Berita Viral
SOSOK Siti Uswatun, Anak Buruh Serabutan Dapat Beasiswa S2 di Unair, Padahal Dulu Bukan Siswa Pandai
SOSOK inspiratif Siti Uswatun Khasanah, anak buruh serabutan yang berhasil mendapat beasiswa magister (S2) di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - SOSOK inspiratif Siti Uswatun Khasanah, anak buruh serabutan yang berhasil mendapat beasiswa magister (S2) di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.
Wanita bernama Siti Uswatun Khasanah merupakan anak pertama dari pasangan Sahal dan Kasmidah.
Ayahnya kerja sebagai buruh serabutan yang tidak tamat SD sekaligus pencari rumput setiap harinya.
Sedangkan ibunya hanya lulusan SD. Sejak masuk SMP, ayahnya divonis diabetes sehingga tidak bisa bekerja serabutan setiap harinya.
Sejak saat itu ibunya yang bekerja serabutan di sawah orang. Terlahir dari latar keluarga sederhana, tak membuatnya menyerah.
Baca juga: INSPIRATIF! Ibu Jual Es Campur, Ulfandi Fajritul Jadi Bintara Polri, Sempat Kais Sampah Demi Rupiah
Ia justru bersyukur, lantaran mendapat banyak pelajaran hidup.
"Saya masih ingat betul ketika kelas 2 SMP saya sering dipanggil oleh guru karena belum bisa membayar LKS."
"Saya juga masih ingat, ketika saya jadi anak yang paling terakhir yang baru bisa membayar kaos olahraga kala itu," ujar Uswah, dikutip dari laman UM Surabaya.
Uswah bukan termasuk anak yang pandai di kelasnya, bahkan saat SMP hanya ranking 14.
Setelah lulus dari SMP, Uswah hampir putus sekolah karena kendala biaya, tapi melihat keinginan yang kuat dari anaknya, bapaknya mencarikan sekolah.
Uswah melanjutkan sekolah di MA Muhammadiyah 2 Banjaranyar, sekolah yang pembayarannya bisa dibayar setiap 6 bulan, kadang bisa satu tahun.
"Karena kuatnya saya ingin sekolah, bapak mencarikan saya sekolah kesana kemari. Alhamdulillah waktu itu sekolahnya bayarnya bisa dihutang, jadi bayarnya nunggu pas bapak ada panen di sawah," ucap dia.
Agar bisa bersekolah, Uswah harus menempuh jarak 12 kilometer (km) setiap harinya dengan sepeda ontel.
Di sekolah itu, dia berusaha menjadi yang terbaik di kelas. Selama tiga tahun, dia menduduki peringkat 2 di kelas dari 32 siswa.
Dia juga beberapa kali memenangkan kejuaraan kepenulisan dari tingkat Kabupaten hingga Provinsi. Keaktifannya dalam mengikuti lomba berbuah manis, karena mendapat potongan untuk pembayaran SPP.
Sumber: Surya
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek |
|
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora |
|
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" |
|
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak |
|
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus |
|
|---|