Breaking News:

Berita Viral

'Anakku!' Nasib Pilu Jurnalis di Gaza: Kemarin Tangisi Anak Orang, Kini 4 Anaknya yang Jadi Korban

Empat anak Mohammed Alaloul meninggal dunia akibat serangan Israel yang mengenai kamp pengungsi Al-Maghazi pada Sabtu (4/11/2023) malam.

Editor: Amirul Muttaqin
AFP/MAHMUD HAMS
Jurnalis di Gaza Mohammed Alaloul meratapi jenazah putranya yang terbunuh dalam serangan Israel ke kamp pengungsi Al-Maghazi di Deir Balah, Jalur Gaza tengah, di rumah sakit al-Quds, di kota yang sama, pada Minggu (5/11/2023). Alaloul, yang bekerja untuk kantor berita Turkiye Anadolu Agency, mengatakan kepada AFP bahwa putranya yang berusia 13 tahun, Ahmed, dan putranya yang berusia empat tahun, Qais, terbunuh dalam pengeboman tersebut, bersama dengan saudara laki-lakinya. Kementerian kesehatan  

TRIBUNSTYLE.COM - Israel terus menyerang secara membabi buta ke wilayah Palestina.

Korban-korban berjatuhan, termasuk anak dari seorang jurnalis berikut ini.

Sebelumnya dia menangis karena melihat anak-anak menjadi korban, kini dia menangis karena anaknya yang menjadi korban.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: MASYA ALLAH Bocah SD di Pati Bongkar Celengan usai 12 Bulan Nabung, Uang Disumbangkan ke Palestina

Warga Palestina yang membawa barang-barang mereka melarikan diri ke daerah yang lebih aman di Kota Gaza setelah serangan udara Israel, pada 13 Oktober 2023. Israel menyerukan relokasi segera bagi 1,1 juta orang di Gaza di tengah pemboman besar-besaran sebagai pembalasan atas serangan Hamas, dengan peringatan PBB tentang konsekuensi yang “menghancurkan”.
Warga Palestina yang membawa barang-barang mereka melarikan diri ke daerah yang lebih aman di Kota Gaza setelah serangan udara Israel, pada 13 Oktober 2023. Israel menyerukan relokasi segera bagi 1,1 juta orang di Gaza di tengah pemboman besar-besaran sebagai pembalasan atas serangan Hamas, dengan peringatan PBB tentang konsekuensi yang “menghancurkan”. (MAHMUD HAMS / AFP)

Seorang jurnalis yang tinggal dan bertugas di Jalur Gaza, Mohammed Alaloul (37), mengalami pengalaman pahit selama serangan Israel yang membabi buta ke wilayah Palestina tersebut.

Videografer yang bekerja untuk kantor berita Turkiye, Anadolu, itu bukan hanya harus menyaksikan kematian anak-anak orang lain akibat pengeboman Israel, melainkan juga anak-anaknya sendiri.

"(Kemarin) Saya menangis di belakang kamera saya melihat anak-anak orang lain tiada. Hari ini, sayalah yang kehilangan anak-anak saya," ucap Alaloul kepada AFP, Minggu (5/11/2023).

Empat anak Alaloul meninggal dunia akibat serangan Israel yang mengenai kamp pengungsi Al-Maghazi pada Sabtu (4/11/2023) malam.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, serangan Israel yang menyebabkan hancurnya tujuh bangunan bertingkat di kamp pengungsi Al-Maghazi itu total menewaskan 45 orang.

Di antara mereka yang tewas, ada juga empat saudara laki-laki Alaloul dan beberapa keponakannya.

Saat kejadian, Alaloul tengan meliput serangan Israel di tempat lain. 

"Sepupu saya menelepon saya untuk memberi tahu saya bahwa rumah saya telah hancur dalam serangan terhadap bangunan tetangga," jelas dia.

"Di rumah saya, tidak ada seorang pun yang menjadi anggota kelompok bersenjata. Tapi hari ini, saya hanya menyisakan istri dan satu anak laki-laki saya," katanya.

Alaloul menyebut, di antara anak-anaknya yang tewas, tiga adalah laki-laki dan seorang anak perempuan.

Sebelumnya, ia padahal sudah menjanjikan kepada mereka kehadiran seorang adik perempuan secepatnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
PalestinaIsraelGazaHamasMohammed Alaloul
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved