Berita Kriminal
ASTAGFIRULLAH Wanita Ini Nekat Potong Dada Jasad Mantan Pacar dari Pacarnya saat Prosesi Pemakaman
Seorang wanita nekat memotong dada dan jari jasad mantan pacar dari pacarnya saat prosesi pemakaman, simak!
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Sadis dan kejamnya seseorang karena cemburu buta.
Kasus mutilasi ini dilakukan oleh seorang wanita yang kini telah divonis 16 tahun penjara.
Diduga karena cemburu buta, wanita tersebut nekat memotong rambut, dada, dan jari kaki jenazah mantan pacar dari pacarnya.
Diketahui perilaku sadis tersebut dilakukan oleh Shaynna Lauren Sims.
Shaynna diduga nekat melakukan mutilasi kepada jasad mantan pacar dari pacarnya yang bernama Tabatha Lynch beberapa menit sebelum pemakaman.
Shaynna adalah seorang wanita berasal dari Oklahoma, Amerika Serikat yang telah dinyatakan bersalah karena memutilasi jasad mantan pacar dari pacarnya.
Shaynna Lauren Sims yang saat itu berusia 29 tahun awalnya mengaku tak bersalah.
Padahal Shaynna dituduh melakukan kejahatan berupa mutilasi, pencurian, menyembunyikan atau menerima barang curian, dan perampokan.
Baca juga: FAKTA Kasus Mutilasi Sleman, Pelaku Nekat Potong & Rebus Tubuh Korban demi Hilangkan Sidik Jari
Namun beruntungnya jaksa penuntut memanggil 12 saksi yang menguak fakta bahwa Shaynna mengaku sebagai penata rias jasad.
Beberapa keluarga dekat Tabatha menyebut bahwa Shaynna mengaku sebagai penata rias untuk mempersiapkan jenazah korban sebelum dimakamkan.
Bukannya membantu, Shaynna justru memotong tubuh korban dan mencuri sepatu Tabatha.
Parahnya lagi ada dugaan bahwa Shaynna menyayat Tabatha beberapa saat sebelum dimakamkan.
Dalam beberapa keterangan menyebutkan bahwa Shaynna melakukan tindakan kriminalnya.
'Shaynna mencoret-coret wajah Tabatha, bahkan coretan lipstik berceceran di wajah jasad; rambutnya berserakan,' ungkap ibu korban, Charlotte Wheeler.
Dua karyawan di rumah duka juga menceritakan temuan mengerikan mereka.
Direktur pemakaman Robert Gardner mengungkapkan bahwa ada dua saksi menyebut ada orang yang mencabut segumpal rambut dari jasad seorang wanita.
Bahkan beberapa rambut juga ditemukan di lantai pemakaman.
Lawrence Hutchings, manajer keamanan menceritakan dia melihat dada dan jari kaki korban telah dimutilasi.
Shaynna ditangkap di apartemen korban yang meninggal saat itu juga setelah menghadiri penghormatan jasad.
Shaynna Sims, 27, dinyatakan bersalah pada bulan April karena menyayat mayat mantan dari mantan pacarnya, Tabatha Lynch, 38.
Shaynna kini telah dipenjara hingga tahun 2033 mendatang.
....
KASUS LAIN: Warga Korea Selatan terutama Busan digegerkan dengan berita pembunuhan yang cukup aneh dan sangat tidak punya perasaan.
Selain dibunuh, korban juga dimutilasi oleh pelaku dan dibawa kesana-kemari menggunakan koper.
Ngerinya lagi, pelaku mengaku tak punya alasan khusus sudah menghilangkan nyawa serta memutilasi nyawa tubuh orang.
Baca juga: SADIS! Tukang Parkir di Bali Tewas Dikeroyok 10 Remaja, Disabet Sabuk, Ditusuk Secara Membabi Buta
Dia hanya sekedar ingin melakukan pembunuhan setelah menonton film tentang pembunuhan.
Bahkan! Korban merupakan orang tak dikenal, hanya ditemukan lewat aplikasi bimbingan belajar saja.
Dia adalah Jeong Yoo Jung, pelaku teror pembunuhan dan mutilasi korban, kejahatan keji terjadi di sekitar wilayah Busan Korea Selatan.
Seperti diberitakan di saluran televisi lokal yang dikutip TribunStyle.com dari TribunJatim, Jeong Yoo Jung mengenal korban dari sebuah aplikasi bimbingan belajar.
Disebutkan, Jeong Yoo Jung menyamar sebagai orangtua yang menjadi guru atau tutor bahasa Inggris di kawasan Busan.
Baca juga: 34 Tahun Hilang dan 1 Tahun Dinyatakan Tewas, Pria Ini Tiba-tiba Muncul di Depan Pintu Rumah: Ayah!
Nahasnya, guru bahasa Inggris berinisial A yang baru saja dikenal oleh Jeong Yoo Jung itu langsung menjadi korban pembunuhan dan mutilasi
Kepada pihak kepolisian, Jeong Yoo Jung melakukan pembunuhan dan mutilasi seorang diri, di rumah korban.
Beberapa bagian tubuh korban, ada yang dimasukkan ke dalam koper, dan sebagian ditinggal di rumah korban A.
Lantaran beraksi seorang diri, Jeong Yoo Jung mengaku sempat kehabisan tenaga ketika melakukan mutilasi.
Jeong Yoo Jung memutuskan untuk berhenti dan memutuskan untuk meninggalkan beberapa bagian tubuh korban yang tidak dapat dirusak, di rumah korban A.
“Saya berhenti merusak tubuh dan berhenti karena saya kehabisan tenaga," ujar Jeong Yoo Jung seperti dikutip dari TV Chosun.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Saya meninggalkan beberapa bagian jenazah yang tidak dapat dirusak di rumah korban."
Baca juga: Demi Harta, Suami Tega Rancang Pembunuhan Istrinya Sendiri, Minta Tolong Ipar Dibayar Rp500 Ribu
Usai melakukan pembunuhan dan mutilasi, Jeong Yoo Jung terekam CCTV jalan raya setempat, sambil membawa sebuah koper berwarna hitam.
Jeong Yoo Jung yang memakai pakaian berwarna merah muda, terlihat santai berjalan dan menarik koper berodanya.
Dalam rekaman CCTV, Jeong Yoo Jung terlihat berhenti sejenak di depan penyeberangan, lalu menyeret koper berisi jenazah dan berjalan dengan tenang.
Jeong Yoo Jung sempat memesan taksi dan meninggalkan tubuh korban di rerumputan di sepanjang sungai Nakdong di Yangsan, Gyeongsangnam-do.
Sopir taksi yang menjemput tersangka melihat darah di koper dan melaporkannya ke polisi.
Jeong Yoo Jung ditangkap oleh polisi saat menerima perawatan di rumah sakit karena keluhan sakit perut.
Polisi mengidentifikasi mayat di dalam tas dan menemukan sisa mayat di rumah A.
Diketahui bahwa Jeong Yoo Jung sudah merencanakan aksi kejahatan tersebut.
Ia menyiapkan senjata terlebih dahulu dan mendekati korban dengan informasi yang diperoleh melalui pencarian di Internet.
Setelah pembunuhan itu, dia membeli deterjen dan kantong plastik di toko, lalu pulang ke rumah.
Kemudian mengemas barang-barang yang diperlukan untuk membuang jenazah seperti tas travel.
Melalui TV Chosun mengungkapkan bahwa Jeong Yoo Jung melancarkan aksinya setelah ia menonton film tentang pembunuhan tepat sebelum kejahatan tersebut.
Perempuan bernama Jeong Yoo Jung ini menjadi perhatian karena melakukan pembunuhan dan mutilasi dengan alasan yang membuat orang terkejut.
Bagaimana tidak, Jeong Yoo Jung mengaku kepada polisi, ia membunuh karena ingin membunuh saja.
Identitas Jeong Yoo Jung diungkap Badan Kepolisian Metropolitan Busan pada Tanggal 1 Juni 2023.
Mengutip news.mt.co.kr, Jeong Yoo Jung membunuh seorang wanita berinisial A berusia 20-an yang dia temui untuk pertama kalinya melalui aplikasi bimbingan belajar
Ia menghabisi nyawa korban seorang diri dengan senjata sekitar pukul 17:30 pada tanggal 26 Mei di rumah A di Geumjeong-gu, Busan.
Setelah membunuh kemudian tersangka memutilasi tubuhnya
Tak sampai disitu keesokan paginya ia memesan taksi dan meninggalkan tubuh korban di rerumputan di sepanjang Sungai Nakdong di Yangsan, Gyeongsangnam-do.
Sopir taksi yang menjemput tersangka melihat darah di koper dan melaporkannya ke polisi.
Jeong Yoo Jung ditangkap oleh polisi saat menerima perawatan di rumah sakit karena sakit perut.
Polisi mengidentifikasi mayat di dalam tas dan menemukan sisa mayat di rumah A.
Diketahui bahwa Jeong Yoo Jung merencanakan kejahatan tersebut dengan cermat dan ceroboh.
Ia menyiapkan senjata terlebih dahulu dan mendekati korban dengan informasi yang diperoleh melalui pencarian di Internet.
Setelah pembunuhan itu, dia membeli deterjen dan kantong plastik di toko, lalu pulang ke rumah.
Kemudian mengemas barang-barang yang diperlukan untuk membuang jenazah seperti tas travel, untuk mengekspos pergerakannya.
Ia juga menunjukkan penampilan yang ceroboh, seperti naik taksi dengan tas berlumuran darah.
Selama penyelidikan polisi, Jeong Yoo Jung menyebutkan alasan ia melakukan pembunuhan.
"Saya melakukan kejahatan karena saya ingin melakukan pembunuhan," kata Jeong Yoo Jung.
Diketahui bahwa dia tidak pernah melakukan kejahatan serupa atau menerima perawatan untuk penyakit mental di masa lalu.
Pada tanggal 2 Juni, Jeong Yoo Jung ditangkap dan dikirim ke kejaksaan atas tuduhan pembunuhan dan penelantaran mayat.
"Saya pikir saya sudah gila. Saya dengan tulus meminta maaf kepada keluarga yang berduka," ucap Jeong Yoo Jung di depan kantor polisi.
Para ahli menganalisis bahwa lingkungan di mana Jeong Yoo Jung hidup sebagai 'penyendiri', terputus dari orang-orang untuk waktu yang lama, menyebabkan pembunuhan tersebut.
Menurut polisi, Jeong Yoo Jeong, lahir pada tahun 1999, tinggal bersama kakeknya selama sekitar lima tahun setelah lulus SMA.
Diketahui bahwa dia tidak pernah melakukan kejahatan serupa atau menerima perawatan untuk penyakit mental di masa lalu.
Diolah dari artikel TribunJatim.com.
(*)
(Tribunstyle/Dhimas)
Sumber: TribunStyle.com
| Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
|
|---|
| Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
|
|---|
| Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
| Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
|
|---|
| Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
|
|---|