Breaking News:

Berita Kriminal

Mengaku Ikuti Amalan Gaib, Ibu di Surabaya Siksa Anak Kandungnya, Korban Dipaksa Minum Air Mendidih

ASTAGFIRULLAH ibu di Surabaya tega siksa anak kandungnya selama 2 tahun, mengaku ikuti amalan gaib, korban dipaksa minum air mendidih.

eva.vn
Ilustrasi - ASTAGFIRULLAH ibu di Surabaya tega siksa anak kandungnya selama 2 tahun, mengaku ikuti amalan gaib, korban dipaksa minum air mendidih. 

TRIBUNSTYLE.COM - ASTAGFIRULLAH ibu di Surabaya tega siksa anak kandungnya selama 2 tahun, mengaku ikuti amalan gaib, korban dipaksa minum air mendidih.

Tega-teganya seorang ibu di Surabaya berinisial ACA (26) menganiaya anak kandungnya yang masih kecil.

Hal itu dilakukan tersangka karena mengaku mengikuti amalan gaib.

Mirisnya, ibu tersebut menganiaya anaknya selama 2 tahun dari umur 7 tahun hingga 9 tahun.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, warga Kecamatan Mulyorejo itu menganiaya anaknya sejak korban berusia tujuh tahun.

Pelaku terus menganiaya sampai anak kandungnya itu menginjak usia sembilan tahun.

Akhirnya, korban dititipkan ke rumah aman di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya.

Ilustrasi - Ibu di Surabaya berinisial ACA (26) menganiaya anak kandungnya yang masih kecil.
Ilustrasi - Ibu di Surabaya berinisial ACA (26) menganiaya anak kandungnya yang masih kecil. (Mstar.my)

Baca juga: Alasan Pegawai BNN Aniaya Istri, Korban Ternyata Utang Pinjol Rp 30 Juta, Terkuak Detik-detik KDRT

"Usia korban saat ini sembilan tahun, yang mana sebelumnya korban ini telah dititipkan selama enam bulan di Dinsos Surabaya," kata Hendro, saat berada di Mapolrestabes Surabaya, Senin (22/1/2024).

Setelah bocah tersebut pulang kembali, ternyata perlakuan ibunya sama sekali tidak berubah.

Bahkan, tersangka sempat memerintahkan supaya anaknya minum air mendidih.

"Putrinya ini dididik sangat keras, seakan-akan apabila putrinya melakukan kesalahan, maka diberi sanksi hukuman. (Contohnya) cabut gigi menggunakan tang, disuruh minum air mendidih kemudian diikat," jelasnya.

Kemudian, Dinsos Surabaya mendapatkan laporan terkait penganiayaan yang dialami oleh korban.

Akhirnya, petugas memutuskan untuk menjemput dan kembali merawat anak tersebut.

"Dinsos mengambil anak tersebut (korban) dan pada hari Selasa (16/1/2024), petugas Dinsos membawa korban ke Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan polisi," ucapnya.

Tersangka dijerat Pasal 44 ayat (2) UU RI No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan atau Pasal 80 ayat (2) dan (4) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan ke dua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

"Saat diinterogasi, jawaban (pelaku) sementara termotivasi oleh perihal mistis atau hal-hal gaib. Tersangka terancam hukuman 10 tahun penjara," ujarnya.

Sementara itu, tersangka ACA mengatakan, melakukan tindakan itu karena mengikuti amalan gaib.

Dia juga mengaku gelap mata saat menganiaya anak kandungnya.

"Ada amalan-amalan (gaib). kalau saya marah itu gelap mata," kata ACA.

Selain itu, ACA juga beralasan, tega menyiksa bocah perempuan tersebut karena sudah berani kepadanya.

Akhirnya, dia memutuskan untuk mengikat korban dan melakukan kekerasan.

"Karena kemarin dia menantang saya katanya suruh ditunjukin siksa kubur itu waktu dia (korban) mati. Kalau sekarang nakal sama orang tua enggak apa, itu jawaban dia," ucapnya.

"Terus saya bilang ya sudah kalau gitu kamu nantang mami, nanti ada neraka yang sebenarnya buat kamu. Tak ikat tapi enggak disekap, saya cipratin (air panas)," katanya.

(Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan).

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Surabayamenganiayaanak kandungberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved