Berita Kriminal
NAHAS Nasib Nenek yang Meninggal Saat Ikut Terapi Tampar-Menampar demi Sembuhkan Diabetes
Nahas nasib seorang nenek yang tewas karena ikut terapi alternatif dengan cara menampar demi sembuhkan penyakit diabetes.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Begitu nahas nasib seorang nenek yang meninggal karena terapi di luar nalar ini.
Menurut laporan yang beredar, nenek tersebut memang mengidap penyakit diabetes namun tak mau berobat dengan cara konvensional.
Hingga akhirnya nenek ini menemukan sebuah terapi tampar yang patut dipertanyakan asal-usulnya.
Dilansir dari Metro.co.uk pada, Jumat (1/12/2023), lalu seorang pria berusia 60 tahun akhirnya didakwa atas kasus pembunuhan seorang nenek karena kelalaiannya.
Nenek tersebut meninggal setelah mengikuti kegiatan 'penyembuhan alternatif' kontroversial.
Sosok korban adalah nenek bernama Danielle Carr-Gomm (71).
Danielle meninggal saat menginap di sebuah hotel pedesaan Cleeve House, Wiltshire, Inggirs.
Baca juga: INNALILLAHI Pria Ditemukan Mengambang di Pantai Kendari, Awalnya Lagi Terapi Air Laut, Idap Stroke
Kejadian nahas itu membuat Danielle meregeang nyawa pada bulan Oktober 2016 lalu.
Kegiatan obat dan terapi alternatif tersebut melibatkan sebuah terapi di mana pasien ditampar atau menampar diri sendiri berulang kali.
Hal ini diduga bertujuan untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang entah dari mana asalnya.
Danielle saat itu mengikuti acara pertemuan bersama beberapa orang lainnya di hotel pedesaan.
Danielle disebut begitu ingin menyembuhkan diabetesnya dengan cara alternatif, ungkap keluarganya.
Sosok pria yang didakwa atas pembunuhan Danielle adalah Hongchi Xiao (60).
Hongchi Xiao berasal dari California, Amerika Serikat, pria ini awalnya tinggal di Australia dan didakwa di Swindon, Inggris, menurut Polisi Wiltshire.
Hongchi Xiao dilaporkan memimpin acara pengobatan alternatif tersebut dengan nama Master Xiao.
Hongchi Xiao menyebut pengobatan alternatif ini sebagai ‘Paida & Lajin’, nama ini berasal dari bahasa Mandarin yang berarti menampar dan meregangkan tubuh.
Danielle yang lahir di Perancis dan pindah ke Inggris pada usia 21 tahun, tertarik pada pengobatan alternatif karena ia kesulitan menyuntikkan insulin karena takut dengan jarum suntik.
Putra Danielle, Matthew Carr-Gomm di Selandia Baru memberikan penghormatan terakhir pada ibunya:
"Dia selalu bersemangat untuk mencoba dan menemukan metode alternatif untuk mengobati dan menangani diabetesnya."
"Dia sangat tertarik dengan pengobatan dan terapi alternatif dan holistik."
“Saya tahu dia sangat ingin mencoba menyembuhkan dirinya sendiri dari penyakit ini."
"Dia selalu mempertahankan gaya hidup sehat dan bersikeras bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya untuk menjalani kehidupan yang utuh."
"Dalam beberapa tahun terakhir, ibu berada di tempat yang menyenangkan bersama pasangannya, rumah yang indah, dan berkeliling dunia."
"Dia masih mempunyai banyak kehidupan yang tersisa di dalam dirinya.”
Namun nahasnya, Danielle tewas di sebuah hotel di pedesaan Inggris setelah mengikuti acara terapi tampar-menampar.
(*)
(Tribunstyle/Dhimas)
Sumber: TribunStyle.com
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|