Berita Viral
KEKURANGAN Bukan Halangan, Gadis Tinggi 124 Cm Berhasil Jadi Sarjana, Punya Masalah Tulang Sejak SMA
KISAH inspiratif, gadis 23 tahun tinggi 124 cm berhasil jadi sarjana, punya masalah tulang sejak SMA.
Penulis: Ika Putri Bramasti Ixtiar Rahayu Ing Pambudhi
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - KISAH inspiratif, gadis 23 tahun tinggi 124 cm berhasil jadi sarjana, punya masalah tulang sejak SMA.
Kekurangan tak jadi penghalang bagi orang untuk meraih kesuksesan.
Gadis bernama Nur Syahirah Mohd Wari memiliki tinggi badan yang tak wajar, yakni hanya 124 cm.
Namun meski tampil berbeda dibandingkan teman-temannya, gadis tersebut tetap bertekad meraih impiannya.
Berkat doa dan kerja keras, gadis berusia 23 tahun itu akhirnya berhasil lulus sarjana di bidang Media Digital Sekolah Tinggi Perguruan Tinggi Mara (KKTM) Rembau, Negeri Sembilan, Maret lalu.
Baca juga: Viral Mahasiswa 22 Tahun Wisuda Sambil Gendong Bayinya yang Masih 3 Bulan, Ungkap Alasan Haru
Kisah lulusan gadis tersebut mendapat banyak perhatian setelah foto wisudanya dibagikan melalui aplikasi TikTok baru-baru ini.
"Sebenarnya foto itu sudah lama sekali, yakni bulan Maret lalu, namun baru di posting sekarang. Niatnya hanya mau share hasil pemotretannya saja, tidak ada niat untuk viral. Tapi saya tidak menyangka hal itu akan meledak di TikTok".
"Padahal sebelumnya aku share juga, tapi gak jadi viral seperti ini. Aku terharu karena banyak komentar yang bilang aku lucu. Gak ada yang melihat negatif, komentarnya positif semua".
“Saya berharap mereka yang mengalami situasi yang sama dengan saya tidak mudah merasa terpuruk. Kita tidak boleh takut untuk maju karena setiap kekurangan pasti ada kelebihannya,” ucap gadis yang akrab disapa Syira ini.
Berbicara kepada mStar, gadis yang tinggal di Sungai Buloh, Selangor ini mengakui banyak kenangan pahit manis dengan teman-temannya selama empat tahun kuliah.
Yang paling berkesan, katanya, ia dan teman-temannya harus berjuang menyelesaikan penjualan barang dalam rangka Entrepreneur's Day sebelum Malaysia diberlakukan fase Movement Control Order (MCO) pada Maret 2020.
“Studi saya berubah menjadi empat tahun karena Covid-19. Memang banyak kenangan tentang masa studi saya. Saya ingat lagi
sehari sebelum MCO. Setelah pengumuman MCO, kami semua harus menyelesaikan penjualan barang-barang yang ada. Padahal seharusnya dijual untuk Hari Pengusaha.
“Waktu itu gelap banget. Tapi kami masih sempat berjualan sampai habis. Setelah itu kami semua disuruh pulang. Saat itu saya semester akhir. Jadi saya sedikit kesal karena harus berpisah dengan teman-teman saya dalam suasana kelam. Itu hari terakhir kami di asrama,” ujarnya lagi.
Syira yang kini bekerja sebagai desainer grafis di Puncak Alam pun mengenang momen awal dirinya didiagnosis mengidap masalah tulang yang menghambat pertumbuhannya.
Menurut Syira, ia tumbuh normal, namun ia mulai menyadari tinggi badannya yang kerdil saat SMA.
Sumber: TribunStyle.com
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus |
|
|---|
| WNA Israel Miliki Identitas Indonesia, Dedi Mulyadi dan Bupati Ungkap Fakta Mengejutkan! |
|
|---|
| Prahara PPPK: Suami Ceraikan Istri Penjual Sayur, Firasat Buruk 5 Tahun Silam Terbukti! |
|
|---|
| Politisi Selingkuh? Suami Anggota DPRD Takalar Ungkap Kisah Pilu Kehamilan Istri di Bali. |
|
|---|
| KESAKSIAN NGERI PENUMPANG: Bus Terguling, Korban Selamat Lihat Rekan Berlumuran Darah |
|
|---|