Berita Kriminal
TERKUAK Motif Penyiraman Air Keras Siswa SMK di Pulogadung, Pelaku Ditangkap, Motif Dendam Sekolah
Pelaku penyiraman air keras pelajar STM di Jakarta Timur ditangkap, motifnya dendam lama antara dua sekolahan.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Akhirnya tertangkap sudah pelaku penyiraman air keras siswa SMK di Jakarta Timur.
Dia adalah pelajar bernama ABH (16).
ABH nekat menyiram air keras pada seorang siswa bernama Muhammad Abidzar (16) di Pulogadung, Jakarta Timur ditangkap polisi.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur IPDA Sri Yatmini menjelaskan, ABH dipastikan pelaku penyiraman usai sebelumnya dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Dilanjutnya, motif penyiraman dilakukan ABH dikarenakan sudah mengenal korban dan masih ada dendam antar sekolah.
“Pengakuan ABH, sudah ada dendam antar sekolah, air keras dibawa ABH yang saat itu berboncengan bertiga, dengan A yang duduk di tengah, dan yang bawa motor masih dalam pencarian,” kata Sri saat dihubungi awak media, Minggu (13/8/2023).Menurut pengakuan A, dirinya tidak mengetahui niat ABH untuk menyiram air keras.
Namun saksi yang membawa sepeda motor belum dapat dimintai keterangan, dan masih dalam pencarian pihak kepolisian juga kepala sekolah tempatnya mengenyam pendidikan.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Pelajar SMK Tiba-tiba Disiram Air Keras di Pulogadung oleh Siswa Lain, Wajah Melepuh
“A itu tidak mengetahui ABH akan melakukan hal tersebut, untuk anak yang bawa motor masih dalam pencarian dan sudah koordinasi dengan Kepala Sekolah (Kepsek) dimana dia sekolah, Kepsek juga berjanji akan menghadirkan anak tersebut,” pungkasnya.
Sementara, pihak sekolah dari Abidzar memberikan waktu dispensasi pelajaran untuk korban.
Deni selaku Kepala Sekolah mengatakan, pihaknya kini justru memprioritaskan kesembuhan terhadap Abidzar terlebih dahulu.

“Ini kan bukan karena tawuran, tapi menjadi korban penganiayaan, jadi selagi belum sembuh ya harus sembuh dulu, karena kan sembari rawat jalan ya,” kata Deni saat ditemui awak media di kediaman Abidzar, Jalan Gading Raya 1, kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (11/8).
Penyembuhan juga dikatakan Deni akan difokuskan pada bagian wajah juga dada Abidzar, sebab menjadi titik tubuh utama imbas dari penyiraman.
Deni juga berpesan kepada seluruh siswa di sekolahnya untuk tidak melakukan aksi balas dendam terhadap sekolah pelaku jika seandainya suda mengetahui kelak.
“Korban kan anak STM, mereka solidnya tinggi, makanya saya sampaikan jangan ada balas dendam, khawatirnya ada niatan itu,” pungkas Deni.
Sementara Rubiati (55) selaku ibu dari Abizar mengatakan tim dokter menganjurkan untuk melakukan operasi plastik terhadap bagian wajah anaknya tersebut.
Sebab, imbas cairan dari penyiraman tersebut telah menyerap secara mendalam ke bagian tubuh Abizar.
Apabila tidak ditangani, akan berbahaya untuk jangka ke depan kesehatan Abizar, karena masih terdapat kandungan kimia di dalam tubuh dari air keras tersebut, akan terus merusak bagian sel tubuh.
“Dokter menganjurkan untuk operasi plastik karena itu cairannya masih ada di tubuh, kalau dibiarkan terus bisa merambat juga,” kata Rubiati.
Namun tindakan operasi tersebut belum bisa dilakukan tim dokter saat, sebab masih memfokuskan untuk pemulihan pada bagian mata Abizar.
Sembari berharap adanya bantuan berupa donasi yang dapat meringankan proses operasi.
“Saat ini lagi difokuskan untuk penyembuhan bagian matanya karena disiram air keras, dan berharap juga ada bantuan untuk operasi plastik,“ tuturnya.
Selain berharap penyembuhan terhadap putranya itu, Rubiati juga ingin Polisi segera menangkap pelaku.
“Semoga pelaku ditangkap, supaya tidak ada kejadian serupa ini untuk ke depannya,” pungkasnya.
Sementara, Polsek Pulogadung telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang mengetahui kejadian penyiraman air keras ke wajah Abidzar, Kamis (10/8).
Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim mengatakan langkah itu bagian dari upaya jajarannya guna memburu pelaku.
"Kami masih melaksanakan upaya penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa ungkap," kata Andika saat dihubungi awak media, Kamis (10/8).
Ditambahnya, Andika beserta jajaran juga belum dapat memastikan antara kelompok pelaku dan korban saling mengenal atau tidak.
"Untuk sementara kami lagi dalami. Masih kami dalami terkait dengan pelaku, kami masih laksanakan lidik," imbuhnya.
Sebelumnya, pihak keluarga Abizar sudah melaporkan peristiwa ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pulogadung, dan kemudian telah diterima atas dugaan tindak pidana penganiayaan.
"Itu jadi atensi kami, kita upayakan untuk segera mengungkap pelakunya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Abizar menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar sekolah lainnya ketika berpapasan melintas mengendarai sepeda motor.
Siti Ariyani (44) selaku warga menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban yang tengah berboncengan melintas dari arah berlawanan dan secara mengejutkan disiram air keras oleh seorang pelajar lain yang kala itu melintas secara berkelompok.
“Waktu disiram korban sempet mengelak, tapi tidak bisa, akhirnya kena bagian muka nya sama air keras kimia itu, penumpang nya juga kena, tapi tidak terlalu parah,” kata Siti saat ditemui awak media di lokasi, Rabu (9/8).
Imbas terkena siraman tersebut, wajah korban sepenuhnya nampak melepuh.
Warga sekitar yang mengetahui hal itu sontak langsung bergerak menolong korban dengan menyiram juga mengkompres wajah dengan kain yang sudah direndam air dingin.
“Pas udah kesiram, langsung warga dinginin pakai air dingin biar mendingan,” jelasnya.
Ketika korban sudah merasa tidak kepanasan di bagian wajahnya, Siti kemudian menanyakan ke korban mengenai apakah ada permasalahan dengan pelaku atau tidak.
Namun korban menegaskan tidak mengenali pelaku, dan peristiwa tersebut diduga dilakukan karena motif kesengajaan untuk mencari keributan.
“Korban kan dari SMK 5 Jakarta, pas saya tanya jawabnya tidak kenal, dan kata warga lainnya sih pelaku cari masalah aja,” tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Siti berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku, sebab warga sekitar pun resah dengan peristiwa tersebut.
“Berharap ada patroli dan penjagaan ya dari polisi, karena disini juga rawa terjadi tawuran pelajar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Abidzar langsung mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan penanganan medis.
(*)
Artikel diolah dari WartaKotalive.com
Penulis: Rendy Rutama
Sumber: Warta Kota
Gak Kapok 4 Kali Dipenjara, Residivis Ini Ditangkap Lagi Kasus yang Sama, Bobol Rumah di Parepare |
![]() |
---|
Detik-detik Mahasiswa Jogja Ditikam Temannya saat Menginap di Magelang, Pelaku Mengaku Cemburu Buta |
![]() |
---|
Sosok Syarif Maulana Dosen Unpar Bandung Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Kini Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Aksi Perawat di Aceh Rudapaksa Siswi 15 Tahun, Kenal dari Aplikasi Kencan, Diimingi Dibelikan iPhone |
![]() |
---|
Pembunuhan Mahasiswi di Malang Jatim Baru Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Cucu Pemilik Kos |
![]() |
---|