Berita Kriminal
Mengenal Happy Water, Barang Bukti dalam Kasus Keripik Pisang Narkoba di Bantul, Obat Terlarang Cair
Polisi berhasil menggerebek tempat pembuatan keripik pisang narkoba di Bantul. Selain keripik pisang, polisi juga mengamankan happy water.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Penggerebekan tempat produksi keripik pisang narkoba di Bantul, Yogyakarta mengejutkan publik.
Kecurigaan berawal dari harga keripik pisang yang dinilai tak wajar yakni Rp1,5 juta hingga Rp6 juta per bungkusnya.
Selain keripik pisang, polisi juga turut mengamankan happy water.
Ya, Bareskrim Polri berhasil membongkar tempat produksi keripik pisang narkoba dan happy water di wilayah Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.
Dari penggerebekan yang dilakukan bersama Polda DIY tersebut, polisi menyita 2 ribu lebih happy water berukuran 10 mililiter dan 426 bungkus keripik pisang berkandungan narkoba.
Baca juga: Geger Keripik Pisang Narkoba di Bantul, Harga Bisa Sampai Rp6 juta per Bungkus, 8 Orang Diamankan

Happy water sendiri dijual seharga Rp1,2 juta per botol di media sosial.
Lantas, apa itu happy water?
Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejatahan atau United Nations Office on Drugs and Crime (UNODOC) merilis, happy water merupakan produk obat-obatan terlarang berbentuk cair.
Dari laman unodc.org, happy water biasanya dijual melalui media sosial dalam bentuk cair maupun bentuk bubuk yang dikonsumsi dengan cara dilarutkan ke dalam air atau minuman lainnya.
Happy water berisikan berbagai zat psikoaktif yang berbeda dalam kombinasi serta konsentrasi yang berbeda-beda.
Di Thailand, pernah ditemukan kasus happy water yang mengandung MDMA, methamphetamine, diazepam, kafein, tramadol, dan ketamine.
Baca juga: Dikira Pengangguran, Pekerjaan Pria Bantul Ini Ternyata Bikin Ngeri, Peracik Narkoba Keripik Pisang
Kandungan Happy Water yang Disita Bareskrim Polri
Sedangkan menurut Wakapolda DIY, Brigjen R Slamen Santoso, kandungan pada happy water dan keripik pisang yang diproduksi di Banguntapan, Bantul berisikan amfetamin atau zat psikotropika berbahaya.
Mengutip TribunJogja.com, tak hanya amfetamin saja, keripik pisang dan happy water yang diproduksi juga dicampurkan sabu-sabu.
"Ini campuran antara Amfetamin dan Sabu. Jadi beberapa hal itu dikolaborasikan dengan apa yang tadi disampaikan, keripik pisang maupun happy water," katanya, seusai jumpa pers, Jumat (3/11/2023).
Dua jenis bahan tersebut bisa membuat seseorang yang mengonsumsinya hilang kesadaran dan meningkatkan mood.
Dibanderol Jutaan Rupiah
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan, keripik pisang yang ada kandungan narkotika tersebut dijual dalam kemasan mulai 50, 75, hingga 500 gram.
Mengutip TribunJogja.com, keripik narkoba tersebut dibanderol mulai Rp1,5 juta hingga Rp6 juta.
Baca juga: Pak Kades Salah Jalan! Frustrasi 2 Kali Nikah 2 Kali Cerai, Lampiaskan Pakai Narkoba, Diciduk Polisi

"Ini ada berbagai kemasan 500 gram, 200 gram, 100 gram, 75 gram dan 50 gram. Harga bervariasi dari Rp1,5 juta sampai Rp6 juta," ujarnya.
Sedangkan happy water, dijual seharga Rp1,2 juta per botol.
Wahyu Widada mengatakan, kasus ini merupakan modus baru peredaran narkoba, di mana para pelakunya mengolah narkoba sedemikian rupa supaya bisa dianggap biasa dalam kehidupan masyarakat.
Ia juga menambahkan, dalam penggerebekan ini, pihaknya mengamankan 426 bungkus keripik pisang serta 2 ribu lebih happy water ukuran 10 mililiter.
"Total barang bukti yang diamankan 426 bungkus keripik pisang narkotik berbagai ukuran, 2.022 botol ukuran 10 mililiter cairan happy water, dan 10 Kilogram bahan baku narkotika," terang Wahyu.
19 Siswa SMA di Sumbawa Positif Narkoba Setelah Tes Urine di Sekolah, Ada yang Pakai Sejak SD!
Miris, 19 siswa SMA di Sumbawa positif mengonsumsi narkoba.
Hal itu diketahui setelah BNN Sumbawa menggelar tes urine terhadap 22 orang siswa.
Ada siswa yang mengaku telah menggunakan narkoba sejak SD, SMP dan saat masuk SMA.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa menggelar tes urine terhadap 22 orang siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMAN sederajat) di kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Hasilnya, 19 siswa positif mengonsumsi narkotika.
Baca juga: MIRIS, Ibu Rumah Tangga di Aceh Ternyata Jadi Pengedar Narkoba, Sembunyikan Sabu di Bawah Kompor

"Dari 22 sampel yang diambil, ada 19 siswa positif sabu saat tes urine Senin (09/10/2023) kemarin," kata Kepala BNN Kabupaten Sumbawa saat dikonfirmasi melalui Kasi Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Nursyafruddin, Selasa (10/10/2023).
Ia menyebutkan, zat yang terdeteksi di dalam tubuh siswa positif tersebut mengandung narkotika methapetamin dan amphetamin (positif sabu) berdasarkan hasil rapid test, serta pengakuan dari yang bersangkutan.
Menurutnya, dari masing-masing siswa, berdasarkan pengakuan dan riwayatnya, ada yang mengaku telah menggunakan narkoba sejak SD, SMP dan saat masuk SMA.
Dikatakan, kegiatan tes urine tersebut dilaksanakan dalam rangka implementasi Inpres Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN tahun 2020-2024.
Kegiatan tersebut dilakukan atas kerja sama sekolah, komite dan orangtua siswa.
"Siswa yang telah dinyatakan positif agar segera melakukan upaya rehabilitasi dan hal itu didukung oleh semua pihak," sebut Nursyafruddin.
Ditambahkan, pelaksanaan tes urine tersebut sebagai bentuk nyata komitmen dalam memerangi narkoba guna mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari narkoba.
"Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelamatkan mereka yang sudah terpapar narkoba untuk direhabilitasi," harapnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Miftahul Huda)(Kompas.com/Susi Gustiana)
Diolah dari artikel Tribunnews.com dan Kompas.com
Sumber: Tribunnews.com
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|