NGAMUK Bakar Rumah Orangtua, Pria Sukabumi Ternyata Lagi Kesal, Minta Uang Rp 500 Ribu Tak Dikasih

TRIBUNSTYLE.COM - Aksi nekat seorang pria berinisial AG (25) ngamuk dan membakar rumah orangtuanya sendiri di Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Diduga, AG nekat melakukan hal itu lantaran tak diberi uang Rp 500 ribu oleh ibunya.

Api pun menjalar ke sofa di dalam rumah Rabu (23/8/2023) pagi.

Warga sekitar kemudian gotong royong memadamkan api.

Berikut kronologi lengkapnya!

Asep Gumelar, pemuda berusia 24 tahun membakar rumah orang tuanya di Kampung Mariuk RT 02 RW 02 Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 15.00 WIB, Rabu (23/8/2023) gara-gara tidak diberi uang oleh ibunya.

Paman pelaku, Adi Sukahdi (41) mengatakan, sebelum membakar rumahnya, pelaku sempat mengancam akan menusuk keluarga yang ada di lokasi, termasuk anak Adi sempat diancam akan ditusuk.

Baca juga: Maling Kotak Amal di Tebet Sengaja Bakar Musala, Alasan Rhahul Khana Bikin Emosi: Banyak Nyamuk!

"Dia langsung beli bensin, langsung rumah (mau) dibakar, sama saya ditahan, ke saya sama ke anak saya mau nusuk," ujar Adi kepada awak media di Satreskrim Polres Sukabumi.

Saat itu, Adi memilih menghindari ancaman pelaku, pelaku pun langsung menyiramkan bensin di dalam rumah dan langsung membakarnya.

Menurut Adi, pelaku langsung kabur memakai sepeda motor milik saudaranya.

"Dia langsung ngambil motor sodaranya, mungkin mau dijual atau mau apa, langsung didapet di Benteng Jayanti sama warga," ucap Adi.

Beruntung kebakaran di rumah orang tua pelaku berhasil dipadamkan dengan cepat, api yang dinyalakan pelaku membakar kursi dan gorden.

Baca juga: Minta Uang Beli Buku Anak Tapi Tak Dikasih, Istri di Kalbar Mencak-mencak, Sadis Bakar Suami!

Diketahui, pelaku sebelumnya meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada ibunya bernama Salpah (45).

Kapolsek Simpenan, AKP Dadi, mengatakan, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Satreskim Polres Sukabumi.

"Sudah diamankan dan dibawa ke Polres untuk penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.*

Kasus Lainnya - Minta Uang Beli Buku Anak Tapi Tak Dikasih, Istri di Kalbar Mencak-mencak, Sadis Bakar Suami!

Kekesalan seorang istri di Kalimantan Barat, membuatnya tega membakar suami sendiri.

TM (40) nekat membakar suaminya gegara meminta uang untuk bayar buku sekolah anak tetapi tak dikasih.

Imbasnya, korban mengalami luka bakar sebanyak 60 persen di sejumlah bagian tubuhnya.

Bagaimana kronologi lengkapnya?

Seorang wanita berinisial TM (40), asal Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), nekat membakar suaminya yang sedang tidur di kandang sapi.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka bakar sebanyak 60 persen di sejumlah bagian tubuhnya.

Baca juga: SADIS! Suami Tidur di Kandang Sapi, Istri Siram Pertalite hingga Luka Bakar 60 Persen, Apa Motifnya?

Humas Polres Kubu Raya Aiptu Ade Ardiansyah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sebuah kandang sapi, Desa Pal Sembilan, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Minggu (6/8/23) pukul 02.00 WIB.

Peristiwa tersebut dipicu saat TM meminta uang kepada korban untuk membeli buku sekolah anaknya.

Namun, permintaan itu ditolak dengan disertai kata-kata kasar terhadap korban.

“Tersulut emosi, pelaku menyiram korban dengan pertalite. Awalnya dimaksudkan untuk menggertak.

Situasi semakin panas saat korban menantang pelaku dengan berkata, jangan cuma ngomong, bakarlah," kata Ade, melalui keterangan tertulis, pada Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Mantan Istri Nikah Lagi, Pria Sumut Murka Susah Temui Anak, Bakar Rumah eks Mertua, Tetangga Panik

Tak lama kemudian, pelaku menyalakan korek api ke korban.

Saat itu, korban berteriak meminta tolong sambil berlari menuju kolam untuk memadamkan api yang membakarnya.

“Dalam keadaan panik, pelaku menarik korban dari dalam kolam dan langsung membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan,” terang Ade.

Ade mengatakan, korban masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara pelaku dalam pemeriksaan.

"Pihak korban belum membuat laporan, tapi penyidik tetap melakukan penyelidikan,” ungkap Ade.

Diolah dari artikel TribunJabar.id dan Kompas.com