Breaking News:

Berita Viral

Warga Pamekasan Ngamuk, Area Kuburan Dibangun Kafe, Botol Miras Disimpan Dekat TPU: Hancurkan!

Ratusan warga Kelurahan Kolpajung, Kabupaten Pamekasan mengobrak-abrik kafe bernama Moga Jaya. Geram area kuburan dijadikan tempat hiburan malam.

Editor: Putri Asti
Kankannews via Shanghaiist
Ilustrasi warga Pamekasan ngamuk usai kafe dibangun di area pemakaman ratusan botol miras disimpan di gubuk dekat kuburan. 

Terendusnya praktik prostitusi terselubung yang dilakukannya itu berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah.

Mereka awalnya menduga adanya transaksi jasa esek-esek di salah hotel kelas melati yang berada di Jalan Trikora, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran.

Enggan berkomentar, Sukri (26), kasir kafe yang menjadi pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda saat dihadirkan dalam rilis di Mapolresta Samarinda, Jumat (28/7/2023) lalu.
Enggan berkomentar, Sukri (26), kasir kafe yang menjadi pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda saat dihadirkan dalam rilis di Mapolresta Samarinda, Jumat (28/7/2023) lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Berangkat dari laporan itu, Unit Reskrim Polsek Palaran langsung melakukan penyelidikan dan pemantauan di lokasi yang dimaksud.

Akhirnya, tepat Sabtu (22/7/2023) lalu, sekitar Pukul 23.00 Wita polisi melihat seorang pria datang dengan menggunakan sepeda motor bebek.

Ia membonceng seorang perempuan muda.

Setibanya di loby hotel, petugas melihat perempuan itu diserahkan kepada seorang pria yang memberikan sejumlah uang.

Baca juga: SYOK Guru SD di OKUS Dengar Curhatan Siswinya, Ngaku Diikat di Batu dan 3 Kali Puaskan Syahwat Ayah

"Saat itu personel kami langsung meringkus SA (Sukri) yang menjadi muncikari dalam kasus TPPO ini," kata Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiarto.

Dari hasil interogasi, diketahui bahwa kasir kafe tersebut menawarkan korban dengan harga yang cukup tinggi.

Untuk satu malam penuh pelaku menawarkan harga Rp 2,6 juta.

Sementara untuk kencan singkat korban dihargai Rp 1,3 juta.

Ilustrasi
Ilustrasi (YouTube)

"Pas diamankan itu korban ditarif Rp 600 ribu. Karena ada tawar menawar antar calon pengguna jasa cemewew (pramuria) itu," jelas AKBP Eko Budiarto.

Ia melanjutkan, pelaku menawarkan korban bukan melalui aplikasi kencan berbasis online. Tetapi dari mulut ke mulut.

Dijelaskannya, beberapa saat sebelum penangkapan, ada seorang pelanggan pria sedang nongkrong di kafe tempat pelaku dan korban bekerja.

"Saat pelanggan ini mau bayar, dia tanya ke si kasir (pelaku) ada enggak perempuan yang bisa di BO (booking)? SA (Sukri) langsung menawarkan salah satu karyawan di kafe itu," bebernya.

Setelah sepakat, pelanggan itu disuruh menunggu di hotel melati tersebut di atas.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Tags:
kafePamekasankuburanberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved