Pacarnya Dikejar Geng Keji, Wanita Ini Malah Jadi Korban Pembunuhan, Tewas Diberondong Senapan Mesin

TRIBUNSTYLE.COM - Berada di tempat yang salah. Kekejaman geng seperti ini ternyata tak hanya terjadi di Indonesia.

Inilah yang dirasakan oleh seorang wanita yang dihabisi secara keji oleh sekelompok pria.

Wanita ini meregang nyawa karena berada di rumah di saat pasangannya sedang pergi, di saat itu sekelompok geng keji berjumlah 4 pria menggerebek mencari si pria.

Nasib nahas ini dirasakan oleh seorang wanita bernama Ashley Dale di Liverpool, Inggris.

Dilansir dari cps.gov.uk, pengadilan memutuskan secara bersalah empat pelaku pada hari Senin (20/11/2023).

Sekelompok pria ini awalnya berencana untuk membunuh seorang pria tetapi malah membunuh pacarnya yang sedang berada di rumah.

Keempat pria ini akhirnya dinyatakan bersalah atas pembunuhan pada 21 Agustus lalu.

Baca juga: TEREKAM CCTV, Aksi Geng Motor Serang Warga di Prabumulih, Pelaku Bawa Sajam dan Lempari Batu

Mereka adalah James Witham, 41, Joseph Peers, 29, Niall Barry, 26, dan Sean Zeisz, 28.

Mereka dinyatakan bersalah atas pembunuhan keji oleh juri di Liverpool Crown Court.

Crown Prosecution Service (CPS) mengatakan bahwa James Witham, Joseph Peers, Niall Barry, Sean Zeisz berniat membunuh pacar Ashley Dale, Lee Harrison.

Mereka bekerja sama merencanakan dan melaksanakan penembakan di rumah Ashley Dale dan Lee Harrison di Leinster Road di kawasan Old Swan Liverpool pada Minggu dini hari 21 Agustus 2022.

Nahasnya, Lee Harrison saat itu sedang keluar rumah, namun Ashley sedang berada di rumah dan habis diberondong peluru oleh geng tersebut.

James Witham awalnya membuka paksa pintu depan rumah.

Dengan bersenjatakan senapan mesin ringan Skorpion, James tega memberondong tubuh Ashley.

Ashley awalnya sempat melihat James, lalu berteriak dan meminta James untuk keluar.

Tetapi James mengejarnya, menembakkan sepuluh peluru ke tubuh Ashley Dale.

Satu peluru mengenai Ashley dengan fatal dan wanita ini tewas di tempat.

Jaksa Senior James Allison, dari Unit Kasus Kompleks CPS Mersey Cheshire, mengatakan:

“Ini merupakan penuntutan yang panjang dan sulit."

"Kami harus mengumpulkan berbagai jenis bukti untuk membentuk satu gambaran menyeluruh dan jelas bagi juri."

“Ini adalah kejahatan yang mengerikan, di mana perselisihan terpisah antara terdakwa, Lee Harrison, dan rekan-rekannya di geng Hillsiders, meningkat menjadi perseteruan yang mematikan."

“Ini adalah akibat tragis dari kejahatan senjata."

"Seorang wanita muda yang tidak terlibat dalam kejahatan apa pun ditemukan tewas di rumahnya sendiri."

"Masyarakat tidak akan mentolerir hal ini, dan Kejaksaan Agung serta Kepolisian Merseyside telah bekerja keras untuk membawa para terdakwa dalam kasus ini ke pengadilan."

“Atas nama CPS kami ingin mengucapkan terima kasih kepada polisi, Jaksa Penuntut dan, yang terpenting, keluarga Ashley atas keberanian dan martabat yang telah mereka tunjukkan selama ini.”

(*)

(Tribunstyle/Dhimas)