informasi mengenai cicilan yang bisa diambil selama 6 sampai 12 bulan.
Baca juga: Demi Lolos Tagihan pinjol, Mahasiswa Nekat Sandiwara Dibegal, Tubuh Lebam Sengaja Lukai Diri Sendiri
Kemudian juga tertulis bahwa pengajuan tanpa DP dan tanpa jaminan apapun.
Disajikan pula simulasi pembayaran cicilan dimana jika mengajukan biaya pendidikan sebesar Rp12.500.000 dalam 12 bulan, maka setiap bulan mahasiswa dapat mencicil Rp1.291.667.
Angka tersebut sudah termasuk biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan sebesar 3 persen.
Penjelasan OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut merespons viralnya isu terkait pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui layanan pinjaman online (pinjol) yakni Danacita.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa menerangkan, pihaknya telah memanggil PT Inclusive Finance Group (Danacita) pada 26 Januari 2024 untuk dimintai penjelasan lebih lanjut.
Adapun Danacita merupakan Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang telah memperoleh izin (legal) dari OJK tanggal 2 Agustus 2021 dan memiliki bisnis utama memberikan layanan pembiayaan pendidikan.
Dalam penjelasan Danacita, diketajui bahwa Danacita dan ITB telah melakukan kerja sama untuk penyediaan fasilitas pendanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa ITB.

"Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pilihan jalan keluar bagi mahasiswa yang kesulitan melakukan pembayaran UKT," tutur Aman dalam keterangannya ditulis Sabtu (27/01).
Aman mengatakan, pinjaman baru diberikan jika terdapat pengajuan dari mahasiswa yang bersangkutan dan telah melalui proses analisis kelayakan oleh Danacita.
Berdasarkan penelitian OJK manfaat ekonomi (suku bunga) yang dikenakan oleh Danacita telah sesuai dengan SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023.
Danacita juga menyampaikan bahwa kerjasama dengan ITB itu bukan yang pertama kali terjadi, namun juga telah dilakukan dengan perguruan tinggi lainnya.
"Sebagai tindak lanjut, OJK telah meminta Danacita untuk tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan transparansi dalam penyaluran pembiayaannya dan lebih meningkatkan edukasi kepada mahasiswa mengenai hak dan kewajiban konsumen, termasuk aspek risikonya dan seluruh aspek pelindungan konsumen lainnya," jelas dia.
Nantinya secara periodik OJK akan memantau pelaksanaan hal-hal tersebut.
Baca juga: KRONOLOGI Ibu di Depok Jual Putrinya ke Pria Mesir, Terjerat Pinjol Rp100 Juta, 3 Kali Main Rp6 Juta
Kerja Sama Danacita dan ITB
Untuk memperluas akses pendidikan bersama ITB, Danacita dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan Penandatanganan MoU, yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Prof. Muhamad Abduh, M.T, Ph.D. dan PresidenDirektur PT. Inclusive Finance Group (Danacita) Alfonsus Wibowo pada tanggal 11 Oktober 2023, di Rektorat ITB.
"Ucapkan terima kasih, kepada Danacita yang sudah membuat program atau pun layanan yang cibutuhkan masyarakat indonesia dan mahasiwa
yang punya kendala dalam ekonomi untuk melakukan kegiatan perkuliahan," ujar Prof. Muhamad Abduh, M.T, Ph.D.
Kasus Lainnya - UIN Raden Mas Said Surakarta disorot usai meminta mahasiswa baru untuk registrasi pinjaman online atau pinjol
Bahkan dari 3.000 mahasiswa baru yang mendaftar, sudah tercatat 2.000 maba yang lolos registrasi.
Rektor UIN Raden Mas Said, Mudofir pun akhirnya buka suara.
Berikut fakta-faktanya!

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta disorot, setelah para mahasiswa baru (maba) diminta panitia mendaftar aplikasi pinjaman online (pinjol).
Buntutnya, kampus yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, itu akan bisa memberikan sanksi tegas berupa drop out (DO) karena peristiwa ini viral.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Ternyata dari Keluarga Berkecukupan, Kelilit Utang Pinjol Tapi Malu Minta Ayah
Rektor UIN Raden Mas Said, Mudofir memaparkan, pihaknya bakal menggelar sidang etik untuk menentukan tingkat kesalahan mahasiswa yang diduga terlibat, termasuk DEMA.
"Saat ini kami sudah koordinasi dengan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan akan menyelidiki permasalahan tersebut termasuk memanggil DEMA," ujarnya.
Dilansir TribunSolo Senin (8/8/2023), dia mengatakan jika ada kesalahan besar, maka pihaknya bakalan menjatuhkan sanksi.
"Pasti ada sanksi kalau berat, salah satunya pemecatan atau drop out (DO)," terangnya.
Adapun jika kesalahan yang ditemukan kategori sedang, Mudofir menyampaikan rektorat akan mengembalikannya ke fakultas.
Sponsor untuk festival

DEMA sendiri akhirnya buka suara, pasca-viralnya ribuan maba diminta mendaftar aplikasi pinjol pada rangkaian Pengenalan Budaya dan Akademik (PBAK) 2023.
Presiden Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, Ayuk Latifah berujar, kegiatan dengan sponsor aplikasi pinjol tidak termasuk ke dalam PBAK.
Ayuk mengungkapkan, kegiatan yang mereka maksud adalah festival budaya, dan butuh pendanaan tersendiri.
"Pastinya ini sifatnya tidak mengikat," ujarnya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (7/8/2023).
Dia mengaku, ada tiga marketplace pinjaman online yang menjadi pendana untuk pelaksanaan Festival Budaya 2023.
Baca juga: PUSING Terlilit Pinjol, Menantu di Tasikmalaya Nekat Curi Brankas Mertua, Isinya Senilai Rp 1,5 M
Saat disinggung mengenai sistem kerja sama, Ayuk menjelaskan besaran dana sponsor yang mereka terima dihitung berdasarkan akun mahasiswa yang aktif.
"Kalau keuntungan dari sponsor, sebetulnya kami belum mendapatkan keuntungan," terangnya.
"Mereka itu akan memberikan sponsor asal data yang sudah registrasi terlihat," lanjutnya.
Dia berkata, dari 3.000 mahasiswa baru yang mendaftar, 1.000 di antaranya tidak lolos. Sehingga hanya tercatat 2.000 maba.
"Yang jelas, sebetulnya kami hanya mengedukasi, bukan bermaksud untuk mengintruksikan ke mahasiswa baru untuk mendaftar pinjol," tandasnya.
Dia menambahkan, hal tersebut mengacu kepada pemberitaan banyaknya masyarakat maupun mahasiswa yang terjerat pinjol.
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dan Kompas.com
Sumber: Tribun Jabar
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|
Kerja Merantau, Pria di China Ogah Sewa Apartemen, Lebih Memilih Tidur hingga Masak di Mobil |
![]() |
---|