Berita Viral
SOSOK Joko Ramlan, Pejuang yang Rela Bertempur 4 Hari 4 Malam Bertekad Usir Belanda dari Kota Solo
Cerita menarik sosok Joko Ramlan, veteran yang rela bertempur 4 hari 4 malam, bertekad usir Belanda dari Kota Solo.
Editor: Ika Putri Bramasti
Rayon III Kartasura Boyolali dengan komandan Prakoso, Rayon IV perbatasannya Solo Boyolali dan Solo Wonogiri dikomandoi A Latif, serta Rayon Kota Dipimpin Hartono.
Serangan dilakukan dari empat rayon di seluruh penjuru. Sebelum pertempuran dimulai, Selamat Riyadi dengan pasukan Brigade V atau Panembahan Senopati ikut bergabung.
Slamet Riyadi menjadi tokoh kunci dalam menentukan jalannya pertempuran.
Joko yang masuk rayon II memulai dari utara. Joko mengatakan selama gerilya banyak tentara yang bisa dicuri senjatanya.
Dengan serangan berbagai cara, Belanda bisa diusir dari Kota Bengawan. Mendekati gencatan senjata 11 Agustus 1949 Joko mengaku pihaknya semakin menggencarkan serangan.
"Sesuai arahan Mayor Ahmadi sebelum pukul 00.00 Agustus, Solo harus bisa direbut jadi selama 4 hari kita bergerilya TP bersama Brigade V dipimpin Slamet Riyadi berhasil kembali Kota Solo," terangnya.
Masa tua Joko kini dihabiskan di rumah bersama anak dan cucunya. Saat muda, Joko sempat menjadi pemain Persis Solo pada tahun 1954.
Joko juga sempat menjadi guru, hingga masuk TNI AU. Joko juga pernah dua periode menjadi anggota DPRD dan menjabat sebagai Ketua Fraksi ABRI di Kabupaten Sukoharjo.
Ia juga sempat mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta sebelum akhirnya menjadi pengurus yayasan dan penasehat kampus swasta.
Saat masih bisa berjalan tanpa bantuan, Joko masih aktif menjadi Wakil Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Solo. Namun saat ini Joko menjadi Badan Penasehat DHC 45.
Menjadi seorang veteran, Joko mendapatkan perhatian oleh pemerintah berupa dana kehormatan hingga tunjangan veteran.
Para veteran juga selalu diajak untuk upacara HUT ke-78 RI hingga memperingati Hari Veteran.
(TribunJateng.com/Mahfira Putri Maulani).
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
| David Ozora Jawab Tantangan Jenguk Mario Dandy: 'Gak Ngerti' Sambil Terus Meledek | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Ironi Mario Dandy: Sang Penganiaya Garang Kini Jadi Bahan Olokan David Ozora | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Arogansi Sang Istri Kepala Desa: "Duit Loba, Polisi Pun Bisa Diborong!" | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Dari Koma ke Komedi Satir: David Ozora 'Roasting' Mario Dandy, Singgung Gaya Manja & Pajak | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Surat Pilu Provokator Mabes Polri: Dari Kampus Elit ke Rutan Bambu Apus | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|